AUFK-2

12.6K 474 5
                                    

"Bahagia itu kita yang buat bukan orang orang lain."

-Ana Uhibbuka Filla Komandan-

****

"ZELIN...." Teriak Fari dari ruang tamu. Yang di teriaki pun akhirnya turun dengan make up tipis dan jangan lupa dengan style baju dan juga hijab yang kekinian. "Apa sih kak, gak usah pake urat kali kalau manggil." Ujar Zel dengan wajah tanpa dosa.

Udah tau gue manggil lo pake urat gara-gara lo lelet, eh malah lo sekarang yang ngomel ke gue. Untung lo adik gue, kalau bukan udah gue gebukin deh dari tadi. Batin Fari. "Iya adikku sayang. Kita pergi sekarang ya udah sore soalnya."

Zel pun merinding mendengar nada bicara Fari yang seketika lembut. "Nggak usah sok manis deh kak, geli aku dengernya." Ujar Zel dengan wajah tanpa dosa lagi.

Argh... sabar Fa, sabar. Gini-gini juga dia tetep adik lo. Adik yang selama ini lo cinta. Batin Fari lagi menahan emosinya. Ia pun hanya mengangguk lalu beranjak dari sofa menuju mobil yang sudah berada di depan rumah.

"Kita mau kemana?" Tanya Fari dengan pandangan fokus mengemudi. Zel hanya melirik sekilas lalu menatap ke arah luar lagi "Kita nonton aja. Kalau tempatnya dimana, bebas deh terserah kakak, aku ikut aja."


Fari pun hanya mengangguk menyetujui ucapan Zel.

****

"Zel, ayo turun udah nyampe." Ujar Fari menggoyangkan tubuh Zel pelan karena Zel yang tertidur selama di perjalanan.

Zel pun mulai membuka kedua kelopak matanya dan mengucek matanya. "Hoam.... udah nyampe yah kak?" Tanya Zel linglung. "Iya, kita udah nyampe di surga." Ujar Fari asal.

Spontan Zel pun memukul tangan Fari. "Kalau ngomong jangan sembarangan. Ya udah ayo turun." Zel pun beranjak dari tempatnya menuju keluar mobil.

Fari menggelengkan kepalanya melihat tingkah Zel yang selalu watados padanya. Gue kok punya adik watados, kobe, plus baperan yah? Aneh gue, jangan-jangan dia bukan adik gue lagi. Tapi kan waktu nyokap ngelahirin dia gue kan ada di sana juga. Heran gue. Batin Fari.

Tok... tok...

"Kak, ayo cepet keluar." Ujar Zel dari luar mobil sambil mengetuk kaca mobil. "Iya, iya." Fari pun langsung keluar mobil menyusul Zel yang sudah berada jauh di depannya.

Sebelum menonton mereka menutuskan untuk makan terlebih dahulu apalagi Fari tadi baru saja datang dan sudah di gusur oleh Zel untuk mengantarnya berjalan-jalan.

"Kak, kakak berapa lama di rumah?" Tanya Zel saat mereka sedang menunggu makan datang. Fari menaikan sebelah alisnya bingung. Zel yang peka dengan apa yang sedang kakak nya pikirkanpun langsung menjelaskan maksud ucapannya barusan. "Maksud aku, kakak di sini sampai kapan?"

"Hmm, 2 mingguan. Kan emang itu masa cuti gue. Emang kenapa?" Tanya Fari yang malah mendapatkan pelukan dari Zel. "Zel malu ih, ini tempat umum. Nanti di sangkanya kita pacaran lagi." Ujar Zel menegur.

"Biarin kan aku meluk kakak aku sendiri, emang nggak boleh." Ujar Zel tak peduli. "Bukan gitu tapi malu aja di liatin orang. Lagian lo kenapa sih tiba-tiba meluk gue. Kesambet yah lo."

Zel pun melepaskan pelukannya dari Fari. "Ih kakak mah gitu, nggak tau apa adiknya seneng kaya gini. Zel itu seneng tau akhirnya kakak pulang, kan udah lama nggak ketemu. Setidaknya kan bisa nemenin Zel kalau lagi gabut. Lagian sih kakak kenapa jadi tentara segala, jadinya kan Zel nggak ada temen di rumah kalau mamah lagi nggak di rumah. Udah papah juga sering dapet tugas ke luar kota." Ujar Zel mengeluh.

Fari pun mengelus pucuk kepala Zel yang tertutupi oleh hijab. "Uluh, uluh, uluh, kacian banget adik gue yang satu ini. Kangen yah sama gue. Lagian dulu kan kalian yang nyuruh gue buat jadi tentara. Katanya nggak bakal kangen kalau gue nggak di rumah. Makannya jangan suka sok-sokan nggak kangen sama gue." Ujar Fari mengejek.

"Sok manis deh." Ujar Zel berbalik mengejek.

"Ini makanannya mas, mba." Ujar pelayan yang menyajikan 2 piring pasta dan 2 gelas jus.

"Makasih mba." Ujar Zel. Mereka pun langsung memakan makanan mereka, apalagi Fari yang terlihat sangat kelaparan.

Setelah semuanya habis mereka pun meninggalkan caffe tersebut, lalu pergi menuju bioskop.

****

Revisi, 10.09.2019

Ana Uhibbuka Fillah Komandan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang