"Sahabat adalah orang yang gila saat di depan kita namun akan saat dewasa saat kita berbuat salah."
-Ana Uhibbuka Fillah Komandan-
****
"Mah, Zel izin pergi keluar dulu ya." Ujar Zel setelah rapi dengan pakaian yang dikenakannya.
Tiara mengangguk pelan. "Iya boleh. Mau main bareng Nur sama Citra kan?" Tanya Tiara tepat sasaran. "Iya, kok mamah tau sih?" Tanya Zel heran.
"Ya tau lah. Orang setiap kamu main sama mereka kamu selalu pake sweater itu, jadi mamah udah hafal kalau kamu mau main sama mereka." Ujar Tiara. "Oh ya, keluarga Yusuf besok bakalan ke sini, kamu jangan bikin janji sama temen kamu dulu ya."
"Iya mah, besok Zel gak bakal main kok, tenang aja. Ya udah Zel pergi dulu ya mah, assalamu'alaikum." Ujar Zel lalu mencium punggung tangan Tiara.
"Wa'alaikumsalam." Balas Tiara.
****
"Zel." Panggil seseorang dari arah belakang. Zel tergeloncat saat bahunya di pegang. "Ih, gue kira siapa. Mana si Nur?"
"Si Nur masih di jalan, tadi gue nggak bareng sama dia soalnya gue di anter sama cowo gue." Ujar Citra sambil menunjuk ke arah seorang pria.
"Cowo baru lo?" Tanya Zel. Citra pun mengangguk bangga. Tidak ada omongan setelahnya. Mereka sibuk dengan dunia mereka masing-masing. Apa gue kasih tau mereka aja ya kalau gue mau nikah? Tapi pasti nanti mereka bakal heboh banget. Lagian mamah sama tante Indah kan baru ngerencanain pertunangan belum ke pernikahannya. Batin Zel.
"Heh Zel, kok lo bengong sih? Gue dari tadi ngebacot nggak lo dengerin apa?" Ujar Citra membuyarkan lamunan Zel.
"Apaan sih Cit. Gimana si Nur udah dimana? Kok dia lelet banget sih?" Ujar Zel mengalihkan topik pembicaraan. "Au tuh."
"Eh itu dia." Ujar Citra sambil menunjuk seseorang di ambang pintu. "Nuraini...."
"Apaan sih lo nama gue Nur Azizah bukan Nur Aini." Ujar Nur kesal sambil memukul bahu Citra pelan.
"Iya, iya. Lo dari mana sih, lama amat?" Tanya Citra. "Iya lo dari mana?" Lanjut Zel.
Nur pun duduk di sebelah Citra lalu menyimpan tasnya di atas meja. "Tadi gue ke rumah sakit dulu. Nganterin adik gue." Jelas Nur.
"Penyakitnya kambuh lagi?" Tanya Zel, Nur pun hanya berdemam.
"Oh ya Zel, lo ngajak kita ke sini pasti ada maksud lainkan selain ngajak ketemuan. Lo mau ngomongin apaan?" Tanya Citra.
Zel terdiam sejenak. "Gue mau ngasih tau kalian kalau dalam waktu dekat ini gue bakalan tunangan, dan mungkin baru beberapa minggu ke depan gue baru nikah." Ujar Zel ragu.
"Hah lo beneran mau nikah? Sama siapa?" Tanya Nur dengan nada yang sangat tinggi.
Pengunjung cafe pun seketika melihat ke arah mereka dengan tatapan yang berbeda-beda membuat Zel dan Citra malu. "Nur lo apaan sih, gak usah teriak-teriak bisa kan?!" Ujar Citra kesal.
"Iya lo apaan sih, malu tau di liatin banyak orang." Ujar Zel ikut kesal.
Yang di marahi hanya menyengir kuda dengan wajah tanpa dosanya. "Hehehe, maap, maap. Oh ya, lo bakal nikah sama siapa?"
"Iya Zel sama siapa?" Tanya Citra ikut penasaran. "Aku bakalan nikah sama kak Yusuf." Ujar Zel ragu namun membuat Citra dan Nur terbelalak.
"Hah? Kak Yusuf?"
****
Revisi, 11.09.2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah Komandan [SELESAI]
Teen FictionZeline. Itulah nama gadis yang memiliki mimpi memiliki pasangan seorang tentara. Saat mimpinya telah terwujud ia malah harus kehilangan orang yang sangat ia cintai. Masalah pun mulai bermunculan semenjak ia menikah dengan Yusuf. Apa yang harus ia la...