AUFK-42

5.3K 243 10
                                    

"Sesusah payah apapun kamu menutup sebuah kebohongan, suatu saat kebohongan itu akan terungkap dan menimbulkan hal yang belum tentu akan menyenangkan."

-Ana Uhibbuka Fillah Komandan-

****

"Sayang."

Panggilan itu membuat Zel menyusut air matanya yang mulai menetes lalu memberikan senyuman palsu pada Yusuf. "Iya kak, ada apa?"

Yusuf tau jika Zel sedang menyembunyikan kesedihannya darinya. "Aku ke masjid dulu ya." Ujar Yusuf tak mau bertanya pada Zel. Zel pun mengangguk lalu mencium punggung tangan Yusuf.

****

"Mah Ulfa kemana?" Tanya Zel yang baru saja datang dari arah dapur. "Dia ada di taman, lagi main sama Yusuf." Ujar Tiara.

Zel pun menangguk lalu ikut duduk di samping Tiara. Drit...

Zel mengeluarkan ponselnya dari saku bajunya melihat siapa yang memberikannya pesan. "Citra?"

Citra
"Zel ada yang mau aku omongin sama kamu. Kita ketemuan di kafe biasa."

Zel pun mematikan kembali ponselnya lalu beranjak ingin mengambil tasnya yang ia simpan di kamarnya. "Kamu mau ke mana?" Tanya Tiara.

"Zel mau ketemuan sama Citra mah." Tiara pun mengangguk. "Jangan lupa izin dulu ke Yusuf." Zel pun memangguk lalu pergi menuju kamarnya.

"Kak, Zel mau pergi dulu ya sebentar." Izin Zel pada Yusuf yang sedang asik bermain bersama Ulfa. "Mau ke mana?"

"Zel kamu ketemuan sama Citra, di kafe biasa kok." Yusuf pun mengangguk pelan. "Mau aku anter?" Tawar Yusuf, Zel pun langsung menggeleng menolak tawaran Yusuf.

"Nggak usah, kakak di sini aja sama Ulfa. Zel cuma sebentar aja kok." Yusuf pun mengangguk. "Ya udah kamu hati-hati ya, nanti pulangnya biar aku jemput aja. Sekalian pulang."

"Iya kak, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

****

Di kafe suasana sangat ramai membuat Zel kesusahan untuk menemukan Citra. "Zel." Panggil Citra dari meja yang berada di sudut kafe.

Zel pun membalas lambaian tangan Citra lalu menghampiri meja yang sudah Citra pesan. "Ada apa kamu ngajak aku ketemuan?" Tanya Zel to the point.

"Aku mau nunjukin rekaman ini." Ujar Citra sambil memberikan ponselnya.

Zel pun mulai mendengarkan isi rekaman yang berada di ponsel Citra. Rekaman tersebut berhenti di menit ke lima, sedangkan Zel sedang mencoba menahan air matanya yang mulai menetes.

"Kamu nggak ngada-ngadakan Cit. Dea nggak mungkin kaya gitu. Dia orangnya baik." Ujar Zel tak percaya. "Aku nggak bohong Zel, aku sendiri kaget pas denger itu semua."

Zel berusaha menahan tangisnya. "Aku tau kok yang kamu rasain sekarang, setidaknya kamu sekarang udah tau kan kebenarannya. Aku bakal ngebantuin kamu." Ujar Citra menyemangati Zel.

"Makasih ya Cit, aku harus pulang sekarang, kak Yusuf pasti udah nunggu di depan." Citra pun mengangguk lalu mengantarkan Zel hingga ke luar kafe.

Benar saja Yusuf sudah menunggunya bersama Ulfa yang sudah terlelap di kursi belakang. "Aku duluan ya Cit."

"Iya Zel, nanti aku bantu kamu." Zel pun tersenyum kecil lalu mengangguk.

****

"Kamu kenapa?" Tanya Yusuf melihat raut wajah Zel yang sedih sejak keluar dari kafe tadi.

"Kak Fari masih hidup kak."

****

Revisi, 04.10.2019

Ana Uhibbuka Fillah Komandan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang