🌻17🌻

3K 144 0
                                    

🌻🌻🌻

"Tega banget sih ninggalin titisan putri Snow White sendirian di kelas?!" Omel Keisha tiada henti.

Rasanya kedua telinga para sahabatnya sudah panas sekali. Sejak tadi menunggu Keisha di parkiran sudah seperti kanebo kering. Sekarang ditambah lagi ocehan anak itu. Sangat menyedihkan.

"Titisan Snow White dari mana emang?" Cibir Nediv.

Keisha menghela napas berat, dia sudah ditinggal sendirian dan sekarang malah dicibir.
Apa salah dan dosanya Keisha?

"Untungnya ada titisan setan dateng, udah nangis gue," curhat Keisha diberi gelak tawa oleh semua sahabatnya.

Keisha tak dihiraukan karena yang lain sudah masuk dalam mobil. Mereka memilih masuk ke dalam mobil, tidak mau berlama-lama lagi di sekolah. Nediv, Keisha, Wyne, dan Rivka mengendarai mobil Rivka. Sementara yang lain mengendarai mobil Nike. Mereka sudah merencanakan sesuatu jauh-jauh hari. Mungkin ini bukan yang pertama kalinya, tetapi setiap satu minggu sekali pasti mereka akan melakukannya. Seperti sebuah kewajiban untuk mereka berdelapan.


Sebelum itu, mereka sudah mengumpulkan uang setiap harinya. Mereka memasukkan uang di kotak terkunci yang selalu dibawa oleh Rivka. Dan kuncinya dibawa oleh Nediv. Jika sudah waktunya, mereka akan membuka kotak itu dan mengambil uangnya. Setelahnya mereka akan menggunakan uang tersebut untuk membeli nasi bungkus.

Jangan berpikir nasi bungkus itu untuk mereka apalagi Keisha. Bukan, yang benar nasi bungkus tersebut akan diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan. Misalnya pemulung, pengamen, tukang kebersihan yang berada di pinggir jalan.

Mereka berpikir, berbagi itu menyenangkan dan harus kita lakukan sebagai umat Tuhan.
Tidak penting berapa jumlah yang kita berikan, tetapi keikhlasan yang mereka butuhkan.

Bukannya mereka itu miskin atau tidak mampu. Tetapi zaman sekarang mereka belum bisa merebut hak yang seharusnya diterima oleh mereka untuk hidup sehari-hari. Jabatan bisa mengalahkan segalanya sampai mereka lupa bahwa ada mereka yang membutuhkan uluran tangan. Terkadang juga banyak orang kaya atau mempunyai jabatan tinggi yang sangat jijik melihat mereka berpakaian kumuh dan bau, tetapi hati orang kaya yang tidak mau menolong sesamanya lebih kotor daripada apapun.

Seseorang mempunyai jabatan tinggi tidak sepantasnya ada di sana jika belum memiliki hati nurani, cinta kasih kepada sesama manusia. Bahkan bisa dikatakan sebanding dengan pakaian kumuh dan bau.

"Kita belinya dimana?" Tanya Wyne di jok belakang sembari mengamati jalanan yang tidak ada pedagang kaki lima lagi, alias sudah tutup.

"Iya nih udah pada tutup, kesorean mungkin kita."

"Salah siapa tinggalin gue," celetuk Keisha.

Karma kan, masih berlaku loh ternyata.

"Kita beli ditempat biasa kita makan aja, gakpapa," usul Nediv diangguki oleh ketiga sahabatnya.

Mereka akan menuju tempat biasa mereka makan. Rivka harus memutar balik mobilnya, karena tempat itu sudah terlewat jauh.

"Coba kontak yang ada dimobil Nike, kasih tau kalau kita mau ke tempat biasa," titah Nediv.

Troublemaker'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang