🌻🌻🌻
"Apa?! Lo dikeluarin dari sekolah? Gila bener."
"Iya tuh, gila sih."
"Banyak ngomong."
"Sans dong, gue kan juga dikeluarin dari sekolah. Kan emang kita bareng-bareng terus. Forever Together."
"Jijik, pergi sana!" Usir salah seorang dari mereka setelah medengar celotehan sahabatnya yang sedikit alay.
"Udah deh ya cabut yuk, bosen gue."
Nediv, bersama ketujuh sahabatnya kini duduk di pojokan kantin selepas menerima surat resmi pengeluaran mereka dari pihak sekolah. Tentunya itu sudah tidak asing lagi bagi mereka berdelapan. Besok juga akan sekolah lagi, di tempat yang berbeda dengan suasana baru.
"Yuk, ke rumah gue aja ya," ajak Nediv kepada ke tujuh sahabatnya dan diangguki oleh mereka tanda setuju. Lumayan kan, dapet makan gratis di rumah Nediv karena masakan Maminya enak setara masakan restoran mahal.
"Lo bawa mobil kan Div?" Tanya Siren yang sudah menenteng tasnya dan hendak berdiri.
"Iya, lo juga?"
"Ya pasti bawa lah, orang gue yang ditumpangin tuh tiga manusia," jawab Siren malas sambil menunjuk Hana, Cia, Nike dengan jari telunjuknya. Sementara yang ditunjuk hanya menyengir tak berdosa kecuali Nike yang memang menjadi cool girl diantara mereka berdelapan.
"Kalo gue sih tadi dianter sama sopir," celetuk Keisha tiba-tiba membuat semua menoleh kearahnya.
"Gak tanya!" Jawab mereka bersamaan tanpa terkecuali dengan volume yang tidak bisa dibilang pelan.
Kalau sudah begini ingin sekali Keisha mengambil semua jatah makan sahabat-sahabatnya ketika di rumah Nediv nanti. Bodoamat dibilang rakus, siapa suruh menanggapinya dengan jawaban menjengkelkan sementara dirinya memegang prinsip 'Diganggu akan balas mengganggu'. Sebenarnya tidak hanya dirinya yang mengandalkan seperti itu melainkan itu semua berlaku untuk ketujuh sahabatnya juga.
"Biar gue sama Keisha, Wyne, Rivka," ujar Nediv seraya menenteng tasnya. Hendak melangkah ia berbalik lagi menghadap ke Wyne dan melemparkan kunci mobilnya. Malas jika siang hari harus mengemudi mobil ditambah macet yang panjang apalagi nanti di dalam mobilnya tak bisa tenang akibat ulah ketiga sahabatnya itu.
"Wush... santai dong," protes Wyne karena kaget ia dilempari kunci mobil. Tapi ia berhasil menangkapnya walaupun spontan.
Nediv berjalan terlebih dahulu meninggalkan semua sahabatnya yang sangat lemot, apalagi Keisha yang masih sempatnya mengambil makanan yang mereka pesan tadi. Nike mengikuti Nediv karena ia juga beranggapan sama seperti Nediv jika sahabatnya itu lemot. Rivka dan Wyne malah ngancir pergi ke toilet, Siren juga ikut-ikutan dengan Keisha, sementara Cia dengan Hana tebar pesona terlebih dahulu dan mengucapkan salam perpisahan kepada siswa yang masih di kantin akibat besok mereka tidak bersekolah di sini lagi.
Untungnya mereka itu dianggap oleh siswa lainnya apalagi kaum adam yang tidak bisa melewatkan waktu berharga ini untuk mengabadikan moment terakhir mereka yaitu untuk berfoto.
Kini semuanya sudah berkumpul di parkiran sekolah banyak siswa lainnya yang memandang mereka seakan sulit untuk melepas kepergian kedelapan cewek cantik yang menjadi The Most Wanted di sekolah mereka, walaupun mereka suka iseng dan biang onar tak ada mereka rasanya itu sepi. Apalagi cowok-cowok yang belum berhasil mendapatkan hati mereka.
Tetapi para guru malah bernapas lega karena berhasil mengusir si biang onar penyebab dari pusing kepala mereka. Para guru juga mendoakan sekolah yang akan menerima kedelapan cewek hampir gila itu supaya diberi kelancaran dalam mendidik serta ketabahan untuk guru BK yang pasti akan bertemu mereka setiap hari nya.
"Cabut gengsssss...." Seru Rivka lalu diangguki sahabat-sahabatnya dan masuk ke mobil Nediv dan Siren sesuai intruksi dari Nediv tadi.
Keisha menurunkan kaca mobil lalu berteriak dan melambaikan tangan. "Bye...Bye... semuanya! Jangan lupain kita ya!"
Setelahnya ada Bu Asri guru BK kesayangan mereka lewat tepat di sebelah mobil Nediv yang sedang mempercepat langkahnya, sudah tahu apa yang akan terjadi kepadanya jika harus bertemu mantan muridnya ini. Tapi tak sampai ia berpikir kejauhan Nediv dan teman-temannya ini malah menggodanya.
"Bu Asri goodbye. Semoga tambah sabar ya. Kasian nanti tambah darah tinggi," ejek Nediv yang kebetulan sudah berada di dalam mobil, jadi telinganya akan selamat jika hendak dijewer maut oleh Bu Asri.
Keisha, Rivka, dan Wyne hanya geleng-geleng kepala menahan tawa. Tidak ada kapoknya mereka berbuat ulah, tapi sebenarnya mengejek Bu Asri untuk terakhir kalinya adalah kenangan untuk Ibu Guru BK kesayangan mereka itu setelah mereka tidak bersekolah di sini lagi.
Bu Asri hanya mengelus dadanya menahan amarah jika harus berhadapan dengan Nediv, ingin sekali menendang untuk segera angkat kaki dari sekolah ini tapi kakinya tak kuat menendang Nediv dan antek-anteknya. Ia hanya menatap horor ke arah Nediv, sedangkan gadis yang ditatap itu mengintruksi kepada Wyne yang duduk di kursi untuk melajukan mobilnya.
Mobil mereka mulai melaju meninggalkan kawasan sekolah, Wyne membunyikan klakson mobil panjang dan lebar diikuti oleh Siren yang juga melakukan hal yang sama. Mobil Nediv berada di depan dikemudikan oleh Wyne sedangkan mobil Siren ada dibelakangnya. Orang yang mendengar klakson super keras itu pasti akan terlonjak kaget, ya itu yang ada dipenglihatan mereka. Dan mereka hanyalah tertawa terbahak di dalam mobil.
🌻🌻🌻
Bagaimana gengss?! 😭😢
Vote, comment SECEPATNYA!
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker's
Ficção AdolescenteFOLLOW SEBELUM MEMBACA. [Completed] Kisah yang sederhana dari sebuah persahabatan bagi mereka. Lara dan gembira telah ada dalam persahabatan mereka. Kedelapan gadis yang memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing, menjadi pelengkap cerita ini. ...