🌻39🌻

2.2K 104 1
                                    

🌻🌻🌻

Nediv dan ketujuh sahabatnya berjalan bersama di koridor, banyak tatapan yang mengarah kepada mereka. Mungkin salah satu penyebabnya adalah Nediv yang memiliki hubungan lebih dengan Ketua OSIS di SMA Antaraksa ini. Tentu saja mereka menatap sinis, karena Jendra adalah salah satu idaman para perempuan di sekolah ini. Banyak yang mengantre dan berusaha mencuri hatinya, tapi sampai sekarang tak ada satu pun dari mereka yang berhasil. Tapi beda dengan Nediv yang notabene murid baru atau belum lama bersekolah di SMA Antaraksa sudah mendapatkan Jendra.

Bukan menjadi masalah yang berat untuk Nediv mendapat musuh baru, toh musuhnya di luar sana sudah meraung-raung. Tetapi ia tidak suka ada seseorang yang menyinyir di belakang, tidak berani di depan.

"Eh itu ya murid baru sok cantik, udah dapetin Jendra aja ya dia?" Bisik salah seorang murid yang duduk di sebuah bangku.

Nediv yang mendengar hanya diam. Tak mau menghiraukan.

"Ih muka mirip cabe pasti kegatelan lah," sahut temannya lagi.

"Jendra seleranya yang begitu, pantes aja dia gak pilih kita."

Nediv berhenti, para sahabatnya pun juga ikut berhenti meski banyak yang merasa bingung. Kenapa tiba-tiba berhenti? Nike yang memang mendengar pembicaraan ketiga cewek itu tidak merasa kaget. Memang sepantasnya Nediv melawan jika nama baiknya direndahkan orang lain. Dia menghampiri ketiganya dan menatap tajam. Ia sungguh marah. Masih ingat dengan semboyan mereka kan? Itu lo yang "senggol bacok!"

Kedua tangan Nediv mengepal kuat hingga kulitnya memutih, ketujuh sahabatnya ikut-ikutan menatap tajam ketiga cewek yang sudah mengusik salah satu sahabatnya.

"Ngatain gue?" Geram Nediv, tatapan tajamnya belum juga beralih.

"Gue udah di depan lo nih, katain gue dong?!" Pekiknya dengan nada bercanda tapi menohok.

"Iya, emang lo kegatelan kan!" Bentak salah seorang siswi itu sambil bangit dari duduknya, dengan tidak santainya ia menunjuk Nediv tepat di depan wajah.

Wyne yang geram berusaha menyingkirkan telunjuk tersebut dengan memlintir tangannya ke belakang, namun ditahan oleh Nediv. Wyne menghentakkan kakinya, memang benar sahabatnya sangat keras kepala dan mempunyai stok kesabaran yang berlebih.

Nediv membaca nametag siswa tersebut, di sana tertulis nama Gresica Ananda Mytha. Nama yang bagus tapi kelakuan pemiliknya busuk.

"Nama lo bagus, tapi hati lo busuk!" Maki Nediv.

PLAK!

Tamparan keras mendarat di pipi mulus Nediv, hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah segar. Ketujuh sahabat Nediv menganga melihat sahabatnya ditampar begitu saja. Bukan hanya mereka saja. Kedua teman siswi yang ikut menyinyir tadi juga ikut kaget. Kenapa bisa temannya berani menampar seorang pacar Ketua OSIS?!

Wyne mengalihkan tangan-tangan sahabatnya yang menghalangi tubuhnya untuk mendekat ke Gresi, sedari tadi tangannya memang sudah gatal. Ia tidak peduli siapapun lawannya, ia harus melawan. Apalagi menyangkut sahabat.

"Bahkan mulut lo sama busuknya sama tangan lo!"

PLAK!

Troublemaker'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang