FOLLOW SEBELUM MEMBACA.
[Completed]
Kisah yang sederhana dari sebuah persahabatan bagi mereka. Lara dan gembira telah ada dalam persahabatan mereka. Kedelapan gadis yang memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing, menjadi pelengkap cerita ini.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❤↗ 286.200 suka
nedivarawnie comeback🌱
Setelah mengirim suatu postingan di Instagram, Nediv dibanjiri oleh beberapa dm yang masuk. Ia terkekeh melihat reaksi orang-orang itu. Apalagi ia juga menerima dm dari beberapa teman SMA di Antaraksa. Hingga ia berhenti men-scroll karena menemukan salah satu akun yang mencuri perhatiannya. Ya, aku itu milik Jendra. Ia pikir cowok itu sudah melupakannya namun nyatanya tidak.
Nediv tak membalas pesan itu secara sengaja, biarlah waktu yang menemukan mereka dengan kejutan bukan direncanakan.
Ia meletakan ponselnya di atas nakas dan bersiap untuk pergi ke kampus. Nediv memulai kembali aktivitasnya seperti dulu, pergi untuk mencari ilmu. Dia memang sengaja untuk tidak melanjutkan pendidikannya di luar negeri karena dirinya ingin tinggal di negara kelahiran, begitu pula dengan ketujuh sahabatnya. Mereka juga memilih universitas yang sama tetapi dengan jurusan yang berbeda-beda.
"NEDIV UDAH ADA KEISHA !!!" teriak sang mami dari lantai bawah.
"IYA MI... SURUH NUNGGU DEH BENTAR LAGI SELESAI KOK!" Jawabnya.
"CEPET YA, SOALNYA INI DIA KEK TIKUS. MAKAN SNACK KESUKAAN MAMI GAK ADA BERHENTINYA!"
Ya kan bikin rusuh, siapa lagi kalau bukan Keisha yang selalu rusuh kalau soal makanan. Nyemil mulu mulutnya tapi badannya selalu langsing ala-ala Unnie Korea. Bukan hanya Keisha saja yang memiliki tubuh langsing, tetapi ketujuh gadis lainnya juga. Sampai terkadang ada orang yang mengatakan bahwa mereka itu adalah pasukan lidi berjalan.
"Gak ada warasnya tuh anak," cibir Nediv sembari keluar dari kamar untuk menghampiri Keisha dan segera pergi ke kampus.
Ia menemukan Keisha yang sudah duduk santai dan ada sebuah piring di hadapannya berisikan makanan di meja makan. Nediv duduk di sebelah kursi yang diduduki oleh Keisha, ia mengambil sarapan. Mereka mengambil jam kuliah pagi, sekitar jam 8.
"Yang lain udah sampai ke sana?" Tanya Nediv.
"Hem.... mungkin. Tadi si Cia udah berisik di grup. Lo gak lihat?"
Nediv hanya menggeleng sebagai jawaban. Ia melanjutkan sarapannya. Begitupun dengan Keisha, mereka sarapan dengan keheningan. Soraya sengaja memasak banyak pagi ini, karena beliau punya firasat kalau sahabat Nediv akan datang. Nyatanya benar, Keisha si tukang makan datang.
