🌻24🌻

2.7K 109 0
                                    

🌻🌻🌻

Setelah menempuh perjalanan akhirnya mereka berdua telah sampai di tujuan mereka. Sudah terpakir di sana mobil Nike dan Wyne, berarti tandanya yang belum datang adalah Hana dan Cia. Diantara berdelapan yang suka terlambat adalah Cia dan Hana. Mereka selalu molor dengan berbagai alasan. Maka mereka malas jika tidak berangkat bersama-sama. Hal membosankan di dunia adalah soal menunggu. Cia dan Hana juga akan dipastikan mentraktir siomay semua sahabatnya.

Jangan heran di depan klub ada penjual siomay, memang bapak tersebut sudah berjualan di sana sebelum bangunan itu terbangun. Apalagi berjualan sampai malam hari. Tentu saja mereka akan membeli ke sana. Sang pemilik klub juga telah mengizinkan beliau untuk berjualan di sana.

"Syukur ada yang traktir siomaynya pak Amin."

"Kalau gratis baru gercep," cibir Nediv mulai berjalan masuk ke dalam klub tersebut.

Khusus mereka berdelapan memang ada pintu yang hanya diperbolehkan mereka saja yang masuk. Karyawan lain pun tidak berani masuk. Sebuah pintu sempit dan hampir tidak terlihat karena warnanya sama dengan warna tembok. Bahkan hanya mereka berdelapan saja yang tahu dimana letak kunci tersebut, karena sengaja menyimpannya di bawah pot sekitar pintu di sana.

Uniknya di pot tersebut terdapat sebuah tulisan yang berbunyi, "JANGAN BERANI-BERANINYA MENYENTUH POT INI ATAU BUNGA, DAUN, BATANGNYA JUGA TIDAK BOLEH! SAYA AKAN MENGENAKAN DENDA JIKA ANDA TETAP MENYETUHNYA!"

Pelaku yang menuliskan kalimat receh tersebut adalah Keisha, dia tetap ngotot untuk tetap membuat tulisan itu dan menempelkan di sana.

Hingga sampai sekarang pun tempat persembunyian kunci itu tetap aman. Saat dipantau lewat cctv pun tidak ada orang lain yang menyentuh pot tersebut. Mungkin hanya melihat atau membaca lalu tertawa. Kunci itu pun tidak hanya satu, tetapi ada empat kunci.

Rivka membuka pintunya dengan kunci, sementara Nediv mengawasi sekitar. Jangan sampai semua orang tahu tentang mereka. Apalagi mengetahui pintu itu. Secara mereka adalah pemilik klub yang misterius. Hanya orang kepercayaan mereka saja yang tahu tentang identitas sebenarnya.
Jangan khawatir siapa orang kepercayaannya, dia adalah kakak dari Hana, yaitu Johan. Semua orang yang kerja di klub ini mengetahui bahwa Johan lah pemilik tempat ini. Padahal tidak, Johan hanya menjaga nama baik teman-teman adiknya yang sudah ia anggap sebagai adik sendiri.

Johan juga merahasiakan tentang semua ini dari para orangtua. Pasti mereka akan melarang jika mengetahui hal yang sebenarnya. Karena pasti pandangan orang tentang klub itu pasti buruk.

Meskipun cowok itu selalu merahasiakan tentang mereka berdelapan, ia akan menegur jika salah satu dari mereka ada yang berbuat salah. Membenarkan agar tidak tersesat dijalan yang salah.

Johan bersikap dewasa walau kadang sedikit menjengkelkan. Tampangnya memang dingin dan cuek, tapi kalau tahu bagaimana sifat aslinya, pasti mereka yang mengira ia dingin dan cuek akan menarik ucapannya. Dia memiliki tingkat kehumoran yang tidak tertandingi. Kalau sudah bertemu dengan papa Keisha ia bertingkah seperti adik kakak kurang belaian. Ada saja hal yang mereka bicarakan dan pasti membuat semua tertawa.

Hana saja sempat menyesal memiliki kakak seperti dia, hendak melemparkan saja ke jurang. Tetapi jika tidak ada Johan pasti ia akan kesepian jika sendiri di rumah. Johan sudah lulus di bangku SMA-nya, sehingga sekarang melanjutkan ke Universitas terdekat di sana. Ia tak mau ke luar kota atau luar negeri. Alasannya karena tak mau jika harus berpisah dengan kedua orangtua dan adiknya.

🌻🌻🌻

"Wahh adik pungut gue udah dateng," sapa Johan yang sedang duduk di sofa empuk di ruangan terkhusus untuk mereka bersembilan.

Troublemaker'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang