🌻65.🌻

1.7K 118 13
                                    

  SILENT READERS DOSA 😈

🌻🌻🌻

Seorang gadis terdiam di balkon kamar, menatap sebuah langit yang tampak ramai dengan gemerlap bintang. Kedua sudut bibirnya ia paksa untuk melengkung agar tercipta sebuah senyuman. Hatinya sangat pilu mendengar berita bahwa ia harus menerima kehidupan bukan atas pilihannya. Namun apa daya dirinya ini? Semua ia lakukan untuk membalas kebaikan mereka. Melindungi, merawat, menaruh kasih selama 20 tahun. Jika tidak ada mereka mungkin hidupnya ini sudah tak terurus. Mereka sangat baik, memberikan segalanya yang ia punya.

Ini pilihannya, menerima semua perintah itu. Diirinya harus rela melihat para sahabatnya hidup bahagia dengan pasangannya masing-masing.

Nediv memperbaiki hubungannya dengan Jendra, meski Nediv sendiri belum memberikan jawabannya. Cia memulai kembali dari awal bersama Toni, tetap dengan kekonyolan mereka berdua. Nike yang sedang diperjuangkan oleh Rafa, bahkan ia sangat geli mendengar rayu-rayuan itu. Rivka dan Wyne masih menikmati hidup mereka tetapi keduanya sama-sama diberikan perhatian berbeda oleh kedua lelaki. Wyne oleh Davin sementara Rivka oleh Carl. Sedangkan Hana? Ia masih memilih pasangannya dari beberapa lelaki yang berusaha mencuri hatinya, ia tak yakin dengan hatinya maka dari itu sulit untuk mengambil keputusan. Sahabatnya yang satu lagi yaitu Keisha, dia benar-benar sudah bahagia dengan pasangan barunya yaitu Candra.

Siren, menanggung segala kesedihannya ini selama dua minggu terakhir. Ayahnya sakit karena perusahaan kacau. Ia tak mungkin tega melihat itu. Sehingga ia harus rela berkorban jika ayahnya meminta dirinya untuk dijodohkan dengan seseorang yang ia sendiri tak tahu bagaimana rupanya.

Tepat malam ini ia harus menerima lelaki itu. Hatinya bisa menolak namun mulutnya jelas menerima.

Tok... Tok...

Suara ketukan pintu terdengar, ia segera menghapus bekas air mata itu. Mereka tak boleh tahu tentang kesedihannya ini. Dengan langkah gontai ia membuka pintu perlahan, tampak sosok wanita paruh baya yang telah dipercaya bekerja di rumahnya selama ini.

Siren tersenyum lalu bertanya, "ada apa mbok?"

Wanita itu menepuk bahu Siren beberapa kali, seakan mengerti tentang kesedihan gadis itu. Ia sangat mengetahui tentang Siren karena telah mengurusnya dari kecil. Bahkan ia sudah dianggap ibu oleh Siren sendiri.

"Sudahlah non, ini adalah jalan hidup."

"Aku sudah tau mbok, memang ini takdirku. Mau menolak saja rasanya berat. Karena ayah segalanya untukku."

Mbok Jarmi tersenyum. "Semua ini pasti ada hikmahnya. Mungkin ini adalah rencana Tuhan, mungkin ini jalan menuju kebahagiaan non Siren."

Apakah benar ini jalan menuju kebahagiaannya? Ia rasa tidak.

Siren hanya tersenyum walau berat hati. Bagaimana pun ia harus menunjukkan kebahagiaan untuk mereka. Meski berat ia akan mencoba. Demi mereka, kedua orangtuanya.

"Yaudah non, senyum dong. Non udah ditunggu di bawah. Kata nyonya sebentar lagi keluarga rekan kerja bapak akan datang," jelas Mbok Jarmi.

"Iya mbok, aku bentar lagi turun."

Mbok Jarmi pergi dari sana meninggalkan Siren.

Troublemaker'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang