52.

1.7K 90 6
                                    

Sebelum baca, kuy Vote dulu 🔥

🌻🌻🌻

"Jendra lo lagi dimana?"

"Sekolah, kenapa?"

"Penting nih, bang Rayhan ada di sini. Kita semua di apartemen lo," ucap Rafa. Ia sedari tadi menunggu kedatangan Jendra tapi tak kunjung datang, alhasil ia meneleponnya.

"Iya, gue ke sana."

Panggilan terputus, mereka semua menunggu di apartemen Jendra. Cukup terkejut oleh informasi yang diberikan bang Rayhan, bahwa Queen balap menantang Jendra dengan taruhan yang cukup mengejutkan. Mereka tak berani memberi keputusan, karena Jendra yang bersangkutan. Apalagi dengan taruhan yang sangat merugikan.

Rayhan sendiri tidak yakin jika Jendra menerima tantangan tersebut. Dilihat dari pertandingan sebelumnya, Queen balap lah yang menguasai.

Ia tak mau Jendra membuka identitas dirinya dan para temannya yang lain. Itu sangatlah berbahaya.

Di sisi lain, Jendra sedang berada di parkiran tempat motornya terpakir. Ia tahu semua menunggunya maka dari itu dirinya akan segera pulang. Baru saja mengenakan helm, ada seorang gadis yang menghampirinya dengan sedikit berlari.

Siapa lagi kalau bukan Gresi, sedari tadi cewek itu mengekorinya. Sampai Jendra rela berlama-lama di dalam Ruang Osis agar tak dikejar-kejar lagi.

"Jendra anterin gue pulang dong!" Ucap Gresi.

Jendra yang mendengar itu tak menjawab, sok budek emang perlu. Ia malah menyalakan gas hendak melajukan motornya namun Gresi malah menghalang-halangi jalannya.

"Minggir," ucapnya.

"Anterin gue pulang," rengek Gresi lagi.

"Gue sibuk," tolak Jendra, membuang waktunya saja. Dan bagaimana ia bisa mengusir kuman ini?
"Minggir!"

"Gue gak akan minggir, sebelum lo mau nganterin gue pulang."

Tak ada pilihan lain kan? Sebenarnya mudah saja untuk Jendra melajukan motornya lalu menabrak Gresi, tapi mungkin akibatnya berbahaya.

"Ck yaudah naik, gue gak punya waktu banyak," ucap Jendra menyerah.

Gresi yang mendapat jawaban pasrah itu tersenyum senang. Akhirnya ia bisa dekat-dekat lagi dengan Jendra. Kesempatannya mendapatkan cowok itu semakin luas. Apalagi ia tahu bahwa hubungan Jendra dengan Nediv sedang tidak baik. Ditambah ada kata break diantara mereka.

Ia belum melakukan apa-apa tapi hubungan keduanya sudah retak. Memudahkan aksesnya untuk memiliki Jendra.

"Gue pegangan lo ya, takut nih jarang naik motor," minta Gresi saat motor Jendra mulai melaju meninggalkan kawasan sekolah.

Modus, batin Jendra.

Ia tak menjawab, karena percuma saja jika ia menolak pasti cewek itu tetap merengek dan berakhir dirinya yang kalah.

Tak jauh dari gerbang sekolah, Virly bersama kedua temannya sedang tertawa puas. Menghancurkan Nediv sangat mudah. Memperlihatkan foto yang diambil oleh Viana tadi kepada Nediv pasti membuatnya hancur. Foto itu adalah foto Gresi berboncengan bersama Jendra, dengan tangan Gresi yang melingkar diperut Jendra.

"Mampus tuh si Nediv!" Ucap Viana.

"Pasti, dia akan tunduk sama gue," ucap Virly lalu tertawa keras.

Troublemaker'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang