#SENJA#
Hari ini adalah hari kedua pelaksanaan class meeting. Jadi setelah UAS berakhir, sambil menunggu hari pembagian rapot tiba, selama 2 hari diadakan lomba antar kelas. Lomba yang diadakan yaitu basket, futsal, voli serta akustik.
Selain itu nantinya ada penghargaan best supporter untuk kelas yang paling semangat, yel-yel nya menarik dan tentunya kompak. Oleh karena itu, tiap kelas seolah janjian memakai pakaian senada bahkan ada yang sengaja nyetak kaos kelas untuk mereka pakai sekelas. Nah di hari terakhir ini aku menggunakan kaos kelasku. Kaos ini berwarna hitam, di bagian depan ada tulisan 'SCIENCE ONE' berwarna putih. Keren kan ? Hehe
"Permisi non Senja, itu didepan non Jingga udah nungguin," suara Bi Sri membuyarkan lamunanku. Aku segera mengambil roti terakhir ku itu, ku makan sambil jalan saja lah.
"Iya Bi, Senja berangkat dulu ya" pamitku kepada Bi Sri.
Aku segera memakai tas ransel ku, tangan satu ku membawa hp sementara tangan satu ku lainnya membawa roti ku. Aku berjalan menuju ke ruang tamu, ku lihat Jingga yang asik memainkan hp nya.
"Jinggaaaa ayo berangkat," aku sengaja goyang-goyangkan hp nya agar dia terganggu dan kita bisa segera berangkat ke sekolah. Tapi ya namanya Jingga, kalau hp nya belum di rampas, dia mah masih fokus main. Akhirnya ku ambil paksa saja hp nya. Ia langsung mendongak.
"Ayo berangkat. Jangan hp an mulu ah !" Kesalku. Ia akhirnya berdiri, memandangku sebentar kemudian mengambil roti yang ada di tanganku. Ia mengambil satu gigitan tepat di hadapanku kemudian pergi ke mobilnya. Dasar nyebelin !
.
."Jingga," panggilku pada Jingga yang fokus menyetir.
"Hm" ia masih mengunyah roti yang seharusnya aku makan tapi malah dimakannya.
"Kelas ku nanti ngelawan kelas mu loh basket cewek"
"Sudah tau"
"Pasti kelas ku yang menang," sombongku padanya.
"Nggak mungkin," kini rotiku telah benar-benar dihabiskannya.
"Kelasku kan anaknya tinggi-tinggi"
"Kok kamu pendek ?" Jingga mengejekku, aku langasung menghadiahi nya cubitan di perutnya. "Masih pagi udah nyubit," cibirnya.
"Kamu sih ngeselin !"
"Aku terus yang salah"
"Iya emang kamu salah"
"Kasian gabisa nonton BTC"
Ia mengejekku yang gagal membeli tiket konser BTS. Bulan depan mereka akan datang kesini tapi tetap saja aku tak mampu bertem mereka walau niatnya mau beli tiket calo. Mahalnya nggak masuk akal dah.
Mataku membulat mendengar ucapannya. Apalagi dia sengaja mempelesetkan BTS menjadi BTC. Aku mencubitnya berkali-kali di pinggang nya.
"BTS bukan BTC !"
"Iya BTS bukan BTC dan kelasku nanti yang menang"
"Gaada hubungannya BTS dengan kelasmu menang. Lagian kelasmu dikit yang tinggi," ujarku merendahkan kelasnya walau sebenernya kelas Jingga adalah kelas yang paling ditakutin oleh tim kelas lain. Walau gak banyak pemain yang tinggi tapi mereka semua atlet basket dan mereka lah yang membawa tim sekolah juara tahun lalu. Pendek tapi gesit.
"Sesama pendek gaboleh menghina," seolah tahu akan mendapatkan cubitan lagi, Jingga menggeser duduknya ke dekat pintu. Anak ini pagi-pagi udah ngeselin banget.
"Ya trus kamu orang tinggi kenapa gak ikutan main ?" Jingga dulunya anak basket loh. Tapi setelah sekolah kita menang, dia gak nerusin. Katanya kalau udah menang ya udah nggak seru. Itu mah alasannya dia aja, aslinya dia pasti males. Jingga adalah manusia termalas yang pernah ku temui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga Untuk Senja
Любовные романы[Budayakan membaca deskripsi & tags] -GxG Story- Seperti langit senja yang selalu berwarna jingga, aku mau kita bersama seperti itu selamanya. Selamat membaca! Salam JuS! *cheers* *Selamat datang kembali di cerita pertama saya! *Pernah ramai pada ma...