45 - Akhir [tamat]

27K 1.3K 217
                                    

Terimakasih untuk kalian yang sudah mau membaca cerita Jingga Untuk Senja dari awal hingga akhir 🙏

Terimakasih atas kritik & saran yang sudah kalian sampaikan.

Maaf karena masih banyan kekurangan di cerita JuS 🙏

Selamat membaca, cerita terakhir dari JuS! 🍹

##########

Dua Tahun Kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua Tahun Kemudian ...

Senja keluar dari ruangan ditemani Roby, sang Ayah. Senyuman lebar menghiasi wajah mereka. Baju toga yang Senja kenakan menjadi alasan kebahagiaan mereka saat ini. Akhirnya, Senja berhasil menuntaskan masa kuliahnya.

Senyuman itu makin melebar ketika ketiga sahabat yang selalu ada untuknya datang menghampiri sambil memberikan sebuket bunga. Satu per satu mereka memberikan selamat dan memeluk Senja.

"Selamat yaa Senja. Akhirnya lulus nih," ujar Syifa memberikan selamat.

"Seneng nih cumlaude," Vina memberikan cokelat yang ditata berbentuk buket.

"Doain gue nyusul ya Nja," ujar Rani yang masih berjuang skripsi.

"Iyaa. Makasih ya doa dan selamatnya. Makasih kalian udah slalu ada buat gue di saat susah, senang, sedih, dan ..."

"Galau!" Ujar mereka bertiga sambil tertawa.

Mereka berempat kemudian bergantian foto bersama dengan Senja. Tak lama kemudian datanglah dua pasangan yang hubungannya awet dari dulu sampai sekarang.

"Selamat yaa, Senja. Seneng banget lihat lo lulus, cumlaude pula," Lily memeluk Senja. Bram juga ikut memberikan selamat dan sebuket bunga kepadanya.

"Selamat, Senja. Lo cantik banget hari ini," puji Sarah sembari memeluk Senja pula. Satrio pun turut memberi selamat dan sebuket bunga.

Dua pasangan ini juga ikut mengabadikan momen hari ini dengan berfoto bersama Senja.

Mereka kemudian terlihat menoleh kesana kemari seperti sedang mencari seseorang.

"Nggak usah dicariin, dia nggak dateng," kata Senja kemudian tersenyum kecut. Ia tahu siapa orang yang mereka cari.

"Wah, udah keenakan di Jepang tuh," celetuk Syifa.

"Gue kira bohongan dia nggak dateng," ujar Lily.

"Jahat banget, padahal pas dia wisuda di Jepang aja Senja bela-belain dateng," ujar Rani.

"Kata siapa dia nggak dateng ?" Ucapan Bram membuat yang lain melihat kearahnya. Bram tersenyum kemudian menunjuk ke arah keramaian.

Mereka semua segera mengikuti arah telunjuk Bram. Terlihat seorang perempuan berumur 25 tahun itu berjalan diantara keramaian menuju mereka. Perempuan itu mengenakan kemeja warna navy dengan lengan digulung sampai siku dan kancing atasnya terbuka dua. Ia membawa sebuah pot kecil berisi tanaman kaktus.

Jingga Untuk SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang