15.5 - Clara

17.8K 1.2K 87
                                    

#AUTHOR#

Jingga Kelas XI
MOS Hari Pertama

"Ngga !" Panggil Lily kepada Jingga yang sedang menikmati semangkok indomie gorengnya.

"Hm ?" Jawabnya sambil mengunyah.

"Lo ngapain disini ?"

"Makan"

Lily memutar bola matanya malas mendengar jawaban Jingga.

"Iya gue tau lo makan. Maksud gue, lo ngapain malah makan mie disini ? Kerja anjir. Lo waketos"

Jingga menggelengkan kepalanya, "Nggak, males,"

"Awas ya, gue laporin lo ke Kak Tika. Biar diomelin sampai mampus," ancam Lily kepada Jingga.

Jingga menghela nafas kasar saat mendengar nama Tika.

Tika adalah pasangannya di OSIS alias sang Ketua OSIS. Jadi Tika adalah 'atasan' dari Jingga. Kecerdasan dan sikap tegas yang dimiliki Tika lah yang membuatnya terpilih menjadi Ketos. Alasan Tika sengaja memilih Jingga menjadi Waketos karena dia pintar dan sekaligus cucu kesayangan Wijaya, si pemilik sekolah.

Drrt... Drrt...

Ponsel Lily bergetar, dilihatnya sebuah panggilan masuk dari orang yang baru saja ia bicarakan. Kak Tika.

Lily menunjukkan layar ponselnya ke Jingga, "Mampus lo"

Ia mengangkat telfon tersebut. Jingga tidak bisa menebak apa isi pembicaraan mereka berdua karena Lily hanya menjawab iya iya saja.

"Kenapa ?" Tanya Jingga setelah Lily selesai telfon.

Lily tersenyum kepada Jingga, seperti senyuman jahat di sinetron. "Lo ada tugas dan kalo lo berbuat salah, bukan cuma diomelin Kak Tika tapi lo bisa dicincang haha," ujar Lily dengan tawa jahat.

Jingga mengkerutkan keningnya, "Tugas apa ?"

.
.

Kini Jingga berada di ruang UKS. Ia duduk di sebuah kursi di sebelah sebuah ranjang. Diatas ranjang tersebut, terdapat seorang gadis terbaring dengan wajah cukup pucat sedang tertidur.

Tugas yang dimaksud oleh Lily kepada Jingga adalah menjaga gadis yang sedang sakit tersebut. Bagi orang lainnya, tugas ini terlihat mudah tapi tidak bagi Jingga karena gadis sakit tersebut adalah adik dari Tika. Jika kondisinya memburuk, bisa saja ia benar-benar dicincang oleh Tika sesuai kata Lily.

Jingga menghela nafas kasar. Sudah hampir 30 menit ia duduk disitu sambil memainkan ponselnya. Ia mulai merasa bosan. Jika saja ia tidak diberi tugas ini, ia pasti sudah bisa tidur santai di perpustakaan.

Jingga kemudian mengamati gadis sakit tersebut. Wajahnya memang cukup mirip dengan Tika.

Jingga melihat kearah badge nama yang terletak di bagian dada seragam gadis itu.

Clara Dewi P.

Itulah nama yang tertera disana. Jingga bisa menebak P adalah Purnama, sama seperti nama belakang Tika.

Jingga sendiri sebenarnya tidak tahu gadis ini sedang sakit apa karena Lily hanya mengatakan Tika menyuruhnya untuk menjaganya saja. Karena rasa penasarannya, Jingga memberanikan diri menempelkan kening nya dengan kening Clara. Rupanya badan Clara cukup panas. Pantas saja ia disuruh beristirahat di UKS.

Dengan jarak sedekat itu, Jingga bisa merasakan tiap hembusan nafas Clara. Selain itu Jingga juga bisa mengamati wajah Clara dari dekat.

Jingga Untuk SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang