44 - Kembali

19K 1.1K 212
                                    

Perjalanan tobatnya Jingga🤭😁🙏

##########

Sudah 5 hari berlalu semenjak Raka mencium Senja. Sejak saat itu Senja berusaha menjauh dari Raka sebisa mungkin. Renggangnya hubungan Senja dan Raka tentu menarik perhatian teman-teman Senja yaitu Citra, Lala dan Yuna.

"Lo sama Raka lagi berantem ?" Tanya Citra dengan nada khawatir.

Senja hanya menggeleng pelan sambil tetap fokus mengerjakan tugasnya.

"Gapapa berantem, ya namanya juga masih awal-awal pacaran," ujar Lala.

"Entar juga baikan lagi trus romanti-romantisan lagi," imbuh Yuna.

Senja menatap mereka bertiga dengan tatapan kesal, "Kalian bisa nggak sih nggak usah ikut campur urusan gue ?"

Citra menatap Senja dengan tatapan heran, "Santai dong, Nja. Kita cuma berusaha memperbaiki hubungan lo sama Raka"

Senja mendengus kesal. Ia segera berdiri dan membereskan laptopnya. "Kalian itu cuma bisa ngerusak," ucapnya kemudian berjalan pergi meninggalkan mereka bertiga.

Citra berlari berusaha mengejar Senja. Ia kemudian menarik Senja menuju ke toilet yang sepi.

"Lo kenapasih ? Ditanyain baik-baik malah marah"

"Lo sendiri kenapa selalu ikut campur urusan gue ?"

"Gue cuma mau bantu lo"

"Bantu apa ? Bantu gue jadi orang normal, ha ?"

"Oh. Lo masih belum bisa ngelupain mantan lo satu-satunya yang namanya Jingga ? Buat apasih lo masih mikirin dia ? Bukannya dia udah ngerelain lo sama Raka ? Palingan juga sekarang di Jepang dia lagi sama peremp--"

Plak!

Senja menampar keras pipi Citra hingga merah.

"Jaga omongan lo," dengan mata berkaca-kaca, Senja pergi meninggalkan Citra.

*

Malam harinya, kepala Senja terasa begitu pusing. Badannya juga terasa berat. Sepertinya ini efek samping karena dirinya kurang tidur dan tidak cukup makan.

Ting Tong!

Suara bel berbunyi menandakan ada tamu yang datang. Senja yang tadinya berniat untuk tidur malah tidak jadi. Ia akhirnya berdiri menuju pintu dengan langkah pelan.

Ketika ia membuka pintu, ia mendapati Raka yang berdiri di hadapannya. Senja menghela nafas, ia benar-benar sedang tidak ingin bertemu Raka sekarang.

Senja bergerak menutup pintu tapi Raka menahannya.

"Senja, tolong dengarin aku dulu. Aku minta--"

Tiba-tiba saja pandangan Senja menjadi buram hingga akhirnya berubah menjadi gelap. Badannya terjatuh tapi Raka berhasil menahannya. Senja pingsan.

*

Senja tiba-tiba terbangun. Dilihatnya jam dinding yang menunjukkan pukul 10 malam. Ia terkejut mendapati Raka yang tertidur di sampingnya dengan tangan yang berada di kepala Senja.

Senja akhirnya ingat jika tadi dirinya pingsan. Pasti Raka yang membawanya ke kamar.

Raka seketika terbangun, senyumnya mengembang ketika mendapati Senja yang telah bangun.

Jingga Untuk SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang