5 - rainy day

31.6K 2K 118
                                    

*AUTHOR*

Hujan lebat yang mengguyur kota sejak pagi menyebabkan banyak orang lebih memilih untuk bermalas-malasan di rumah. Untungnya hari ini adalah hari minggu.

Senja adalah salah satu dari orang-orang yang menikmati datangnya hujan hari ini. Tapi suasana rumahnya yang sepi membuatnya menjadi bosan menjalani hari di rumah sendiri. Hari ini ayahnya masih berada di luar kota sementara Bi Sri dan Pak Joko sedang pulang ke kampung halaman mereka.

Salah satu cara Senja menghabiskan waktu hanyalah tidur-tiduran sambil maraton nonton drakor di kamarnya.

Hari sudah memasuki siang tapi suasana mendung gelap dan gerimis hujan masih setia menyelimuti kota ini. Senja yang sudah mulai bosan dengan kesendiriannya di rumah, memutuskan untuk menelpon kekasihnya Jingga. Sejak pagi Jingga memang belum menghubunginya baik itu lewat chat dan telfon. Senja sudah bisa menduga bahwa Jingga pasti masih molor tidur.

Drrt .. Drrt ..

Panggilan masuk dari Senja untuk Jingga. Tak perlu menunggu lama, Jingga segera mengangkat telfon dari Senja.

"Halo," sapa Senja.

"Apa ?"

"Kalau ada orang bilang halo itu dibales dulu. Kebiasaan deh"

"Iya halo"

Senja menghela nafas mendengar Jingga yang seperti terpaksa menjawab halo-nya. Jingga memang punya kebiasaan tidak menjawab sapaan halo dan Senja berusaha mengubah kebiasaan jelek Jingga itu.

"Baru bangun ya ?"

"Sok tau"

"Kamu nggak ngechat aku daritadi sih. Lagi sibuk ?"

"Enggak. Kenapa ?"

"Bosen di rumah sendiri. Hujan mulu dari pagi"

"Bentar lagi berangkat"
Tanpa disuruh, Jingga sudah berinisiatif sendiri untuk datang ke rumah Senja.

"Eh gausah kesini. Masih hujan"

"Kan naik mobil"

"Iyaa tapi gausah kesini gapapa kok. Aku cuma mau telfon denger suara kamu"

"Mau dibawain apa ?"
Jingga tak mempedulikan ucapan Senja yang melarangnya datang ke rumahnya.

"Kamu itu ya kalau dikasih tau gak pernah mau dengerin"

"Martabak ?"
Jingga tak menggubris omelan dari Senja.

"Terserah kamu deh"

"Ini berangkat"

"Udah mandi belum ?"
Pertanyaan wajib yang selalu ditanyakan Senja kepada Jingga saat akan ke rumahnya karena bagi Senja, Jingga adalah sang pemalas nomor satu apalagi di hari minggu bisa saja seharian Jingga tidak mandi.

"Sudah"

"Yaudah hati-hati di jalan"

"Iya"

"Bye"

"Bye"

Telfon berakhir.

Senja segera bangkit dari kasurnya dan mulai membereskan kamarnya. Ia selalu menyombongkan kebiasaan rajin dan bersihnya kepada Jingga sehingga tentu kamarnya harus selalu terlihat rapi saat nanti Jingga datang.

Sekitar 45 menit berlalu, Senja kini bisa mendengar suara mobil yang terparkir di depan rumahnya. Sudah pasti itu Jingga. Senja segera keluar membukakan pagar untuk Jingga.

Jingga Untuk SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang