18. Senin Pagi

69K 3.6K 81
                                    


FOLLOW INSTAGRAM :
deepandoyo
alexis.86_
baraalvero
alexanaaa_
ardanarkano
pratamaadavin
im_urleon
anggavardana
gorgeousaldrich_
xxvaneshaxx_
-oOo-

Rasa penasaran muncul di benak siswa-siswi penggosip sekolahan, mereka tahu betul seorang Ramona Alexandra akan mengangkat dagunya tinggi-tinggi meskipun ia salah, lalu tiba-tiba minta maaf dengan entengnya pada Alexa?

Sudah lewat tiga hari semenjak kejadian di kantin, dan masih banyak dari mereka yang bergosip tentang hal itu, yang jelas Alexa tidak ambil pusing, walaupun penasaran sebenarnya, tentang kenapa cewek bitch itu mau minta maaf dengan entengnya,

Yah, seenggaknya ada sisi baiklah dari manusia kurang bahan itu ...

Sekarang cewek berambut sebahu itu sedang menatap ke cermin, menempelkan masker green tea dari Korea di wajahnya, lalu tersenyum puas melihat hasil mahakaryanya itu saat Atta memanggil dari lantai bawah,

"PRINCESS! Sini, ngumpul."

Alexa meringis, rasa dingin menyapu wajahnya, "Iyaaa, bang! Bentaaar,"

Mengecek ponsel yang sedang di-charge, Alexa menekan lagi maskernya agar erat menempel kemudian melangkah keluar kamar menuju lantai bawah,

"Bang ..." Alexa memanggil Atta yang sedang fokus membuat kopi cappucino di dapur

Posisi Atta membelakangi Alexa, lalu langsung menengok begitu mendengar suara menyapu telinganya,

"YA SALAM! Han-hantuuuu ..." Atta bersiap menggetok kepala Alexa dengan sendok gula saat cewek mungil itu menoyor dahinya pelan.

"Ish! Apaan sih, ini gue Alexa, baaaang ..." rajuknya kesal, kalau mukanya tidak tertutup, mungkin wajah cemberutnya itu terlihat jelas

Atta mendengus, "Ooh, Alexa... Yah, abis ... itu muka lo putih-putih kayak abis didempul, piyamanya putih lagi. Udah kayak kuntilanak mau mangkal,"

Kali ini Alexa menggeplak bahu Atta, "Ini namanya masker,"

Emang deh cowok, nggak pernah ngerti urusan cewek.

"Ya, yaa, serah lo deh, ribet amat sih cewek, duduk dulu sini, gue buatin lo minum nih. Jarang kan lo ngumpul sama cogan,"

Alexa mengekor langkah Atta untuk duduk di sofa, "Halah! Ngomong aja ada maunya,"

Atta nyengir, sementara Alexa mendengus sambil menatap cowok bule itu dengan pandangan bertanya,

Atta nyengir lagi, memasang tampang bodohnya sambil menggaruk tengkuk salting,
"Ehem, um ... ehm ...

Alexa geregetan sampai langsung menggetok kepala Atta dengan sendok teh di tangannya, "Lama amat ngomong doang, biasanya juga langsung nyerocos." gerutunya kesal

"Wadaw! Adek laknat!" Atta mengusap kepalanya miris, lalu menatap adik sepupunya itu prihatin, "I-itu, temen lo itu ... siapa namanya, Xa?"

"HA? Temen mana?" keluar lemotnya, kini gantian Atta yang menjitak kening cewek itu sepenuh hati

Antara geregetan dan takut kecyduk, "Itu lho ... yang itu ... yang selalu berdua sama lo," jawabnya kikuk

Alexa masih belum nyambung, sampai akhirnya matanya membola sampai Atta mengira akan melompat itu bulatan saking melototnya, "WHAT!? Maksud lo ... Aletta? Hayoooo, naksir lo ya sama dia?" Alexa memukul-mukul pelan bahu Atta guna menggoda cowok itu sampai ampun-ampunan, Alexa memasang senyum menyebalkan, membuat Atta mendengus kesal, "Nyesel gue nanya sama lo,"

Alexa tertawa keras namun akhirnya menepuk pundak abangnya itu berkali-kali, "Seneng gue, akhirnya lo normal!"

"Sialan lo, anak pungut! Gue cuma nanya nama kali, dibilang suka," Atta cemberut, tapi jangan tanya seberapa merah wajah tampannya itu sekarang, memancing Alexa untuk terus menggoda kesayangannya itu

[#ADWS1] BARA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang