72. Kenyataan

21K 1.9K 609
                                    

Ngetik jam dua pagi lagi😭

PLIS BACA INI DULU!

Ada yang bilang kayak gini, ini udah chapter 70-an mau selesai kapan ceritanya kalo konfliknya baru mulai lagi. Duh, gak papa ya kalo kalian baca ini sebentar?

Mungkin ada dari kalian yang mulai bosan atau lelah karena kayaknya gak kelar-kelar ini cerita, tapi please, dengan ngomong kayak gitu bikin aku ngerasa gak dihargai setelah susah payah nyusun alur sana-sini, ngerombak cerita dan pemikiran untuk revisi.

Menurut aku, kalian nikmatin aja dulu chapter on goingnya, aku punya rencana pasti kok, gimana cerita ini berakhir. Kalian tahu yang namanya bagian klimaks? Klimaks adalah bagian di mana konflik cerita berada di puncaknya. Konflik Bara dan Alexa ini bukan baru dimulai, tapi emang udah ada dari awal cerita, alurnya emang harus gitu, suka atau tidak bagian ini emang harus ada, karena itu adalah inti cerita ini. Konflik mereka itu saling berhubungan, masalahnya kompleks karena melibatkan banyak orang dan gak mungkin kalo diselesaikan dengan chapter pendek, tapi aku gak mau spoiler dulu di sini. Tentang rahasia ini, ini memang harus ada. Karena ini emang bagian cerita Bara dan Alexa, soal sad ending atau gak, namanya hidup kan gak selalu sesuai keinginan, ya? (jangan timpuk aku gak bilang kalo bakal sad ending ehe)

Kalo ada dari kalian yang keberatan, gak papa untuk gak baca, serius. Daripada kayak gini dan akhirnya bikin aku nyesek banget, down banget bacanya. Tapi aku juga makasih banget karena banyak di antara komentar kalian yang bangkitin semangat aku, gak gampang untuk aku lewatin semuanya, tapi kalian hadir dan itu cukup kok. <3

Pokoknya makasih makasih banyak buat kalian yang tetep setia dengan cerita abal-abal ini, loveyou dari jodohnya Ardan! <3

Siap menuhin paragraf biar cepet update?

***

"Cinta bukan hanya tentang cowok yang memperjuangkan cewek, cinta ada ketika dua orang saling memperjuangkan, sekarang giliran aku yang memperjuangkan kamu."
Alexa Nathania Alveera

      Sekarang jam istirahat, Bara sedang duduk di depan kelas sendirian ketika Alexa menghampirinya, "Bar, aku ada salah ya?" rasanya Bara ingin mengatakan tidak keras-keras sekarang, menenangkan perempuan itu dengan usapan lembut di kepalanya, tapi yang Bara lakukan hanya diam, tanpa menjawab pertanyaan Alexa. Cowok itu bahkan tidak berekspresi sama sekali.

"Bara," panggil Alexa lembut, perempuan itu mencoba memegang bahu Bara tapi cowok itu menghindar, membuat Alexa terkesiap, sudut hatinya robek lagi

"Kita makan, yuk? Aku belum lihat kamu sarapan dari pagi,"

Bara meliriknya sekilas, "Aku udah sarapan sama Ardan di kantin,"

"Kamu udah makan belum, Alexa? Jangan lupa terus, nanti maaghnya kambuh. Karena aku ingin, tapi aku gak bisa lagi untuk cerewetin kamu makan, sayang." tapi Bara tidak mengatakannya, ia hanya mengatakan itu dalam hati.

Alexa mengangguk, mencoba mengerti, meski sedih karena respons Bara semakin buruk, "Gimana keadaan Sasha?"

"Baik," jawab Bara lugas, Alexa diam lagi, kehilangan kata

"Aku ada salah ya, Bar? Sampe kamu marah sama aku? Kamu diam aja dari kemarin, aku kangen loh."

Bara berdiri, menghalau tubuh Alexa dari depannya.

[#ADWS1] BARA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang