68. Angga to be an Aunty 2k20

19.9K 1.6K 197
                                    

ANNYEONG!
Apakabar kalian? Sehat selalu, ya!
Jangan lupa bahagia, terus!

Kalau di antara kalian ada yang lagi badmood, lagi badfeeling, terus bilang kalo BARA adalah moodbooster, aku seneng banget!💜
Semoga kalian yang lagi gak baik-baik aja bisa feel better ya dengan cerita abal-abal ini.

BOOM COMMENT LAGI?

Jangan komen next, oke? Nanti makin lama apdetnya, :p

Terimakasih banyak buat yang selalu meninggalkan feedback, kalian adalah moodboosterku di jam 2 pagi ini! HEHE

Oh iya, ada yang nanya: kak, BARA udah tamat? Jawabannya, belum. Nikmatin dulu part on goingnya, oke? Aku makasi banyak kalian para uri yeorobun (ngomong apasi aku,) yang masi setia baca cerita ini. Ada yang udah bosen?

Then,

Jangan lupa juga,

FOLLOW INSTAGRAM :
deepandoyo
wattpadee_
gorgeoustrouvaillx
alexis.86_
baraalvero
alexanaaa_
ardanarkano
pratamaadavin
im_urleon
anggavardana
adigunavero
gorgeousaldrich_
alettasyarafina
xxvaneshaxx_
gardaemeraldo

GOMAWO YEOROBUN!❣️
ps : siapa di sini yang udah baca ARKANO? Absen dulu coba, aku pengen tau.

👑👑👑

"Kalaupun Papa mau menikah besok, tahun depan, atau kapan. Menikahlah. Bara .... menyerah," Bara menelan salivanya yang tercekat di tenggorokan, matanya menyorot lelah.

"Bara, setelah semua yang terjadi." Arya membuka suaranya, "Papa minta maaf, kamu harus tahu bahwa kamu adalah anak kebanggaan Papa, kamu tetap anak terbaik Papa. Jangan pernah merasa bahwa Papa tidak peduli pada kamu,"

Bara menahan sesuatu yang membuat perutnya melilit, Arya mengatakan dirinya sebagai anak kebanggaan sebagai pelengkap bahwa pria itu akan menikah sekali lagi, meninggalkan kenangan keluarganya yang lama dan membentuk yang baru bersama Vanya.

Hari ini Bara memakai hoodie hitam dengan tudung yang ia pakai menutupi kepalanya, celana ripped jeans, dan sepatu sneakers putih favoritnya yang baru ia beli seminggu lalu, terlihat nakal, liar namun juga dewasa dan fresh dalam satu waktu.

Ganteng seperti biasanya.

"Di depan ada mobil baru buat kamu, baru datang tadi pagi. Papa pesankan untuk kamu, kuncinya Papa taruh di atas nakas kamar kamu saat kamu mandi tadi."

Bara tidak menyahuti ucapan Arya, miris mendapati kebahagiaan keluarganya, memori dan kesendirian yang dialami Bara, dengan kasarnya dibayar menggunakan sebuah mobil, seolah itu sebagai penebus karena Arya akan menikah sebentar lagi.

"Bara pergi dulu," ini hari Minggu dan Bara akan pergi dengan teman-temannya, menjauhi rumah sejauh mungkin dan melupakan semuanya bersama teman-teman setianya.

Bara berjalan meninggalkan ruang keluarga dan Arya yang menatap kepergiannya dalam diam, sambil merapatkan hoodie Bara menuju motornya yang terparkir di depan garasi, sekilas ia melihat mobil Mercedes keluaran terbaru berwarna putih terparkir rapi di sana.

Bara tidak peduli dan melajukan motornya secepat mungkin meninggalkan kediaman keluarga Januar.

Rumah yang pernah membawa kebahagiaan untuknya dulu.

[#ADWS1] BARA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang