58. Es Krim

40.4K 2.5K 89
                                    

Halo temen-temen.
Makasih buat kalian yang sudah merekomendasikan cerita ini ya, yang masih setia baca dan nungguin update, yang gabung BARA bahkan sampai PC aku di WA. Terimakasih. Aku seneng 😇
Aku harap kalian sehat selalu. 💕
Salam dari istrinya Minho dan Namjoon, 💜

Jadi, sudah siap meramaikan chapter ini?

Yang masih setia nunggu, absen di sini coba! Biar aku hafal nama kalian, mwehe

SPAM KOMENTAR? Aku seneng kalo cerita ini ramai.

👑👑👑

Bara berdiri sambil menatap ponsel dan rumah di depannya yang tertutup rapat bergantian, sebelah tangan cowok itu memegang bungkusan plastik berwarna hitam dengan satu tangan lain memegang ponsel, "Kok gak diangkat, ya?" gumamnya lalu menatap jendela yang terletak persis menghadap jalan di lantai dua, lalu melihat arlojinya, jam menunjukkan setengah sebelas malam saat tiba-tiba terpikir sebuah ide gila di kepalanya.

Alexa baru masuk ke dalam kamar setelah Julia lagi-lagi memaksanya untuk makan, cewek itu mengecek ponsel dan mendapati nama Bara meneleponnya beberapa kali.

Jadi Alexa menghubungi cowok itu lagi, terdengar nada sambungan yang panjang, tapi Bara tidak mengangkatnya.

Kedua kali, Alexa mengernyit mendapati suara dering ponsel yang cukup dekat.

Mencoba memastikan, cewek berpiyama itu mendekati sumber suara, "Kok suaranya kayak dari jendela, ya?" gumamnya bingung, "Ini bukan malem jumat, kan?"

Hingga dering ponsel itu semakin jelas terdengar, sementara di luar sana sesosok orang sedang sibuk mencoba mematikan ponselnya sambil berusaha menjaga keseimbangan di pinggiran dinding.

Cklek

Bara hampir saja terjungkal ke bawah kalau Alexa tidak buru-buru menahan tubuh cowok itu sekuat tenaga, lalu menariknya hingga tubuh keduanya berhasil ambruk di atas kasur Alexa.

Alexa menghembuskan nafasnya yang tersengal cepat, "Bara, kamu ngapain di sini!?" tanyanya tidak percaya

"Sebentar," Alexa berlari menuju pintu dan menguncinya, meskipun Bunda kenal Bara, tetap saja gawat kalau Julia tahu cowok itu masuk kamarnya dengan memanjat dinding.

"Tadi kamu bilang, kamu pengen es krim sama kimchi,"

"Iya, terus?" Alexa mengecilkan suaranya, sambil duduk di samping cowok itu

"Hm," Bara bergumam tidak jelas, "Aku pikir kamu udah tidur, jendelanya udah gelap, jadi mau aku gantung di jendela aja tadinya, terus pulang."

Alexa melirik ponselnya, jam sebelas kurang lima belas menit, membuatnya speechless.

"Tadi lama nyari restoran Korea yang masih buka," lanjut Bara sambil memamerkan plastik yang dibawanya

"Ini udah malam banget, kamu kenapa masih pake seragam?"

"Masih sore buat seorang Bara,"

"Iya deh, tau yang ketua geng."

Bara menarik sudut bibirnya sedikit.

"Alexa!" dari luar, Julia memanggil, membuat dua orang itu panik seketika.
"Aduh, gimana ini!?" tanya Alexa panik

Bara sudah akan keluar melalui jendela kamar Alexa lagi saat cewek itu menariknya keras.

"Jangan ke sana, oon!" serunya spontan

Bara menatap Alexa sedikit sebal, "Bahaya. Sembunyi di sini, jangan bergerak." Alexa menarik selimut tebalnya menutupi tubuh tinggi Bara, lalu cewek itu berjalan menuju pintu, sambil berusaha tenang.

[#ADWS1] BARA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang