8. Markas Deathgoal [REVISI]

85.8K 4.4K 123
                                    

"Lo serang, kami hadang. Lo maju, kami habiskan."
— ALEXIS86 ON FIRE🔥

***

      Markas Deathgoal.

Jakarta.

       Markas milik Radar yang terletak di sebuah gedung tua tidak terpakai di dekat Lapangan Nusapati, persimpangan SMA Arunawijaya. Ketuanya Geraldo Giovanni, musuh bebuyutan Bara Alvero Januar.

"Menurut lo Ketua Geng sekolah lo yang payah itu bakal terima tantangan ini?" sore itu markas ramai, pada sebuah pembahasan tentang rival mereka.

AOF86.

"Dia datang, pasti. Bara Alvero Januar gak pernah mau dikalahkan."

"Bagus Ro, berarti dia masuk pancingan kita." Geraldo duduk di sofa sudut, cowok itu santai sambil mengepulkan asap rokoknya ke udara.

Alvaro Damara Adilto, cowok yang dikenal sebagai Ketua OSIS yang ramah dan pintar itu tersenyum miring. "Lo hebat Do, sama seperti biasanya."

"Jelas. Lo gak akan pernah bisa main-main dengan Radar." Geraldo tertawa, "Bener kan?"

"Sure. Gue gak ngeraguin itu." Alvaro tertawa miris, "Apa hebatnya Bara, sampai semua orang takut sama dia."

"Dia gak lebih dari anjing penggonggong, lo tahu itu."

Mereka tertawa.

"Anak buah gue ngabarin mereka udah di jalan," Geraldo menaruh puntung rokoknya, cowok itu menenggak sekali lagi isi kaleng soft drink dan berdiri. "Cabut."

Alvaro Damara Adilto, tidak lebih dari pengkhianat sekolahnya sendiri.

***

      "Laura!"

Perempuan itu sedang mengecat kuku kakinya, langsung menoleh saat seseorang memanggil. "Yes, Mon? Kenapa?"

Ramona Alexandra, perempuan cantik itu berjalan dengan riang ke arah Laura sambil membawa sebuah tabloid fashion. "Gue suka fashion item yang ini. Ini keluaran terbaru dari Gucci, menurut lo gimana?"

"I was brought that yesterday, ada di lemari." Laura menjawab angkuh, "Lo buka, lo lihat modelnya di sana."

"OMG!" Mona memekik, "Soal fashion lo emang ratunya Ra."

"Sure, I am."

"Raa!!" kali ini Jessica, "Gue mau cat rambut baru menurut lo bagusnya warna apa?"

"Lo kaya ayam-ayaman pasar tau gak Jess?"

Jessica mencebik, "Lo berdua juga diwarnain sampai masuk BK mulu."

Mona tertawa. "Sensi banget lo, biru bagus tuh biru campur abu-abu dikit."

"Iya bagus ya?"

"Iya Jess lemot!" seru Mona kesal, membuat Laura terkekeh pelan

"Eh, gue denger hari ini ada tantangan atas AOF, Ra? Lo tahu gak?" Mona terlihat mengingat sesuatu, "Gue denger di Warung Emak kalo gak salah tadi."

[#ADWS1] BARA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang