11. Lomba?

159K 5.8K 101
                                    

"permisi, ada kak Aletha? Kak- kaka, Di-dipanggil b-bu Perte" ujar seorang berbicara dengan nada takutnya, bagaimana tidak takut tatapan Aletha yang dingin membuatnya berdidik ngeri apa lagi tatapan yang tajam.

"mau ngapain?" tanya Aletha dengan datar.

"emmm g-gak ta-tahu kak" Aletha mengangguk.

"biasa aja kali dek gak usah gugup gitu" Renata menahan tawanya ketika melihat wajah ketakutan gadis tersebut.

"i-iya udah ya kak permisi" siswa itu pun pergi dengan meninggalkan senyuman kaku dan hanya dibalas dengan tatapan datarnya.

"hahaha anjir sumpah ngakak" mereka pun tertawa kecuali Aletha.

"Let lo itu sama orang jangan dingin dingin amat napa" ujar Steva, Aletha memang agak dingin jika berurusan dengan orang yang tidak kenal.

"emang muka gue kenapa?" tanya Aletha kesal.

"muka lo? Masih nanya ni anak, muka lo tuh udah kayak pantat si Siti tau gak?" Renata berusaha mengontrol agar tawanya tidak pecah.

"goblok masa muka gue disamain sama orang model gituan" Aletha memutar bola matanya.

"iya iya lah muka lo itu datar" jawab mereka berdua sambil menekan kata datar lalu mereka kembali tertawa tertawa.

Semua mata tertuju kepada Aletha cs yang sedang tertawa.

"eh lo itu kalo ketawa dikontrol napa? Udah kaya toa aja" protes seorang siswa yang bernama Denandra.

"eh ya curut got terserah kita dong, lo kayak gak pernah lihat orang bahagia aja!" sungut Renata.

"gue ganteng gini lo sebut curut got? Mata lo kayaknya min deh"

"uwek, mata gue itu sehat ya! Oh iya muka jenis kayak gitu dibilang ganteng?" Renata membuat buat seolah ingin muntah.

"NAJIS" teriak mereka berdua

"udah udah kagak bakal selesai kalo debat sama cewek" Denandra pasrah.

"nah gitu dong, cowok ngalah" ujar Steva.

"sana gih lo dipanggil bu Perte, ntar ngamuk kalo lo gak dateng" Renata mendorong bahu Aletha.

"kalem aja atuh bang bang" Aletha pun pergi.

Sebelum Aletha berbelok dari pintu ia bertanya "enggak mau nemenin gue gitu?" tanya Aletha pada kedua sahabatnya.

"ogah" ucap mereka berdua kompak.

"dasar temen luknut" Aletha pun pergi menuju Ruang Guru.

*****

Aletha memasuki ruang guru tanpa mengucap salam, bu Perte pun hanya menggeleng geleng kepala.

"kamu itu kalo mau masuk ketok dulu, salam dulu" omel bu Perte.

"iya ibu cantik, ada apa?" Aletha melembut lembutkan nada bicaranya.

"permisi, assalamualaikum"

"waalaikumsalam" ucap bu Perte dan Alfin.

"Aletha dan Alfin ibu pilih kalian untuk mengikuti olimpiade Fisika, satu bulan dua minggu lagi!" bu Perte to the point.

"apa bu sama Alfin? Gak ah males ngomong sama kutub susah" Protes Aletha.

"tidak ada bantahan"

"lagian bu Alfin itu kan kelas 12 sedangkan saya kelas 11 mana bisa?" protes Aletha lagi.

"tidak pokoknya kalian yang akan mengikuti olimpiade nanti, lagian baru semester satu Alfin masih bisa mengikuti dan kamu itu pintar Aletha walaupun nakal" penjelasan bu perte kepada Aletha. omongan bu Perte manis di awal pahit diakhirya, kayak janji dia.

Apa kabar dengan Alfin? Ia biasa saja ia hanya mengamati pembicaraan gurunya dan Aletha.

"nanti kalian pulang sekolah tunggu di ruang kelas Aletha, saya akan memberikan soal latihan" ucap bu perte yang diangguki keduanya.

"oke kalian boleh pergi sebentar lagi bel istirahat" lagi lagi mereka hanya mengangguk.

"bye bu" Aletha menunjukan kiss bye kepada bu perte, dan bu perte hanya bisa geleng geleng.

Yang satu nakalnya minta ampun yang satu dinginnya minta ampun batin bu perte.

Mereka berdua pun menyalami tangan bu Perte dan langsung keluar sambil berucap salam.

Dan benar saat mereka berjalan dikoridor bel istirahat berbunyi, banyak orang yang melihat mereka berdampingan karena mereka baru saja keluar dari ruang guru.

"ih masa si Alfin mau aja sih jalan sama cewek bar bar gitu"

"omg cocok"

"cocokan juga sama gue"

"cantikan juga gue"

Itu adalah loura ddk berada, yang dapat terdengar oleh keduanya, dan kini Aletha merasa emosinya sudah di ubun ubun.

Ia muak "kenapa ra lo sirik? SIRIK HAH?" bentaknya yang membuat loura tersenyum miring.

"KENAPA DIEM TAKUT? JAWAB?" bentaknya lagi.

"gue? Takut sama lo?" Loura dengan nada meremehkan.

"kenapa lo gak suka karena lo kalah balap? HAH" Aletha pun mulai membangkitkan emosi Loura.

"iya karen gue kalah, tapi liat gue bakalan bales" Loura dan langsung menghampiri Alfin.

"bubar" suara dingin milik Alfin membuat semuanya bubar karena sejak Aletha berdebat banyak pasang mata melihatnya.

"Halo babe" Loura berdelayut manja di tangan Alfin, dan dihempas begitu saja oleh Alfin, terlihat ia begitu risih.

"haha dikacangin anjing" Aletha tertawa.

"babe masa dia tadi bentak aku sih" adu Loura dengan nada yng men jijikan.

Alfin pun mengeleos pergi menarik tangan Aletha.

"babe kamu salah narik aku disini bukan Aletha" sontak semua yang melihat kejadian itu tertawa.

"DIEM LO SEMUA" bentak Loura lalu pergi.

"awas Aletha lo tunggu aja tanggal mainnya"

"lepas" entah berapa kali ia meminta Alfin untuk melepaskana cekalannya dan nihil tenaga alfin lebih kuat darinya, jadi ia hanya bisa pasrah.

Ngapain lagi ni cowok batin Aletha.

*
*
*
*
*
*
*

Vote and comment ya

Kira kira mereka mau kemana ya?

So stay tune aja ya!

Sorry kalo ada typo

Bad Girl Vs Cool Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang