Hari ini adalah hari terakhir ujian semester dan selama beberapa hari setelah kejadian Aletha menampar Alfin dan Vina mereka tidak pernah bertegur sapa dan sifat mereka yang sama sama dingin bila bertemu. Soal hubungan mereka belum putus mereka masih terikat status pacaran.
"seperti biasa gue nunggu lo ditoilet" ucap Ranz saat mereka sedang berjalan dikoridor, Alfin hanya mengangguk sebagai jawaban, ruang ujian mereka berbeda jadi Ranz harus meet dengan Alfin untuk menanyakan jawaban apalagi hari ini jadwalnya pelajaran Fisika.
"fin lo masih deket sama Vina?" tanya Feri yang ada disebelahnya, lagi lagi ia hanya mengangguk. "lo gak kasian sama adek gue setan?" tanya Ranz.
"gue masih mau dapet info tentang dia yang keluar negeri kemarin, jadi gue harus sabar gue gak bisa gegabah.soal Aletha gue juga gak tega tapi gue gak bisa apa apa dulu saat ini" ucap Alfin, mereka pun memaklumkan keputusan Alfin, toh itu pun untuk kebaikan dan membuktikan kebenarannya tentang Vina.
"gue cuman bisa bantu doa biar cepet kelar" ucap Ranz.
*******
"Let seperti biasa ntar gue nunggu lo di toilet" ucap Steva, Aletha hanya mengangguk. "lo tau kan pelajaran Fisika gue paling anjlok" ucap Steva lagi Aletha hanya mengangguk. Mereka sedang berdiri didepan toilet menunggu Renata yang kebelet pipis.
"sariawan Let?" tanya Steva, Aletha menggeleng, "sakit gigi" lagi lagi Aletha menggeleng.
"jawab kek kayak orang dongo aja lo" ucap Steva, Aletha berdecak "ck iya tau, dari kemaren juga gitu kan!" ucap Aletha, Steva terkekeh.
"si Renata Ke toilet aja lama amat, berak paku kali ya?" ucap Steva ngawur. "mana gue tau, dari pada nunggu orang berak mening gue keruangan duluan" ucap Aletha lalu pergi. Steva tidak ikut karena dia menunggu Renata agar nanti masuk ruangan bersama.
"RENATA CEPETAN WOY, BERAK PAKU LO?" teriak Steva didepan pintu toilet. "bentar lagi cebok" ucap Renata, Steva pun berbalik kemudian bercermin.
"anjing cantik banget gue" puji Steva yang sedang berdiri didepan cermin. "ntar kurang bedak dikit" Steva mengeluarkan bedak bayi didalam tasnya kemudian di aplikasikan ke wajahnya yang sudah putih.
"anjing mayit dari mana kok nyasar kesini?" Renata melihat wajah Steva yang semakin putih. "enak aja mayit, ini itu show white" ucap Steva.
"lo pake gak pake bedak aja putih apalagi pake bedak kayak gini jatuhnya kaya mayit idup" ucap Renata. "bodo amat yang penting cantik" ucap Steva. "serah lah, kuy ke kelas"
Bel masuk telah berbunyi dan pengawas sudah memasuki kelas, pelajaran pertama adalah Fisika pelajaran yang mudah bagi Aletha namun tidak bagi Steva dan Renata.
Aletha kini tengah anteng dengan angka angka yang ada dikertas ulangannya. Lain dengan Steva yang sedang menggigit pensil dan menyumpah serapahi soal soal yang ada dikertasnya.
Steva berbicara kepada Renata yang ada didepannya "Ren kok rumek ya?" Renata menoleh "rumek otak lo" ucap Renata.
"ah pusing gue, Ren gue liat nomer 1 sampe 50" ucap Steva, "gue juga baru baca soal no 1" ucap Renata. Steva hanya menenggelamkan wajahnya sambil menunggu Aletha.
Stelah kurang lebih 30 menit, Steva belum mengerjakan 1 soal pun. Steva yang melihat Aletha melewati kelasnya langsung bangkit "bu izin ke toilet" ucap Steva kepada pengawas yang sedang berkeliling. "mau ngapain?" tanya Bu Hena, "menurut ibu? Masa saya mau nyuci baju! ya mau buang air" ucap Steva santai hingga murid yang sedang fokus pun tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Vs Cool Senior [COMPLETED]
Teen Fiction(BANYAK KATA KATA KASAR DI DALAM CERITA INI) banyak kekurangan dalam penulisan mohon dimaklum Follow dulu sebelum baca ya!! Seorang gadis berparas cantik yang memiliki sifat tempremen, nakal, jail dan tukang membuly, sehingga banyak dari sebagian s...