40. Berbohong

116K 4.2K 18
                                    

"ALETHA SIAPA SURUH BOLOS???" teriak Ranz yang baru saja datang ke rumah Renata, karena tadi ia menelfon Renata dimana ia sekarang.

"gak ada yang nyuruh inisiatif gue aja sih" jawab Aletha cuek. "inisiatif inisiatif, lo tau gak---" Aletha memotong cepat ucapan Ranz "gak tau!" ucapnya "gue belum selesai setan, si Alfin kayaknya marah" ucap Ranz.

"terus?" tanya Aletha "lo gak takut atau apa gitu?" tanya Ranz. "gue cipok juga baik lagi!" ucap Aletha, Ranz membulatkan matanya "becanda" ucap Aletha.

"terus dia dimana?" tanya Aletha "tadi dia bilang mau kerumah neneknya" ucap Ranz Aletha mengangguk..

"RANZ PACAR LO KOK KAYAK SETAN SIHH???" teriak Steva saat menghampiri Ranz yang sedang duduk disofa ruang keluarga.

"EH LO YANG SETAN!" Teriak Renata yang baru saja menghampiri mereka.

"lo yang setan!" Renata memukul Steva "lo setan!" balas Steva.

"Woy setan setan jangan ribut disini!" ucap Aletha. "lagian nih si Renata bilang kalo Shawn mendes itu biasa aja!" ucap Steva tak terima idolanya disebut biasa saja.

"emang iya!" ucap Renata "woh nyari ribut lo!" dengan cepat Steva melempari Renata dengan bantal sofa yang ada didekatnya.

"anjing sakit!" lalu terjadi aksi lempar melempar bantal disana. Hingga Ranz memisahkan mereka "udah Ren Stev kok malah berantem!" Ranz memeluk Renata dari samping.

"minggir gue masih dendam sama Renata!" ucap Steva berusaha memukul Renata dengan bantal.

"kok gue malah ngakak liat saria gelut" ucap Aletha terkekeh.

"berdosa wahai kau teman lucknut" ucap Ranz.

"baikan" titah Aletha kepada mereka berdua, "gak" mereka saling mengalihkan pangdanganya kearah lain.

"lo kayak bocah SD aja kalo berantem" ucap Aletha lagi. "bodo amat, gue lagi kesel sama Renata" ucap Steva.

"jangan bikin gue emosi" ucap Aletha yang sudah tidak tahan dengan sikap kekanak kanakan mereka. Ranz menyiku pinggang Renata memberi kode agar mereka menuruti apa yang Aletha minta.

Dengan berat hati Renata meminta maaf "yaudah sih sorry" ucap Renata seperti tidak ikhlas. "tapi emang b aja!" sambungnya detik berikutnya Steva melempar bantal ke Renata kembali.

"Liat noh minta maaf gak ikhlas, ngatain lagi pula" ucap Steva yang sudah geram "iya iya maaf Steva ku yang cantiknya melebihi mimi peri" ucap Renata, ia merasa sudah puas merecoki sahabatnya.

"nah gitu dong ikhlas, eh apa tadi mimi peri? Ya jelas lah bege cantikan gue nyamain sama selokan pinggir sekolah ya beda" ucap Steva ngegas, sedangkan Aletha dan Ranz malah geleng geleng.

"Ren Stev" panggil Aletha mereka pun menoleh "apa?" tanya nya. "Denis tadi WA gue katanya kita ke Markas ada balap" ucap Aletha mereka pun membulatkan mulutnya.

"jamber?" tanya Renata. "jam sepuluh kita udah kumpul!" ucap Aletha.

"bang gue mau nginep dirumah Renata bilangin mama sama papa ya!?" ucap Aletha kepada Ranz yang sedang memainkan rambut Renata.

"iya jangan ikutan balap!" ucap Ranz mengingatkan Aletha, entah mengapa perasaannya tidak enak.

"asiap santuy, gue cuman liat doang lagian juga udah lama gue gak kesana lagi" Ranz mengangguk. "gue gak mau lo pulang kenapa kenapa!" tekan Ranz.

"geli Ranz!" ucap Renata dengan pundak yang bergetar. "abisnya wangi!" ucap Ranz.

"mohon maap nih, disini kita jomblo jadi gak usah bermesraan disini!" sindir Steva.

"suka suka gue dong! Makannya suruh si Feri kesini!" ucap Ranz "mana bisa dia kesini maminya lagi rese katanya" ucap Steva. "Tante Fella emang gitu, gue aja geleng geleng liatnya, pantesan si Feri rada rada" ucap Ranz.

"rada apa?" tanya Steva sengit "rada gila" ucap Ranz kemudian tertawa "gila juga gue sayang" ucap Steva memukul Ranz dengan bantal.

"iya iya" ucap Ranz.

"bang balik sana!" usir Aletha "dih ngusir, Ren masa Aku diusir" ucap Ranz mengadu pada Renata.

"tau Let gue yang punya rumah, kok lo yang ngusir?!" ucap Renata mendelik "ck yang pacaran mau berduaan mulu!" cibir Steva.

"lagian gue malah jadi nyamuk!" ucap Aletha "jadi kecoa mau?" tanya Ranz.

"apaan banget deh lu bang" ucap Aletha "keluar kuy Stev gue mau kerumah Ambil motor dari pada disini, gerah gue" ajak Aletha pada Steva.

"kuy, gue sama Aletha pergi! Puas puas lu pacaran!" ucap Steva kemudian bangkit.

Hingga mobil Steva melesat meninggalkan Perkarangan rumah Renata dengan kecepatan diatas rata rata.

"woy Aletha setan jangan ngebut ngapa lo kayak dikejar hantu aja goblok" teriak Steva yang duduk dibangku sebelah Aletha, ia was was takut tabrakan masalahnya ini sedang berada dijalan raya bukan trek balap.

"brisik Stev gue udah lama gak kebut kebutan pake mobil!" ucap Aletha, untuk jalanan tidak terlalu ramai walau banyak klakson dari pengendara lain karena Mobil mereka begitu ngebut.

"WOY BAWA MOBILNYA BIASA AJA DONG!" teriak pengendara motor yang hampir ia tabrak. Bukannya Aletha takut ia malah terkekeh melihat pengendara lain ngedumel tidak jelas.

"woy Aletha lo masih waras kan? Kok malah ketawa lo itu dimarahin anjing!" Teriak Steva tak habis pikir.

"bodo amat, gue udah lama gak kayak gini" ucap Aletha santai hingga ia mengurangi kecepatannya karena jalanan yang ia lewati saat ini agak padat, sedangkan Steva bisa bernafas lega.

"Lo manusia paling goblok yang pernah gue temui!" ucap Steva dengan detak jantung yang masih cepat.

"lo bisa bawa mobil biasa aja setan, jangan kayak orang kesurupan, gue fine fine aja kalo lo ngebut di tempat balap lah ini lo nebut dijalan raya kayak orang setres tau gak kayak yang buru buru padahal gak ada yang perlu lu buru buruin" omel Steva dan Aletha hanya manggut manggut.

"jangan manggut manggut doang, hampir aja jantung gue copit gara gara lo! Tau gitu gue yang bawa mobil!" ucap Steva masih terdengar kesal.

"iya maap kan aku Steva yang cantiq" ucap Aletha dengan pandangan fokus kearah jalanan didepannya.

Hingga mereka melewati taman kota dan anehnya disitu ada Alfin dan? Dan seorang perempuan siapa dia?

"Stev itu Alfin bukan sih?" tanya Aletha lalu menepikan mobilnya dipinggir jalan. "lah iya, sama siapa tuh?" tanya Steva.

"mana gue tau!" ucap Aletha lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Alfin.

"Halo fin? Kamu dimana?" tanya Aletha dengan handphone ditelingannya.

"aku lagi dirumah nenek" jawab Alfin desebrang sana.

"oh" Aletha kesal mengapa Alfin tidak jujur saja padanya dan mengapa suara Alfin mendadak dingin?

"yaudah udah dulu" ucap Alfin lalu mematikan telfonnya sepihak.

"kenapa Let?" tanya Steva melihat wajah masam sahabatnya.

"dia bohong sama gue" ucap Aletha kemudian pergi tidak mau memikirkan Alfin.

"dia bilang apa emannya?" tanya Steva dengan pandangan tertuju pada raut sedih Aletha.

"dia bilang lagi dirumah neneknya!" jawab Aletha.

"setan banget si Alfin pake ngebohong segala!" ucap Steva ikut kesal. "positif thinking let dia mungkin sodaranya!" ucap Aletha pada dirinya sendiri.

"kalo sampe Alfin nyakitin lo, gue yang maju duluan buat hajar dia!" ucap Steva dengan kedua tangan yang ada dipinggangnya.

*
*
*
*
*
*
*

Selamat malam minggu gengs aku mempersembahkan ini buat yang jomblo, dari pada bengong kan mening baca ini terus vote comment dan Share

Jangan lupa juga baca cerita baru aku 'the cheerful girlfriend'



Bad Girl Vs Cool Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang