24. pacaran

158K 5.6K 221
                                    

Alfin masih setia menunggu Aletha sadar dan jam telah menunjukan pukul 8 malam.

Selang beberapa menit Ranz datang dengan membawa tas besar sepertinya itu baju untuk ganti Aletha dan kantong kresek putih.

"Fin, gue bawain lo nasgor, nih lo makan gue tau lo belum makan" Ranz menyodorkan keresek putih dan hanya dilirik oleh Alfin.

"makan bego, gue udah beliin juga" ucap Ranz lalu diambil oleh Alfin.

"thanks" ucap Alfin.

"hemm, oh ya Fin gue mau cerita bagaimana insiden saat gue beli ni nasi goreng!" ucap Ranz dengan wajah sepertinya kesal dan Alfin hanya menaikan sebelah alisnya.

"gue gedek sama tukang nasgornya!" ucap Ranz.

"oh" ucapnya tanpa minat mendengarkan cerita Ranz.

"lo dengerin dong, masalahnya ini yang jual kembaran lo!" ucap Ranz.

"hah Alfan?" tanya Alfin dengan wajah terkejut, yang benar saja masa Alfan berjualan nasi goreng? Apa jangan jangan ia tidak masuk sekolah karena berjualan? Tidak mungkin.

"bwahahaha bukan lah, masa dia jualan nasgor" Ranz tertawa karena melihat wajah terkejut Alfin.

"ya terus?" Alfin mendengus lalu membuka Nasi gorengnya.

"ya gitu dia itu kayak lo." ucap Ranz tidak jelas.

"apanya ogeb? Masa gue ganteng gini disamain sama tukang nasi goreng!" ucap Alfin mulai sebal.

"maksud gue sama sama dingin. Gue gedek deh masa biasanya tukang dagang itu ramah, lah dia dingin datar kayak es, udah muka kayak si ucup lagi! Untung dagangannya enak kalo enggak gak mau gue beli lagi disana, masa gue pas pesen dia fokus sama masakannya gak ada tu bilang iya atau apa gitu, serasa ngomong sama tembok berjalan tau gak?" cerocos Ranz sambil menyupkan nasi goreng ke mulutnya dan tidak direspon oleh Alfin.

"nah kan sama, gue dikacangin males deh, untung lo temen gue" ucap Ranz sambil menggigit kasar kerupuk.

"bacot lo, makan itu diem!"

"noh gue juga bawa baju buat lo ganti, nanti abis makan lo ganti baju lo" ucap Ranz menunjukan baju yang ada di tas.

"iya"

*******

"assalamualaikum" ucap seseorang yang memasuki Ruangan.

"waalaikumsalam" jawab Mereka.

Ternyata itu adalah mama Aletha--- Rita.

"ma papa gak ikut?" tanya Ranz.

"papa ada kerjaan dulu" ucap Rita.

"Alfin kamu masih disini? Gak pulang? Mening kamu pulang dulu, udah malem besok kamu kesini lagi" ucap Rita mengingatkan.

"yaudah tan besok Alfin kesini lagi" ucap Alfin, sebelum Alfin melangkah ia melihat jari jari Aletha bergerak.

"engh" Aletha membuka matanya serta bau obat obatan yang memasuki hidungnya.

"Let lo udah sadar?" ucap Alfin.

"sayang?" panggil Rita.

"jangan-jangan deket-deket gue!" teriaknya seperti orang ketakutan dan menutup matanya. Alfin memencet tombol bel untuk memanggil dokter.

"Aletha ini gue Alfin" perih sekali Alfin melihat keadaan Aletha yang seperti ini.

"enggak enggak, lo mau ngapain?" Aletha menggeleng gelengkan kepalanya, lalu menangis.

"lo jahat hiks lo mau ngapain?" ucap Aletha menjambak rambutnya.

"Aletha ini abang kamu jangan kayak gini" ucap Ranz pilu.

Bad Girl Vs Cool Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang