"Ren perasaan gue kok gak tenang ya?" tanya Ranz, merasakan perasaan yang janggal. "kenapa?" tanya Ranz, "gue juga gak tau" ucap Ranz.
Mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah Aletha. Tapi mereka lihat ada sebuah mobil yang sangat mereka kenal dalam keadaan bagian depan mobil yang rusak.
"RANZ RANZ MOBIL ALETHA RANZ" teriak Renata kemudian Ranz menepikan mobilnya.
"REN ALETHA" teriak Ranz saat melihat kedalam mobil, dimana keadaan Aletha dengan pendarahan dibagian dahi gadis itu.
"ALETHAA, BANGUN LET" teriak Ranz saat memeluk tubuh lemas Aletha. Renata yang sedang diluar segera menyuruh Ranz untuk membawa gadis itu ke Rumah sakit.
"Ranz, Ranz cepet bawa ke rumah sakit sebelum pendarahannya makin parah" ucap Renata, ia pun cemas bingung.
Tanpa basa basi Ranz langsung membopong tubuh Aletha dan membawanya kedalam mobil Ranz.
Aletha berbaring dengan kepala yang berada dipaha Renata, "Let bangun Let sadar, gue gak bisa liat lo kayak gini" Renata menitikkan air matanya, melihat betapa banyak darah yang terus keluar dari kepala Aletha.
Baju Renata dipenuhi darah Aletha, Renata yang memeluk kepala Aletha dan terus menangis. "Ranz cepet Ranz hiks Let bangun Aletha" ucap Renata terus memburu buru Ranz. Ranz pun menancap gas dengan kecepatan tinggi.
"Let bertahan ya gue tau lo cewek kuat" ucap Renata disela sela tangisnya.
Tak lama mobil mereka sampai di salah satu rumah sakit milik Renal, dengan cepat Ranz membawa tubuh Aletha dan langsung mencari suster.
"SUTSTER DOKTER SUSTER DOKTER" teriak Ranz dengan emosi. Renata dengan cepat mencari suster yang ada disana. "WOY LAMA BANGET SIH? CEPET ADEK GUE KECELAKAAN" teriak Ranz emosi, karena sedari tadi suster yang mereka panggil sangat lama.
"sabar Ranz, Aletha akan segera saya periksa kamu jangan emosi" ucap Dokter kepercayaan keluarga Dirgama. "berikan yang terbaik" ucap Ranz dokter Sandy mengangguk.
"pantesan perasaan gue gak enak dari tadi" ucap Ranz dengan mengacak acak rambutnya. Renata pun sama khawatir, ia menelfon Rita.
"halo tan assalamualaikum" ucap Renata dengan isak tangis.
"kenapa Ren ada apa malem malem telfon tante?" tanya Rita disebrang sana.
"tan hiks ini Renata mau kasih tau hiks" ucapan Renata terpotong.
"kamu kenapa Ren kok nangis?" tanya Rita menjadi khawatir.
"ini tan hiks Aletha tan hiks, dia kecelakaan"
"kecelakaan? Astagfirulloh dimana sekarang Ren?" tanya Ritha terdengar sangat khawatir.
"dirumah sakit milik tante"
"tante kesitu sekarang"
Tut.... Tut... Tut.....
Sambungan terputus
Suara langkah kaki seseorang serdengar semakin mendekat, Renata dan Ranz yang sedang duduk dengan tangan yang saling menyatu mendongkan ketika melihat Rita berjalan dengan air mata yang turun.
"Gimana Aletha Ranz??" tanya Rita menghampiri Ranz yang sedang duduk dengan kaki yang tidak bisa diam.
"masih diperiksa dokter Sandy" ucap Ranz. "tan" Renata memeluk Rita dengan erat.
"maafin Renata tan hiks, Aletha pulang sendiri gara gara kita hiks" ucap Renata terdengar begitu pilu.
Rita membawa wajah Renata untuk menatapnya "engga sayang ini bukan salah kamu, ini kecelakaan" ucap Rita kemudian menyeka air matanya sendiri. "tapi Renata merasa bersalah tan hiks... Harusnya tadi Aletha bareng kita hiks" ucap Renata.
Rita menghapus air mata Renata "sutt enggak sayang semua sudah rencana tuhan, ini kecelakaan bukan salah kamu ataupun yang lainnya" ucap Rita, Renata mengangguk masih dengan sesegukan.
"sekarang kita berdoa aja ya semoga Aletha selamat" ucap Rita, mereka mengangguk dan mulai berdoa.
Alfin, Steva, Feri, dan Alfan tiba dirumah sakit, mereka semua sudah berkumpul sejak tadi. Sedangkan dokter yang memeriksa Aletha baru saja keluar.
"gimana keadaan Aletha dok?" tanya Rita, "sebaiknya kita bicarakan diruangan saya bu" ucap Dokter Sandy, kemudian Rita mengangguk.
"pasien sudah boleh dijenguk" ucap salah seorang suster. Ranz kemudian masuk diikuti oleh Alfin dibelakannya dan yang lainnya.
Terlihat Aletha dengan wajah pucat pasi dan bagian kepalanya yang diperban sedang berbaring diatas brankar dengan tangan diinfus dan selang oksigen yang berada dihidungnya.
Alfin menghampiri Aletha kemudian memeluk tubuh Aletha, "Aletha maafin aku maaf" ucap Alfin dengan posisi memeluk tubuh Aletha. "Aletha bangun Let, Aku sayang kamu Let buka mata kamu" ucap Alfin kemudian memandang wajah pucat gadisnya.
Ranz dan yang lainnya menghampiri Alfin yang sedang memandang Aletha, terlihat kesedihan yang sangat dalam dimata elang milik Alfin.
"sabar Fin kita juga sama sama sedih liat keadaan Aletha" ucap Feri menepuk bahu Alfin. "maafin gue Let gue ngerasa gak becus jadi kakak buat lo" ucap Ranz.
"permisi! pasien akan kita pindahkan ke ruang inap" ucap seorang suster, mereka mengangguk.
******
"jadi Aletha kekurangan darah dan stok darah dirumah sakit ini tidak ada?" tanya Rita saat dokter Sandy mengatakan bahwa golongan darah yang Aletha miliki tidak ada disini.
"iya maaf bu, karena golongan darah O bombay sangat langka, mungkin hanya orang tuanya yang akan sama seperti Aletha" ucap Dokter Sandy.
"golongan darah suami saya dengan Aletha sama tapi suami saya sedang diluar negeri" ucap Rita, "tapi bu, pak Renal harus secepatnya datang, paling lambat siang dan harus segera dilakukan transfusi darah" ucap dokter Sandy.
"baik dok, terimakasih permisi" ucap Rita kemudian meninggalkan ruangan dokter sandy.
*******
"gimana ma?" tanya Ranz saat melihat Rita yang baru saja datang, "Aletha kekurangan darah dan hanya papa yang bisa mendonorkan darahnya untuk Aletha" ucap Rita.
"kenapa gak aku??" tanya Ranz, "darah kamu sama dengan mama, tapi Aletha sama dengan papa" ucap Rita.
"golongan darah Aletha apa tan?" tanya Renata yang sedang duduk disofa, "o bombay, golongan darah yang sangat langka" ucap Renata.
Alfin dia hanya duduk disebelah rajang Aletha dengan memegang tangan kirinya yang bebas dari infusan dan terus mengucap kata maaf.
"tapi ma, papa kan diluar negeri" ucap Ranz, "mama sudah menelfon papa dan papa akan segera ke indonesia" ucap Rita.
"semoga om Renal bisa cepet datang ya tan" ucap Steva, Rita mengangguk "amin biar secepatnya Aletha sembuh" ucap Rita.
*
*
*
*
*
*
*Pendek gpp kan?
Maaf bru update lagi, lagian votenya jg segitu sgtu aj.
Voment and share
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Vs Cool Senior [COMPLETED]
Teen Fiction(BANYAK KATA KATA KASAR DI DALAM CERITA INI) banyak kekurangan dalam penulisan mohon dimaklum Follow dulu sebelum baca ya!! Seorang gadis berparas cantik yang memiliki sifat tempremen, nakal, jail dan tukang membuly, sehingga banyak dari sebagian s...