43. Siapa gadis itu?

113K 4K 20
                                    

Aletha Renata dan Steva kini sedang buru buru untuk pergi kesekolah, mereka terlambat. Bagaimana tidak terlambat mereka tidur diatas jam 12 malam dan baru bangun pukul 7 pagi itu pun karena asisten rumah tangga Renata yang membangunkannya.

"RENATA LAMA BANGET SI LO!!!" teriak Steva yang sudah siap dengan seragan yang jauh dari kata rapi. "BENTAR!" teriak Renata didalam sana.

Sedangkan Aletha ia sedang memakai sepatunya dengan tergesa gesa. Tak lama keluar Renata dengan pakaian seragam yang sudah melekat ditubuhnya lalu ia memakaikan sepatunya dan mereka segera turun.

Setelah mereka menaiki motornya masing masing mereka segera menancap gas dengan kecepatan full melewati jalan yang tidak macet atau jalan tikus.

Sekitar 5 menit perjalanan mereka sampai dan langsung memarkirkan motornya diwarung yang ada dibelakang sekolah, hari ini mereka harus manjat pagar belakang.

"cepet elah lama amat!" ucap Aletha saat Steva masih sibuk membuka helm full facenya.

"ayo!" Renata berjalan dengan cepat. "lo duluan gih Stev" ucap Aletha dengan cepat Steva memanjat pagar yang lumayan agak tinggi.

Setelah Steva loncat ke dalam kini giliran Renata yang memanjat setelah itu Aletha, setelah itu mereka berjalan kekelasnya.

Sebelum mereka sampai seseorang menarik tas Steva yang berjalan paling belakan "eits" ucap Steva saat ia menengok ke arah belakang ia cengengesan. Steva pun menarik tas Aletha yang berjalan didepannya.

"eh bapak makin ganteng aja!" puji Steva dengan senyum yang memperlihatkan giginya.

"gak usah muji saya, karena kalian tetep bakalan bapak hukum!" ucap pak Bambang.

"jangan hukum yang aneh aneh ya pak" ucap Renata.

"kalian ini gimana baju aduh gak ada rapi rapinya, rambut udah kayak Aromanis, datang terlambat!" omel pak Bambang yang menatap mereka satu satu.

"Astaga pak gak ada kata terlambat untuk mencari ilmu!" ucap Aletha.

Pak Bambang memperhatikan wajah Aletha yang lebam "wajah kamu kenapa? Pasti berkelahi lagi? " tebak Pak Bambang ia sangat tahu Aletha yang suka berkelahi. "hmm"

"sudah diobati?" tanya nya. "udah!"

"kalian itu telat terus! Anaeh bapak" ucap Pak Bambang "kita baru telat lagi kok pak suer" ucap Steva menunjukan jarinya yang berbentuk 'V'.

"Aletha walau pun kamu anak yang punya sekolah ini, bukan berarti kamu harus seenaknya" ucap pak Bambang.

"iya lah terserah bapak, ngomel mulu deh apa hukumannya biar cepet!" ucap Aletha.

"sekarang lari keliling lapang 12 keliling!" ucap Pak Bambang.

"gak ada yang lain apa pak? Bersihin kelas aja gitu" tanya Steva menawar. "kamu itu nawar terus, gak ada! Cepet lari!" bentak pak Bambang seketika mereka menyimpan tasnya kemudian melakukan hukuman.

"kenapa harus ada gorbon si?" gerutu Steva. "lo si gak liat situasi" ucap Renata. "lo juga setan" ucap Steva.

Mereka berlari mengelilingi lapang, baru saja putaran ke 7 mereka sudah berhenti dan itu membuat pak bambang yang mengawasinya meniup peluit terpaksa mereka harus melanjutkan putaran berikutnya.

"sumpah gue capek" ucap Steva yang berhenti dengan kedua tangan bertumpu diatas lututnya.

"pritttt siapa suruh berhenti?!" lagi lagi Pak Bambang meniup peluitnya.

Setelah mereka menyelesaikan hukuman mereka langsung duduk dibawah lantai dengan kaki yang sengaja diluruskan kedepan.

"haus banget anjing" ucap Aletha. "ngantin aja lah!" ucap Renata. "ntar lagi pw" ucap Steva dengan nafas ngos ngosan.

Bad Girl Vs Cool Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang