55. lo siapa?

127K 4.2K 566
                                    

Alfin terbangun "ALETHAA!!!" teriaknya, nafasnya memburu wajahnya berkeringat, ia bersyukur tadi hanya mimpi.

Alfin bangkit dari kasurnya kemudian pegi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Alfin membasuh wajahnya kemudian menatap dirinya dipantulan kaca yang ada didepannya. Ia memikirkan gadis yang selalu bisa membuatnya tersenyum. Tapi untuk akhir akhir ini mustahil untuk dirinya bisa tersenyum. Mengingat Aletha sumber kebahagiaannya sedang terbaring lemah dirumah sakit.

Langit masih gelap, ia segera membersihkan dirinya dan ia akan segera melaksanakan sholat subuh.

Tak lupa ia selalu menyebut nama Aletha saat ia melaksanakan sholat yang lima waktu, mendoakan agar Aletha cepat sadar dan pulih dari komanya.

Setelah siap Alfin turun dari kamarnya kebawah, terlihat Stela yang sedang menyiapkan sarapan.

Alfin berjalan dengan kedua tangan yang ia sengaja masukan kedalam saku celananya.

"Alfin sini sayang sarapan dulu" ucap Stela yang sedang sibuk memindahkan makanan kepiring yang kemudian ia tata diatas meja makan. Alfin pun duduk dengan mrnatap wanita paruh baya yang sangat ia sayangngi.

"Fin ini mama masakin makanan kesukaan kamu ampela bumbu kuning" ucap Rita kemudian meletakkannya diatas meja.

"makasih ma" ucap Alfin walaupun tidak ada ekspresi senyum, biasanya Alfin akan tersenyum jika Stela memasakkan makanan kesukaannya.

"sama sama sayang" ucap Rita, "sebentar mama panggil dulu Alfan sama papa ya" ucap Stela, Alfin hanya mengangguk sebagai jawaban.

Alfin masih memikirkan mimpinya semalam, semoga saja mimpi buruk itu tidak akan pernah terjadi.

Jujur saja baru kali ini Alfin merasa takut, takut yang begitu besar, takut jika kehilangan sosok gadis kuat seperti Aletha, gadis yang sangan ia cintai.

"bang!" seseorang menepuk bahu Alfin. "lo kenapa sih ngelamun? Lo gak jenguk Aletha?" tanya Alfan yang segera duduk disebelah Alfin.

"jenguk" ucap Alfin. Alfan hanya menangguk.

"gue ngikut ya" ucap Alfan, namun diabaikan oleh Alfin.

Dimeja makan sudah ada Gerald, Stela, Alfan dan dirinya. Mereka menyantap makanan yang ada dihadapannya dengan lahap kecuali Alfin. Terlihat ia yang melamun dengan sendok ditangannya yang hanya ia mainkan.

Stela yang melihat Alfin yang semakin hari semakin tertutup menatapnya sendu "Alfin makan nak, jangan dimainin nasinya, mama udah masakin makanan kesukaan Alfin masa cuman dimainin sama Alfin" ucap Stela. Namun Alfin masih saja melamun.

Gerald mengangkat pandangannya dan menatap putranya yang terlihat melamun "Alfin, mama ngajakin kamu ngomong kamu malah melamun gak baik sayang" ucap Gerald membuat lamunan Alfin buyar. "maaf" hanya satu kata yang keluar dari mulutnya.

"makan sayang, kamu harus jaga Aletha, jangan sampe kamu juga ikut sakit" ucap Gerald. Kemudian Alfin memasukan sesendok nasi kedalam mulutnya. Alfan yang ada disebelah Alfin bersikap tidak peduli, ia hanya menikmati betapa nikmatnya masakan sang mama.

"adek makannya pelan pelan ntar tersedak gimana?" tegur Stela. Alfan tersenyum saat sendok berikutnya akan masuk kedalam mulut. "abisnya enak banget ma" ucap Alfan.

"kamu itu kaya gak dikasih makan berapa minggu aja" ucap Gerald. Alfan tidak memperdulikan ucapan Gerald. "kalo pacar kamu liat udah ilfeel" ucap Stela.

"untung jomblo" jawab Alfan dengan mulut yang penuh dengan nasi.

*******

Bad Girl Vs Cool Senior [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang