Setelah daging, jagung dan spaghetti matang mereka langsung menyusunnya diatas meja makan yang sudah ada didepan halaman.
"huhuy makan makan gue lapar" ucap Alfan.
"langsung aja" ucap Aletha. Kemudian mereka mulai memakan masakan yang sudah ada didepan.
Mereka makan dalam keadaan diam, hening tanpa suara.
Selesai makan mereka membersihkan semuanya sehingga menjadi seperti semula lagi.
Hari sudah semakin larut Aletha pun sudah merasakan kantuk yang teramat, tidak biasanya ia mengantuk jam segini karena jam baru menunjukan pukul 11 malam.
Tapi sepertinya karena ia merasa lelah dari tadi pagi bermain bersama Chila dan dilanjut perjalanan kepuncak dan ia tidak sempat istirahat lebih lama.
"Alfin aku ngantuk, mau tidur ya?" ucap Aletha kepada Alfin yang sedang duduk disebelahnya. "yaudah sana tidur mata kamu udah sipit gitu"
Aletha pun pergi keatas untuk tidur. Tapi sebelum ia memasuki kamar ia melihat Gerry dan Reyna sedang duduk dibalkon.
Sepertinya Gerry mengikuti apa yang tadi Aletha katakan didapur, terlihat Reyna yang tengah tersenyum saat Gerry memainkan Gitar ditangannnya.
Aletha pun mengintip mereka, hingga ia melupakan niatnya untuk tidur.
Ia merasakan seseorang menyentuh bahunya yang membuat Aletha kaget dan membalikan tubuhnya untuk melihat seseorang itu.
Dan ternyata dia adalah Alfin "ngapain? Kok gak jadi tidurnya?"
"sutttt aku lagi ngintipin mereka" Aletha menyimpan jari telunjuknya dimulut dan Alfin melihat kearah Gerry dan Reyna yang tadi Aletha tunjuk.
"aku lagi mau liat adegan romantis"
Alfin pun jadi sama keponya ia pun ikut mengintip kearah mereka berdua.
"DUARR"
"BANGKE" spontan Aletha berteriak dan memukul Feri yang mengagetinya. "bangsat gue kaget anjing!" ucap Aletha.
"mereka budek ya kok gak denger gue teriak" ucap Aletha, melihat Gerry dan. Reyna tidak melirik.
"ya iya lah orang itu pintu kaca pasti bunyinya gak bakal terlalu denger, kamu juga teriaknya gak kenceng banget" ucap Alfin.
"ngapain sih lo bedua?" tanya Feri. "ngintip mereka" jawab Aletha.
"asik, gue mau bawa rombongan dulu" Feri pergi meninggalkan mereka dan mencari yang lain untuk menyaksikan adegan Gerry dan Reyna.
Aletha dan Alfin saling pandang kemudian terkekeh dan kembali mengalihkan pandangannya kearah balkon.
"Rey kalo lo gabut hitung aja bintang" ucap Gerry, Reyna yang tadinya memandang keatas langit kemudian mengalihkan pandangannya pada cowok disampingnya.
"yakali ngitung bintang" balas Reyna, "coba lo itung dulu sekarang" ucap Gerry.
Reyna kembali bertanya "sekarang?" Gerry mengangguk.
"satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan sembilan sepuluh se----, tau ah banyak banget gak keitung" ucap Reyna.
"sama kayak rasa cinta gue ke lo gak terhitung berapa banyaknya" ucap Gerry. Reyna melirik Gerry tidak percaya.
"apa?"
"hah?"
"lo bilang apa barusan?"
"rasa cinta gue ke lo sama kayak bintang diatas sana, gak terhitung dan tak terhingga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Vs Cool Senior [COMPLETED]
Teen Fiction(BANYAK KATA KATA KASAR DI DALAM CERITA INI) banyak kekurangan dalam penulisan mohon dimaklum Follow dulu sebelum baca ya!! Seorang gadis berparas cantik yang memiliki sifat tempremen, nakal, jail dan tukang membuly, sehingga banyak dari sebagian s...