Pagi ini tumben sekali Aletha bangun pagi dan ia sudah bersiap dengan seragam yang selalu jauh dari kata rapi. Tak lupa ia memoles sedikit bedak dan liptint pink agar bibirnya tidak pucat, Aletha tidak terlalu menyukai make up yang tebal mengingat umurnya pun masih SMA, walau wajahnya hanya diberi sedikit bedak dan liptint kecantikannya tidak pernah pudar, rambut yang curly berwarna blue black membuat kesan cantik plus plus untuknya.
Dug... Dug.... Dug...
"Aletha! Buka pintunya bangun!" suara dengan volume keras dan gedoran pintu yang kencang membuat Aletha mendengus.
"Cepet Aletha bangun!" suara Ranz semakin meninggi dan bisa bisa membuat telinga Aletha congean saat ini juga.
"gue udah bangun, dan stop teriak sambil gedor gedor" Aletha langsung membuka pintu kamarnya dan tampaklah sosok kakaknya yang menyebalkan dengan cengengesan didepan pintu.
"lo pagi pagi udah berisik, bikin telinga gue budek tau gak" omel Aletha dengan sengit.
"ehh ngaca lo juga suka teriak teriak, lagian gue gak tau lo udah bangun" balas Ranz tak kalah sengit.
"ya jangan sampe gedor gedor kayak ada maling aja apalagi tereak tereak kayak diutan" Aletha mendelik.
"lah gue gak tau lo udah bangun, biasanya lo molor itu kayak bangke jadi gue pikir lo belum bangun"
"serah lo, udah lah gue mau sarapan!" Aletha melangkahkan kakinya menuruni tangga dan menuju meja makan untuk sarapan.
"bang lo tau kembarannya Alfin?" tanya Aletha dengan mulut mengunyah roti.
"tau, emang ngapa? Dia lagi diluar negri kan?"
"iya tapi dia udah pulang"
"seriusan? Bangsat si Alfan kagak ngasih tau gue kalo dia pulang?" Aletha mengangguk.
"gue males bawa mobil nebeng aja ya?" Ranz mengangguk.
Tak butuh waktu lama mereka telah sampai di parkiran sekolah, baru saja mereka turun dua mobil sport tiba dan parkir di sebelah mobil Ranz. Siapa lagi kalau bukan Alfin dan Alfan.
Mereka turun dari mobil masing masing dan menghampiri Ranz.
"Ranz!!" teriak Alfan heboh.
"Fan" mereka bertos ala laki laki.
"lo pulang kenapa gak kabarin gue, lo lupa sama gue, satu tahun disana aja lo udah pikun sama gue" sindir Ranz.
"hehe sorry bro gue mau ngasih kejutan, lo terkejut gak?" tanya Alfan.
"enggak" sembur Ranz.
"bangsat harusnya lo terkejut" Alfan mendelik.
"wah Fanlo udah pulang? Gila gue terkejut terheran heran" Ranz membuat buat aksi terkejutnya dan membuat Aletha tertawa.
"eh si Feri mana?" Alfan celingak celinguk, Ranz hanya mengangkat bahunya acuh.
"Aletha, kenapa lo sama Ranz? Kalian pacaran baru aja kemaren sama abang gue masa udah ganti sama sahabat gue?" tiba tiba pertanyaan Alfan membuat Aletha mendengus.
"denger ya Alfano Ferdina Iskandar gue bukan pacarnya si es dan satu lagi kak Ranz itu kakak gue!" tekan Aletha.
"wah masa? Adek lo Ranz?" Alfan memasang raut bingung dan kagetnya. Ranz pun hanya menjawab dengan anggukan.
"kekelas" Alfin langsung melangkah tanpa menunggu jawaban mereka.
Tiba tiba seseorang datang dan menepuk pundak Alfan.
"ALFAN GUE KANGEN LO!" teriak Feri heboh dan bertos ria hingga Alfin yang belum berjalan jauh kembali melihat kebelakang mereka berdidik jijik melihat tingkah Feri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Vs Cool Senior [COMPLETED]
Teen Fiction(BANYAK KATA KATA KASAR DI DALAM CERITA INI) banyak kekurangan dalam penulisan mohon dimaklum Follow dulu sebelum baca ya!! Seorang gadis berparas cantik yang memiliki sifat tempremen, nakal, jail dan tukang membuly, sehingga banyak dari sebagian s...