16

1.8K 228 9
                                    

Baekhyun menatap rumah itu dengan bimbang. Dia menatap kartu undangan yang ada di tangannya, kemudian menatap rumah itu yang di datangi oleh banyak orang. Dia menarik napasnya dalam dan memutaskan untuk hadir di sana sebentar, memberikan hadiahnya kemudian pulang. Baekhyun mengangguk, meyakinkan dirinya sendiri.

Mobilnya dia berhentikan dengan perlahan lalu keluar dari sana dengan sebuah kotak berukuran sedang. Dia menemukan seorang valet telah berdiri di samping mobilnya dan dia menyerahkan kunci mobilnya untuk segera di parkirkan.

"Terimakasih." Ujarnya.

Baekhyun menarik napasnya dalam kemudian melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah mewah itu. Dia menunjukkan kartu undangannya pada salah satu penjaga dan di ijinkan masuk.

Baik Baekhyun, cari Bibi Park, berikan kadonya, lalu pergi.

Baekhyun bergegas mencari Bibinya itu. Dia tidak mempedulikan dirinya sendiri yang di tatapi dengan pandangan menyindir serta meremehkan karena pakaiannya.

Dia benar-benar tidak ada niat untuk datang, namun sebagai sopan santun dan dia sangat menghargai Bibi Park, dia datang kesini dengan seadanya. Jeans dengan atasan kaus dan jaket, dia pun tidak punya gaun, jadi menggunakan pakaian yang ada saja.

Dia menenukan Bibi Park, wanita itu sedang mengobrol dengan beberapa orang perempuan yang seumuran dengan wanita itu. Baekhyun tersenyun tipis kemudian menghampiri mereka.

"Bibi." Panggilan pelan dan merendah itu, Hye Jin sangat hapal siapa yang melakukannya. Dia langsung menghentikan pembicaraannya dan melihat Baekhyun tak jauh darinya.

"Baekhyun." Serunya bahagia. Dia meletakkan gelas yang sedang di pegangnya kemudian menghampiri perempuan itu yang berdiri dengan canggung. "Bibi senang melihatmu datang kesini." Dia memeluk perempuan itu dengan erat kemudian menatapnya dengan lembut.

"Baekhyun juga senang melihat Bibi di hari spesial ini." Ujar Baekhyun, kemudian dia memberikan kotak yang dibawanya. "Aku harap bibi senang dengan hadiahku."

Hye Jin menarima kotak itu dengan senyuman khasnya, "Boleh aku buka?" tanyanya yang langsung di angguki oleh Baekhyun.

Dia membuka kotak itu yang memang tak di bungkus oleh apapun, hanya di pitakan. Bibirnya langsung mengembang saat melihat apa yang di dalamnya.

"Tea set?" ujarnya, dia menatap Baekhyun dengan pandangan tak menyangka. "Bagaimana kamu bisa tahu aku akhir-akhir ini sedang mengoleksi ini?"

"Jika aku ingin tahu, aku bisa mencari tahunya dengan mudah, Bibi."

Hye Jin tersenyum miring mendengar itu, "Ini sangat indah, dimana kamu membelinya?"

"Aku membuatnya sendiri Bibi."

Hye Jin mengangkat kedua alisnya tak percaya dengan apa yang di dengarnya, "Mari kita minum teh bersama nanti, aku akan sering memakain tea set ini, ini sangat sesuai dengan seleraku."

"Terimakasih Bi."

Hye Jin menutup kotak itu dengan hati-hati lalu memberikannya pada asistennya yang tak jauh dari mereka. Dia menatap Baekhyun kembali lalu berkata, "Sepertinya kamu tidak akan lama disini."

"Ya Bibi, maaf."

Hye Jin menggeleng, "Tidak apa, tapi sebentar lagi acara di mulai, pulanglah setelah makan malam selesai, oke? Makan malamlah disini."

Baekhyun resah mendengar permintaan itu, dia menatap sekelilingnya kemudian mengangguk dengan berat hati, "Baik bi."

"Anna." Hye Jin memanggil asistennya, "Tolong antar Baekhyun ke mejanya."

"Baik Nyonya." Anna menatap Baekhyun, kemudian berkata, "Mari ikut saya."

Baekhyun membungkukkan badannya, berpamitan pada Hye Jin kemudian mengikuti Anna yang sudah jalan terlebih dahulu.

Tak jauh dari tempatnya sebelumnya, ada meja makan berbentuk lingkaran yang cukup besar disana. Beberapa orang telah duduk disana dan dia memperpendek langkahnya.

Keputusan yang salah dia mengiyakan permintaan Bibinya itu.

"Ini tempat duduk anda, Nona Baekhyun."

"Terimakasih Anna." Baekhyun duduk di kursi yang di tunjukkan oleh Anna, kemudian asisten Hye Jin itu berpamitan pergi dari sana.

"Kenapa kamu bisa hadir disini?" Luhan bertanya dengan dingin ketika Anna telah pergi. Dia melirik adiknya itu sekilas yang duduk sela dua bangku darinya.

"Jika bukan Bibi sendiri yang mengundangku, aku juga tidak akan datang kesini."

Luhan mendengus, "Sepertinya Bibi masih peduli padamu. Peganglah erat-erat, nanti tidak akan ada lagi yang percaya denganmu."

Baekhyun tersenyum miring, "Aku bahkan tak memegangnya dengan erat, Bibi tetap percaya sama aku. Ketika dia memutuskan untuk tidak percaya lagi, itu haknya."

Luhan mengeratkan rahangnya mendengar jawaban itu.

"Sudah, hentikan pembicaraan itu, acara akan di mulai." Ujar Kim Kibum - Ibu mereka - dia bahkan tak repot-repot untuk menatap putrinya dan fokus pada acara yang telah di buka.

Acara mulai di buka, kue ulang tahun di bawa masuk dan orang-orang menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Hye Jin. Ketika lagu itu selesai, Park Hyun Seung mengucapkan selamat ulang tahu pada istrinya dan mengucapkan betapa dia sangat mencintainya.

Acara di lanjutkan dengan memotong kue ulang tahun dan saat itu dua orang turun dari lantai dua rumah itu.

Semua orang terpana, takjub, dan merasa sangat iri. Mereka terpana dengan kecantikan dan ketampanan Jin ah serta Chanyeol yang baru menampakan diri mereka. Chanyeol menuntuk tunangannya itu perlahan dengan senyuman menghias kedua wajah mereka.

"Ibu, selama ulang tahun." Chanyeol memeluk ibunya ketika mereka sudah sampai di dekat kedua orang tuanya. Dia memberikan kecupan pada pipi ibunya, kemudian memberikan kesempatan untuk Jin Ah mengucapkan selamat ulang tahun.

Ketika orang-orang masih terpana karena penampilan Jin Ah yang dangat indah dan mengungkapkan keirian mereka, Baekhyun masih tetap tenang dengan sesekali meminum air mineralnya. Dia bahkan tidak peduli dengan keluarganya yang menatap keluarga bungsu mereka dengan bangga. Dia hanya menjadi dirinya sendiri.

Acara itu di lanjut oleh jamuan makan malam. Jin Ah serta Chanyeol berjalan ke arah meja keluarga Byun. Chanyeol membantu Jin Ah menarik kursinya yang di samping Luhan dan dia duduk di sisi lainnya, tepat di samping Baekhyun.

Chanyeol membuka kancing jasnya ketika dia duduk, kemudian menyapa kedua orang tua keluarga Byun dan kakak tunangannya. Dia tak mengatakan apapun pada Baekhyun yang duduk diam bagaikan patung di sampingnya.

Makanan mulai di hidangkan, Hye Jin dan Hyun Seung mengambil duduk di meja makan keluarga Byun. Hye Jin duduk di samping kursi Baekhyun dan Hyun Seung duduk di samping Byun Jin Ki. Meja itu kini terisi penuh.

Hye Jin mengusap kepala Baekhyun dengan lembut lalu berkata, "Makanlah."

"Baik Bi."

Piring berisi makanan di hidangkan di hadapannya. Baekhyun menahan napasnya sesaat melihat apa yang di hidangkan untuknya dan dengan senyuman tipis dia mulai memakan hidangan itu.

*

A/N: Selamat menunaikan ibadah puasa dan salat tarawih semuanya, mohon maaf lahir dan batin 🙏🙇

Italian WhitesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang