32

2.2K 257 24
                                    

2 Hari Sebelum Pernikahan.

Seluruh anggota keluarga, kerabat, dan para tamu yang di undang, mulai berdatang ke pulau Jeju dimana acar pernikahan dan resepsi akan di adakan sekaligus di salah satu gereja yang ada di sana dan hotel milik keluarga Byun untuk resepsi. Untuk para tamu undangan yang terdiri para kolega kerja yang cukup dekat dengan kedua pihak keluarga dan beberapa teman dekat kedua mempelai, sudah di sediakan kamar khusus di hotel tempat resepsi di adakan, sedangkan untuk anggota keluarga, sudah di sediakan pondok pribadi yang berisi dua orang setiap pondoknya.

Baekhyun mungkin adalah orang yang tiba paling terakhir, karena dia baru saja sampai di sana hampir lewat tengah malam. Dia menghampiri salah satu resepsionis yang ada di loby hotel dan memberitahukan kehadirannya.

"Maaf Nona, namun dalam daftar keluarga maupun tamu, nama anda tidak terdaftar disini."

"Kalau gitu, apakah ada kamar kosong?"

"Maaf, Nona, semua kamar sudah terisi penuh oleh para tamu undangan."

Baekhyun mengerutkan dahinya samar mendengar itu, kemudian mengucapkan terimakasih dan pergi dari sana. Dia berjalan menuju sofa yang ada di loby hotel itu kemudian membuka tas gandongnya untuk mengencari ponselnya.

Kyung Soo mengabarinya, bahwa dia sudah berada di sini, jadi dia mungkin bisa tinggal dengan saudaranya itu.

"Baekhyun?" Suara yang tak asing memanggil namanya membuat dia menghentikan pencarian ponselnya dan mengangkat kepalanya. "Apa yang sedang kamu lakukan?"

"Sehun?" Baekhyun terdiam sesaat, kemudian dia ingat bahwa lelaki itu adalah salah satu teman Chanyeol. "Aku lupa kamu teman Chanyeol." Baekhyun tertawa.

"Boleh aku duduk?" Sehun melirik kursi ruang kosong yang ada di samping Baekhyun.

"Ya, tentu saja." Baekhyun mempersilahkan.

"Apa yang sedang kamu lakukan? Baru tiba disini?" Tanya Sehun setelah dia duduk di samping perempuan itu. "Dan kenapa dengan tanganmu?"

"Aku sedang mencari ponselku, dan ya aku baru tiba disini." jawab Baekhyun, lalu dia menatap tangan kanannya yang di sangga. "Tidak apa, hanya ada kecelakaan kecil, nanti juga membaik."

Sehun menyipitkan matanya mendengar itu, lalu tak mengatakan apapun lagi soal tangannya Baekhyun. "Kenapa tidak langsung istirahat di kamarmu?"

Baekhyun diam sesaat, ragu untuk mengatakannya. "Sepertinya aku tidak kedepatan kamar." Baekhyun tertawa canggung setelah mengatakan itu, "Aku ingin menghubungi Kyung Soo untuk bertanya dimana dia dan memintanya untuk menampungku."

"Biar aku bantu untuk menghubunginya." Sehun mengambil ponseknya dan langsung mencari kontak saudaranya Baekhyun itu.

"Terimakasih Hun-ah."

Sehun tersenyum tipis pada Baekhyun sebagai tanggapan, lalu menghubungi Kyung Soo ketika dia sudah menemukan kontak perempuan itu.

*

Chanyeol memasuki loby hotel ketika Sehun tak kunjung kembali dari mengambil ponselnya yang tertinggal. Dia berniat untuk berjalan menuju lift untuk ke kamar Sehun ketika dia mendengar suara temannya itu di sisi lain loby. Dia pun mengikuti sumber suara dan melihat temannya itu sedang tertawa dan berbincang dengan Baekhyun.

"Sehun, sudah ambil ponselnya?"

Pertanyaan Chanyeol yang tiba-tiba, membuat mereka terkejut.

Sehun menatap sahabatnya itu dengan terkejut kemudian dia ingat bahwa seharusnya dia pergi sekarang dengan temannya itu. "Sudah, sorry nunggu lama." Sehun berdiri dari duduknya lalu menatap Baekhyun yang mendongakkan kepalanya untuk menatap Sehun yang sudah berdiri. "Tak apa aku tinggal sendiri?"

"Ya, bukankah Kyung Soo bilang tak lama lagi dia datang?"

"Ya." Ujar Sehun. "Aku pergi sekarang kalau gitu Baek, sampai jumpa nanti."

"Ya, sampai jumpa nanti."

Sehun mengacak rambuk Baekhyun sebentar lalu menghampiri Chanyeol yang berdiri tak jauh dari mereka.

Baekhyun melambaikan tangannya pelan dan berujar, "Bye, bye."

Chanyeol menatap datar Baekhyun ketika mereka tak sengaja saling berpandangan, kemudian dia memalingkan wajahnya dan menyusul Sehun yang telah jalan duluan.

*

Kyung Soo datang tak lama kemudian setelah Sehun dan Chanyeol pergi. Sepupunya menjelaskan bahwa seharusnya dia mendapatkan pondok, karena seluruh anggota keluarga mempelai wanita dan pria mendapatkannya. Kyung Soo tinggal bersama Luhan, jadi tak mungkin Baekhyun ikut tidur di pondoknya Kyung Soo.

"Aku akan meminta pegawai disini menyiapkan kamar untukmu."

"Mereka sudah tidak punya lagi." Ujar Baekhyun. Diapun bertanya seperti itu pada resepsionis sebelumnya dan mereka mengatakan bahwa tak ada kamar yang tersedia.

"Omong kosong!"Cerca Kyung Soo, dia merasa marah mendengar apa yang dikatakan Baekhyun. "Ada banyak orang yang memutuskan untuk datang di hari acara, jadi tersisa banyak kamar kosong!" Setelah berujar seperti itu, Kyung Soo langsung pergi menuju resepsionis dan menyuruh mereka menyiapkan satu kamar untuk Baekhyun.

Hal itu tentu saja berjalan dengan tak baik dan Kyung Soo dibuat marah oleh mereka. Dia mencerca mereka dan memarahi pengelola hotel itu.

Setelah hampir satu jam, akhirnya Baekhyun mendapatkan kamarnya. Meskipun kamarnya kelas standar tidak seperti para tamu lainnya, itu bukanlah masalah, dia hanya butuh  kamar itu untuk istirahat, namun Kyung Soo sangat mempermasalahkannya.

"Sudah Kyung, yang penting sekarang aku dapat kamar dan dapat istirahat." ujar Baekhyun.

Kyung Soo merenggut tak setuju, namun dia tak mengatakan apapun lagi karena Baekhyun sudah terlihat sangat lelah, di tambah kondisi perempuan itu yang semakin memburuk, istirahat adalah yang terpenting.

Kyung Soo menatap seluruh pegawai hotel itu dengan tajam lalu membantu Baekhyun untuk pergi ke kamarnya setelah terakhir kali memperingati mereka atas tingkah laku mereka yang tidak sopan.

Dia harus memberi tahu kakeknya soal ini.

"Maaf, seharusnya aku menunda penerbanganku dan pergi kesini bersamamu, pasti hal ini tidak akan terjadi." Ujar Kyung Soo setelah pintu lift yang mereka masukin menutup. "Ibuku sangat keras kepala."

"Bukan masalah Kyung, seharusnya aku yang meminta maaf karena mengganggu malam-malam seperti ini."

"Itu bukan masalah Baek." Kyung Soo menarik bibirnya tipis, lalu memanda keadaan perempuan itu, "Bagaimana keadaanmu?" tanyanya kemudian.

"Tidak terlalu buruk atu tidak terlalu bagus." Jawab Baekhyun.

"Dan ada apa dengan tanganmu?"

Baekhyun menatap tangan kanannya, "Bukan masalah besar, hanya patah saja, kemarin aku terjatuh dan tanganku patah."

Kyung Soo menatap lekat-lekat Baekhyun dan perempuan itu tersenyum tipis padanya. "Sungguh?"

"Ya."

Dentingan lift berbunyi ketika mereka sampai di lantai tempat kamarnya Baekhyun berada.

"Aku tidak apa Kyung, jangan terlalu khawatir padaku."

Italian WhitesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang