36

2.7K 266 14
                                    

Saat Hari Pernikahan

Ketika Baekhyun bangun dati tidurnya di hari itu, dia sadar bahwa tubuhnya sangat panas. Dia bahkan tidak dapat merasakan air shower yang di gunakannya untuk mandi dalam mode dingin atau panas. Dia bahkan tidak tahu apakah cuaca hari ini panas atau dingin. Dia bahkan tidak tahu, bahwa dirinya sekarang sedang menggigil.

Baekhyun menatap pantulan dirinya seusai mandi di cermin. Dia menatap dengan sedih bayangan dirinya yang ada di hadapannya. Wajahnya terlihat sangat pucat dan bibirnya berwarna biru. Bagian putih di matanya berwarna kuning dan tak ada tanda-tanda aliran darah di dalamnya.

Baekhyun mengerla napasmya dan segera mengambil tas make upnya yang dia bawa untuk bejraga-jaga ketika seperti ini.

Dia harus merias dirinya.

Dia harus terlihat segar dan baik-baik saja.

Dia harus menutupi keadaannya yang memburuk itu.

Kyung Soopun tidak boleh tahu soal ini.

*

Satu jam kemudian, Baekhyun telah siap. Dia menatap sekali lagi dirinya dalam kaca pas badan yang ada di kamar hotel itu lalu merasa cukup puas dengan penampilannya dan bergegas keluar dari kamarnya.

Acara ucap janji akan di laksanakan pukul sepuluh pagi dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi.

Dua jam sebelum acara.

Dia harus berada di tempat acara satu jam sebelumnya.

Baekhyun bergegas keluar dari kamar hotelnya dan pergi menuju gereja tempat upacara suci itu akan di laksanakan.

*

Butuh waktu 10 menit untuknya sampai disana dengan jalan kaki dan dia bergegas menuju gedung ruang tunggu untuk calon pengantin perempuan yang berada di sisi lain gereja.

Yang pertama dilihatnya ketika memasuki gedung itu adalah ibunya yang sedang berbicara dengan beberapa tamu kenalannya. Mereka saling bertatapan dan Baekhyun membungkukkan badannya sopan lalu pergi menuju ruang dimana para saudaranya berada bersama Jin Ah.

"Kenapa paman membiarkan perempuan itu ikut acara ini, sih?"

Baekhyun berhenti melangkah ketika mendengar itu, lalu menyembunyikan dirinya di salah satu pintu terdekat koridor yang sedang dia lewati untuk menuju ruang tunggu Jin Ah. Dia langsung berjongkok, dan melipat tubuhnya, berusaha tak menimbulkan suara tiba-tiba.

"Apa lagi dia di kasih baju bridesmaid seperti yang lainnya."

"Aku gak habis pikir, kenapa juga Jin Ah diam saja saat Paman menjadikan perempuan sialan itu jadi bridesmaidnya?"

"Sungguh aku merasa jijik di sandingkan dengan perempuan itu!"

"Aku merasa kasihan sama Jin Ah, namun Jin Ah juga bodoh! Kenapa dia terlalu baik pada perempuan itu yang sudah mencoba membunuhnya dua kal!? Aku gak habis pikir!"

"Kalau aku jadi dia, aku sudah menyuruh Ibu dan Papaku untuk mengeluarkannya dari daftar keluarga dan mengasingkannya ke tempat lain."

Baekhyun menegakkan badannya dan membetulkan dressnya setelah mendengar orang-orang itu - yang dia yakini adalah sepupu-sepupunya - telah menjauh. Dia tatap dress warna kuningnya dan tersenyum miris dengan melihat warna yang terlihat terang, ceria, dan bahagia itu.

Warna kuning itu bagianya sangat menyedihkan.

Baekhyun keluar dari ruangan itu dan bergegas menuju ruang tunggu Jin Ah.

Italian WhitesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang