7

1.8K 238 12
                                    

Bagi orang-orang, di dalam keluarga Byun, hanya ada dua putri yang tumbuh di dalam keluarga itu, yaitu, Byun Luhan dan Byun Jin Ah. Dua putri yang sangat luar biasanya, cantik, pintar dan penuh bakat. Keluarga Byun berbangga hati karena memiliki dua sosok putri yang sempurna itu.

Bagi mereka, Byun Baekhyun itu tidak ada. Meskipun mereka tahu bahwa Baekhyun termasuk keluarga Byun, mereka tidak akan menganggapnya seperti yang lainnya.

Karena Byun Baekhyun hanya perempuan biasa yang tak pantas disandingkan dengan saudari-saudarinya itu.

Baekhyun tahu sangat baik akan hal itu semua.

Dari dulu.

Dia memandang rumah yang terlihan sepi itu, ah bukan terlihat, tapi memang sepi, tak ada siapa-siapa.

Sepertinya dia tidak diberitahu lagi oleh mereka bahwa tak ada siapapun di rumah itu, termasuk para pelayan yang bekerja disana.

Dia sudah biasa.

*

Tanpa melihat intercome terlebih dahulu, Chanyeol berjalan menuju pintu depan mansionnya dan membukanya.

Matanya membesar terkejut ketika suara jepretan kamera terdengar selanjutnya. Dahinya langsung berkerut dalam dan menatap orang yang ada di hadapannya dengan amarah.

"Apa yang kamu lakukan!? Kenapa datang kesini!?"

"Eum, bisakah aku masuk terlebih dahulu?"

"Tidak. Kita bicara disini."

"Chanyeol-kun."

Chanyeol memandang perempuan itu dengan tidak suka, terlebih lagi ketika namanya disebut dengan logat Jepang perempuan itu.

"Apa yang kamu inginkan sekarang, Baek? Aku sudah lelah, aku ingin istirahat hari ini dan aku tak ingin kamu mengganggu hari istirahatku."

"Kapan aku mengganggumu?"

"Setiap saat." Chanyeol menjawabnya dengan cepat sedetik setelah pertanyaan itu selesai di tanyakan. "Pergilah."

Byun Baekhyun gelagapan ketika Chanyeol tiba-tiba menutup pintu mansionnya dengan cepat. "Chanyeol!" Dia tekan bel pintu rumah itu berulang kali secara terus menerus, namun lelaki itu tak kunjung membuka pintunya.

"Chanyeol! Biarkan aku menginap disini! Dirumahku enggak ada siapa-siapa!"

"Chanyeol!"

"Chanyeol! Masa kamu tega membiarkan teman sehidup sematimu ini tinggal di rumahnya seorang diri!"

"Bagaimana jika terjadi sesuatu denganku!?"

Chanyeol yang sejak tadi memandang intercomenya untuk mengawasi perempuan itu menekan tombol bicaranya dan berkata dengan dingin, "Pergi."

Baekhyun mengulum bibirnya, dia memandang intercome yang ada di samping pintu itu, kemudian memandang pintu lift yang tak jauh dari sana.

Bibirnya dia bentuk sebuah senyuman tipis kemudian berkata, "Ya sudahlah." lalu pergi dari sana.

Sebaiknya dia pergi.

Meskipun dia tidak tahu harus pergi kemana.

*

Jarak dari mansion Chanyeol ke rumah keluarganya sangat jauh. Baekhyun tidak memiliki uang yang banyak, uangnya sudah habis hanya tinggal beberapa ratus won lagi - itupun sisa dia satu setengah jalan bulak balik dari rumah ke apartemen Chanyeol.

Ah, kakinya sangat gempor.

Baekhyun langsung merebahkan tubuhnya di lantai dalam rumahnya sesaat dia sudah menutup pintu depan rumah keluarganya itu. Dia sudah tidak punya tenaga lagi, bahkan untuk mengambil air minum di dapurnya pun dia sudah tidak kuat.

Italian WhitesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang