1 Hari Sebelum Pernikahan
Ketika dia sudah berada di Pulau Jeju, ada satu tempat yang ingin dia kunjungi untuk terakhir kalinya.
Baekhyun bangun pagi-pagi sekali dan langsung membereskan barangnya setelah membersihkan diri. Dia mengeluarkan pakaian yang dibawanya dari tas gandongnya dan menyisakan beberapa benda pribadinya, kamera, ponsel, sera powerbank yang sudah terisi penuh di dalamnya, lalu diapun siap pergi dari sana.
Butuh waktu dua puluh lima menit untuknya sampai di Seopjikoji dan itu belumlah tempat tujuannya. Dia masih harus berjalan sekitar dua puluh menit melewati padang rumput agar sampai di katedral - tujuannya - yang ada di ujung tebing.
Bibirnya melengkus tipis membentuk sebuah senyuman ketika akhirnya dia sampai di katedral. Ingatannya dengan yang ada di hadapannya masih sama percis, tak ada yang berubah sama sekali sejak terakhir kali dia kesini.
Baekhyun mendorong pintu katedral dan masuk kedalamnya.
Bahkan dalamnya pun masih sama, tak ada yang berubah.
Baekhyun melangkah masuk dan mengambil duduk di bangku bagian belakang. Ada beberapa orang yang seperti dirinya, datang untuk melakukan misa harian yang akan di mulai tak lama lagi. Baekhyun mengeluarkan mantilla yang dia bawa dan mengenakannya lalu mengeluarkan alkitabnya. Tak lama kemudian Bapa tiba dan misapun dimulai.
*
Chanyeol membuka pintu itu sebisa mungkin dengan perlahan dan menutupnya sama seperti sebelumnya, kemudian dia bergegas mengambil duduk di bangku yang paling dekat.
"Permisi, sudah ayat berapa?" Tanyanya pada orang yang di sampingnya.
"Ayat -"
Chanyeol mengangguk dan membuka halaman dimana ayatnya berada sekarang. "Terimakasih." Ujarnya ketika dia sudah menemukan ayatnya di alkitabnya.
"Sama-sama."
Chanyeol berhenti membaca ketika mendengar suara orang yang ada di sampingnya lagi. Dia mengalihkan pandangannya ke orang itu dan melihat Baekhyun duduk di sampingnya. Chanyeol langsung ingin pindah dari tempat itu dan akan menutup alkitabnya ketika Baekhyun berbisik pelan padanya, "Baca."
Chanyeol pun hanya dapat menghela napasnya dan membaca ayatnya mengikuti Bapa yang ada di atas mimbar.
*
Chanyeol merasakan bahu kirinya memberat ketika dia akan membalikkan halaman selanjutnya di alkitab. Dia melirik ke sampingnya dan melihat Baekhyun sedang menyandarkan diri padanya.
"Apa yang sedang kamu lakukan?" Bisiknya tajam, dia mencoba menghindar namun Baekhyun langsung menahan tangannya.
"Lanjutkan misanya, aku hanya butuh bersandar sebentar padamu, tak apa, kan?" Jawab Baekhyun sambil berbisik pula.
"Byun!"
Chanyeol mengeratkan rahangnya tak percaya dengan yang perempuan itu lakukan. Dia ingin melepaskan tangannya dari perempuan iti, namun yang ada nanti memunculkan keributan kecil. Dia menarik napasnya dan menenangkan dirinya sendiri bahwa sekarang adalah pengecualian.
*
Baekhyun merasa tubuhnya sangat berat dan dia merasa sangat kedinginan. Dia mengeratkan mantel yang di gunakannya dan mencoha fokus kembali mengikuti sang Bapa yang sedang membacakan salah satu ayat.
Dia membalikkan halaman selanjut dengan perlahan dan menutup matanya sesaat untuk memfokuskan dirinya lagi.
Untuk setengah jalan pembacaan ayat selanjutmya, dia dapat memfokuskan dirinya dan mengikuti misa dengan baik, namun untuk selanjutnya rasa pusing mengambil alih tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Italian Whites
FanfictionBaekhyun tidak masalah dengan semua yang terjadi di sekitarnya. Hanya satu yang dia pedulikan. Dan itu adalah lelaki yang membenci dirinya.