5

1.9K 244 6
                                    

(M - Mohon kebijakannya)

Baekhyun mengambil kameranya kemudian membidik beberapa orang di depannya. Bibirnya melengkung tipis ketika matanya yang ada di balik jendela bidik melihat para remaja perempuan yang memakai bikini sedang bermain-main tak jauh darinya.

Mereka terlihat bahagia.

Baekhyun menekan shutter kameranya.

Gambar di ambil.

Baekhyun tersenyum tipis melihat hasil fotonya.

Dia juga ingin seperti mereka.

*

Dua hari sejak terakhir Baekhyun datang sebelumnya, pagi itu dia kembali lagi ke mansion Chanyeol dan kini dirinya sedang berada di kamar lelaki itu - lebih tepatnya duduk di samping ranjang lelaki itu yang berhadapan langsung dengan meja kerjanya

"Jadi, kalian sudah menentukan tanggalnya?" Baekhyun menekan tombol panah kanan di kamerannya untuk melihat hasil jepretannya saat naik ke gunung waktu itu.

"Belum, waktu itu pembicaraannya harus di jeda terlebih dahulu karena Jin Ah tiba-tiba merasa sakit lagi." Jawab Chanyeol yang sedang membaca naskah dramanya di balik meja kerjanya.

Baekhyun menganggukkan kepalanya, "Pasti kalian semua langsung panik, ya?"

"Ya, kita langsung ke rumah sakit dari situ, tapi untunglah semuanya baik-baik saja, sepertinya dia kecapekan saja karena kuliahnya." Chanyeol tersenyum tipis - merasa lega ketika mengingat waktu itu - tanpa menyadari bahwa Baekhyun melihat senyuman itu.

Baekhyun meletakkan kameranya di samping posisi duduknya di tempat tidur, kemudian berdiri dan menghampiri lelaki itu.

Chanyeol mengangkat kepalanya memandang perempuan itu yang kini berdiri di samping kursinya, dia memutar kursinya sehingga mereka berhadap-hadapan dan bertanya, "Ada apa?" dengan dahinya yang berkerut.

Mata perempuan itu terlihat dingin, sepi dan kosong, raut wajahnya datar tanpa ekspresi. Chanyeol menekan punggungnya ke kursi ketika perempuan itu perlahan mendekat dan menangkup wajahnya. Mata mereka bertemu dan kali ini dia mencoba mengalihkan pandangannya dari perempuan itu.

"Aku tidak menyukai sikapmu ini."

Dia tidak akan terjebak lagi.

Perempuan itu terlalu hebat berakting hingga dia tidak dapat membedakannya.

Baekhyun menundukkan tubuhnya kemudian menggapai bibir lelaki itu dengan bibirnya. Dia mencium bibir itu dengan perlahan kemudian menjatuhkan tubuhnya ke pangkuan lelaki itu.

Tangannya dengan perlahan bergerak melewati rahang serta leher lelaki itu kemudian memasukan jemari-jemarinya kesetiap helaian rambut bagian belakang lelaki itu.

Dia mengulum bibir lelaki itu kemudian mengeluarkan lidahnya untuk menjilatinya kecil sesekali.

Chanyeol hanya diam. Dia menatap wajah perempuan yang tak jauh darinya itu dengan datar. Dia membiarkan bibirnya di permainkan nerulang kali oleh perempuan itu tanpa ada niatan untuk menciumnya kembali.

"Hei, Chanyeol."

Perempuan itu berbisik memanggil namanya di antara bibirnya yang terus bergerak mencium bibirnya dengan erotis.

"Chanyeol ~"

Baekhyun menjauhkan dirinya tanpa meninggalkan duduknya di pangkuan lelaki itu. Tangannya yang berada di belakang lelaki itu sebelumnya kini dia turunkan dengan perlahan. Mengusapkan tangannya dari bahu lelaki itu hingga turun ke celananya.

Baekhyun membuka kancing serta resleting celana lelaki itu kemudian memasukan tangannya ke dalam celana dalamnya dan menarik kejantanan lelaki itu keluar dari sana.

Chanyeol menyipitkan matanya jijik ketika tangan perempuan itu menstimulus kejantanannya hingga keras dan panas dan rahangnya mengeras ketika perempuan itu mengangkat rok dress yang di kenakannya hingga memperlihatkan area privatnya yang terbungkus dengan celana dalam.

Baekhyun menyampirkan salah satu sisi celana dalamnya yang menutupi area privatnya, kemudian memposisikan kejantanan Chanyeol di depannya. Baekhyun mengigit bibir dalamnya kuat-kuat ketika tubuhnya dengan perlahan dia turunkan sehingga kejantanan lelaki itu masuk ke dalam tubuhnya. Setelah dirinya merasa sedikit nyaman, dia mulai menggerakan tubuhnya dengan perlahan.

Baekhyun menahan rok yang dipakainya agar tidak jatuh dengan satu tangan sedangkan tangan lainnya dia gunakan untuk menutup mulutnya sendiri. Dia menggerakkan pinggulnya dengan cepat ketika gelombang kenikmatannya akan segera sampai.

Matanya yang perlahan menyendu akibat kenikmatan itu kini dia tatapkan ke lelaki itu.

Dan Chanyeol jijik melihatnya

Dia menatap perempuan itu dengan jijik yang dia coba untuk di sembunyikan dengan wajah datarnya yang dia pasang.

Perempuan itu perlahan mulai bergerak dengan tidak beraturan. Chanyeol mendesis pelan ketika perempuan itu bergerak dengan cepat kemudian tiba-tiba pelan.

Chanyeol berdecak.

Ah, dia sudah tidak tahan.

Chanyeol menjatuhkan naskahnya yang sedang dibacanya begitu saja kemudian berdiri dari kursinya dan menggendong perempuan itu tanpa melepaskan penyatuan mereka. Dia jatuhkan tubuh mereka ke atas kasurnya kemudian menggerakan tubuhnya hingga dia meraih apa yang harusnya dia dapatkan sejak tadi.

Baekhyun terengah. Dadanya naik turun dengan cepat berusaha meraih oksigen yang sudah habis di dalam paru-parunya akibat kenikmatan yang di raihnya dan pergerakan lelaki itu yang sedikit kasar - ah, Chanyeol selalu kasar dengannya, dia lupa itu.

"Lakukan hingga akhir apa yang sudah kamu mulai Byun!"

Baekhyun hanya dapat diam ketika Chanyeol menariknya sebelum dia dapat bernapas dengan normal untuk melakukan kembali apa yang mereka lakukan sebelumnya.

*

Malamnya pada hari yang sama. Pertemuan antara kedua keluarga besar di selenggarakan di rumah keluarga besar Byun atas kabar gembira atas rencana pertunangan dan pernikahan Chanyeol dengan Jin Ah.

Baekhyun berusaha untuk tetap tersenyum dan terus menjawab beberapa pertanyaan yang di tanyakan padanya dari beberapa kerabatnya yang sarkatis, juga Bibi Park yang mengajaknya berbicara dengan semangat membuatnya tidak bisa tidak mempedulikan pertanyaan perempuan paruh baya itu.

Apa lagi dia sudah menganggapnya sebagai ibunya yang harus dia hormati.

Dia melirik Chanyeol yang kini duduk bersama Jin Ah yang ada disampingnya dan beberapa anggota keluarganya yang lain.

Rumah ini sangat ramai dengan seluruh anggota dari kedua keluargaan itu hadir disana.

"Baekhyun, biarkan ibu berbicara dengan Bibi Park, kamu pergilah ke tempat lain."

Baekhyun menatap ibunya yang kini meremas pundaknya dengan keras. Dia tersenyum, "Baik bu." kemudian dia menatap bibi Park yang tersenyum padanya, "Bibi, Baekhyun pergi dulu ya."

"Ya, sayang."

Baekhyun bangkit dari sana dan ibunya menggantikannya.

Sekarang dia tidak tahu harus kemana.

Dia menatap Chanyeol yang sedang berbicara dengan sepupu-sepupunya yang lain berserta Jin Ah yang duduk disana.

Mereka terlihat sangat serasi.

Baekhyun melengoskan tubuhnya dan berjalan menjauh dari tempat itu dengan raut dingin.

Tanpa menyadari ada satu orang yang selalu mengikuti gerak-geriknya.

Italian WhitesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang