3 Tahun Kemudian
Chanyeol memeluk pinggang tunangannya dengan sangat mesra sambil memasuki pub tempat yang mereka tuju. Lelaki itu sesekali berbisik pada perempuannya dan menimbulkan tawa kecil dari perempuan itu. Mereka berhenti melangkah setelah memasuki pub itu dan mencari sosok orang yang sudah berada di sana duluan.
"Hei!"
Chanyeol menatap perempuannya dan mengangkat tangannya sebagai balasan pada orang yang berseru padanya.
"Itu Sehun, ayo kita kesana."
Mereka berpegangan tangan. Chanyeol menuntun tunangannya dengan lembut hingga mereka sampai di meja dimana Sehun berada.
"Hei Sehun." Chanyeol mengulurkan tangannya dan di sambut baik oleh Sehun. Mereka berjabat tangan sebentar.
"Udah lama ya kita gak ketemu, Jin Ah juga, lama kita tidak bertemu."
"Sudah hampir lima tahun ya, Oppa?" tanya Jin Ah sambil tersenyum tipis.
Sehun tertawa sebagai tanggapan, lalu menyuruh mereka duduk. "Sorry, aku ajak temenku waktu di Swiss sekarang, dia lagi di toilet, tidak masalah bukan?"
"Tidak Oppa, tidak masalah sama sekali." Jawab Jin Ah lembut.
Chanyeol menatap Sehun dengan penuh rasa ingin tahu, kemudian dia menggodanya, "Apakah itu perempuan?"
Sehun memicingkan matanya pada Chanyeol dan tertawa. "Itu bukan urusanmu!"
"Oppa sudah punya kekasih!?"
Sehun berusaha mengelak sambil tertawa canggung dan menjelaskan bahwa orang yang bersamanya ini benar-benar hanya temannya. Dia menatap sekitarnya, mencari keberada perempuan yang bersamanya itu sudah keluar dari toilet.
"Xian'er!" Serunya.
Chanyeol dan Jin Ah saling berpandangan, kemudian mengalihkan pandangannya ke arah yang sama dengan Sehun lihat.
Kemudian mereka terpaku melihat siapa yang Sehun panggil.
"Byun Baekhyun." Desis Chanyeol dengan amarah.
Baekhyun yang baru saja selesai dengan urusannya di toilet, keluar dari sana dan mencari posisi orang yang datang bersamanya tadi. Sebuah seruan yang sangat familiar di telinganya membuat dia segera menemukan orang itu. Dia melangkahkan kakinya mendekati orang itu dengan senyuman tipis dan beberapa detik kemudian langkah kakinya berhenti melihat wajah-wajah tak asing di hidupnya sedang duduk bersama orang itu.
Baekhyun melirik mereka sekilas dan seakan dirinya tak melihat mereka menghampiri orang itu, "Sehun, sudah kubilang jangan panggil aku seperti itu."
Sehun tertawa mendengar rutukan itu yang berbanding terbalik dengan ekspresi datar yang perempuan itu tunjukkan.
"Duduklah Baek. Aku akan memperkenalkan mereka. Aku sudah pernah mengatakannya padamu bukan, kalu hari ini aku akan memperkenalkanmu pada mereka?"
Baekhyun mengangguk, dia menatap kedua orang di hadapannya seakan-akan dirinya tak mengenal mereka.
"Hello."
Sehun tersenyum lebar puas dengan sikap Baekhyun yang cukup kooperatif hari ini.
"Perkenalkan, ini Bao Xien, dan Bao Xien, ini Chanyeol dan tunangannya Jin Ah." Sehun memperkenalkan mereka satu sama lain dengan ceria. "Mereka akan menikah sebentar lagi ngomong-ngomong." tambahnya pada akhir kalimat.
Baekhyun tersenyum mendengar itu, "Selamat." Katanya.
Chanyeol dan Jin Ah hanya mengangguk, tak mengatakan apapun.
Lebih tepatnya enggan.
Jin Ah meraih tangan Chanyeol dan memegangnya dengan kuat, dia ketakutan. Chanyeol memandang tunangannya itu dan berusaha menenangkannya.
Sehun kemudian memulai perbincangan, dia bertanya bagaimana kabar Chanyeol dan apa yang sedang di lakukannya setelah vakum dari dunia akting. Chanyeol menjawabnya bahwa dia mengambil alih rumah sakit keluarganya dan disitu Sehun baru ingat bahwa Chanyeol lulusan kedokteran.
"Xien'er, bagaimana kalau kita - aw!" Sehun menatap Baekhyun terkejut ketika menerima cubitan di pahanya. Dia menatap perempuan itu tak percaya kemudian bertanya, "Kenapa!? Apa salahku!?"
Baekhyun hanya tersenyum tipis pada lelaki itu sebagai jawaban, kemudian menatap kedua orang yang ada di hadapannya lagi. Sehun mengerti dengan tanda itu dan dia tersenyum lalu mengalihkan topik pembicaraan.
Baekhyun tidak terlalu peduli dengan apa yang mereka bicarakan. Dia hanya menatap kedua orang itu dengan datar lalu perhatiannya terpusatkan pada profil samping Sehun. Dia bukannya menghindar atau merasa tidak terima melihat mereka berdua bersama. Hanya saja dia tidak ingin merasa bersalah.
Baekhyun merasakan ponselnya bergetar di dalam tas tangannya. Dia membuka tas tangannya dan mengambil ponselnya. Dia menyentuh Sehun dan menunjukkan siapa yang menghubunginya kemudian meminta ijin untuk pergi mengangkat telepon.
Baekhyun beranjak dari sana tanpa mengatakan apapun setelah diijinkan oleh Sehun sambil mengangkat teleponnya.
"Bibi." Sapannya dengan hangat.
*
Pada akhirnya, Baekhyun hanya kembali sebentar kemudian pergi dari sana dan mengucapkan selamat tinggal. Saat itu Chanyeol dan Jin Ah langsung merasa lega.
"Oppa bertemu dengannya di Swiss?" tanya Jin Ah sesaat perempuan itu telah pergi dari pub ini.
Sehun menggeleng, "Tidak, aku bertemu pertama kalinya di China, lalu aku tak sengaja bertemu lagi dengannya di Swiss, sejak saat itu kami sangat dekat."
Jin Ah mengerti, lalu dia menatap Chanyeol dan meminta lelaki itu bertanya lebih banyak lagi.
"Bagaimana kalian bisa bertemu?"
Sehun diam mendengar pertanyaan itu, lalu tersenyum, "Aku tak bisa mengatakannya." jawabnya dengan main-main.
"Apakah dia pernah bertanya tentangku?"
Sehun menjawab dengan bingung pertanyaan Chanyeol itu, "Aku tak pernah menceritakan kamu, jadi dia tidak pernah bertanya."
"Sungguh?"
"Tentu saja, memangnya kenapa? Apakah kalian saling mengenal sebelumnya
Chanyeol bernapas lega lalu menggelengkan kepalanhya, dia menatap Jin Ah dan tersenyum manis padanya.
Setidaknya mereka bisa merasa sedikit tenang dan dapat berharap tak terjadi masalah kedepannya.
Luhan harus tahu soal ini.
Tidak, tidak hanya Luhan, seluruh keluarganya harus tahu soal ini.
Perempuan sampah itu kembali ke nagara ini.
Seakan-akan perempuan itu tak punya rasa bersalah akan apa yang telah di perbuatnya waktu dulu.
"Sehun, aku sarankan kamu jangan terlalu dekat dengan dia." Ujar Chanyeol.
Sehunpun bertanya dengan bingung, "Kenapa?"
"Karena perempuan itu tak sebaik penampilan luarnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Italian Whites
FanfictionBaekhyun tidak masalah dengan semua yang terjadi di sekitarnya. Hanya satu yang dia pedulikan. Dan itu adalah lelaki yang membenci dirinya.