1. Si Cantik Yang Jutek.

133K 5.4K 171
                                    

Memandangmu, aku merasakan sesuatu. Tak mampu ku ungkapkan, tak mampu ku jelaskan. Tapi percayalah, debaran ini tak bisa kuhentikan.

NAY | Story by: @sulisftmtuzhh_

---

Selamat membaca NAY versi terbaru👑

“Kita itu belum merdeka. Berakhirnya perjuangan para pahlawan, justru awal dari perjuangan kita yang sebenarnya..”

“Lawan produk luar negri yang ingin menjajah dan mempengaruhi kita! Membuat kita berantakan, jadi lupa ikrar persatuan dan kesatuan antara warga Indonesia. Jadilah rakyat yang berkedaulatan–”

Kriiiiiiinggg....

Hampir seluruh murid berteriak yes di dalam hati mereka. Jika Pak Ramlan sudah mengajar PKN dan berteriak-teriak seperti tadi, bisa-bisa tidak ada titik koma dan dia sendiri yang emosi. Membuat para siswa jadi mengantuk, bukan tertarik dengan ceritanya.

“Baiklah, sampai sini saja pelajaran kita hari ini. Kurang lebihnya bapak mohon maaf, silahkan beristirahat,” tutup Pak Ramlan yang sedang membawa buku paket pelajarannya dan berjalan keluar dari kelas.

Risa dan Luna langsung menghampiri tempat duduk Nay yang bersebelahan dengan Princes ketus. Ada yang tau namanya siapa?

“Jajan yok, laper nih,” kata Luna sambil mengusap-usap perutnya.

Nay hanya mengangguk. “Ki, lo mau ikut atau titip aja?” tanya Nay.

“Ikut,” sahutnya singkat.

“Waaah.. Ada hidayah apa lo Ki mau ikut ke kantin, biasanya kan lo paling males tuh liat geng-geng tamvan itu, sebelas dua belas lah sama si Nay,” kata Risa.

Fallen ikut menghampiri mereka dan berdiri di sebelah Luna.

“Iya, cocok deh lo berdua jadi teman sebangku,” ujar Luna pada Nay dan Kia.

Kia hanya mengangkat sebelah alisnya. “Geng urakan itu?” ia tertawa hambar. “Tampan? Dari mananya?”

Nay mengangguk setuju. “Pecinta good boy gak akan suka liat mereka, iya gak Ki?” tanya Nay dan diangguki oleh Kia.

“Hati-hati sama omongan lo, biasanya yang benci, berubah jadi banci,” sahut Risa asal.

“Salah bego!” umpat Fallen. “Biasanya yang benci, berubah jadi sehidup semati.. Anjayyyyyy!” Fallen heboh sendiri.

“Berisik ah, udah ayo ke kantin. Lapar nih gue,” tutup Luna lalu menarik tangan Nay dan Kia.

***

“Geng sebelah ngajakin kita tempur pulang sekolah ini, gimana? Terima gak?” tanya Andra.

“Kapan sih kita gak terima ajakan mereka biarpun bakal tau endingnya gimana,” sahut Sandy sombong.

NAY (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang