Kita terlalu sibuk mencari sesuatu yang teramat kita ingin ketahui. Tanpa sadar, sesuatu tersebut berkeliaran disekitar kita.
NAY|Story by: sulisftmtuzhh_
---
Setelah 2 hari diberi waktu untuk beristirahat dirumah, akhirnya hari ini seluruh siswa-siswi SMA Brawijaya kembali bersekolah.
Semakin hari, teror yang dialami Nay semakin nyata dan menyiksa. Orang itu secara terang-terangan sudah berani mengirimnya pesan lewat Whattsapp, membuat Nay semakin tersiksa dan langsung memblokir nomor tersebut.
Kini, gadis itu sedang memegangi pelipisnya yang berdenyut karna memikirkan ini semua. Ia duduk dikuri panjang lorong kelas IPA, masih sangat sepi karna baru jam 6 pagi.
Mengeluarkan buku catatannya, menulis semua nama yang mencurigakan dan mengaitkan dengan teror-teror tersebut. Ia menjadikan Revin tersangka pertama, ia juga tidak tau kenapa. Tapi sikap laki-laki itu belakangan ini agak mencurigakan dimatanya.
“Lagi ngapain lo?”
Dengan gerakan super cepat, Nay langsung menutup bukunya karna ada seseorang yang duduk disampingnya.
“Harusnya gue yang tanya, lo kan anak Ips, ngapain nyasar kesini?” ujar Nay.
Revind mengangkat kedua bahunya secara bersamaan. “Iseng aja muter muter,” ujarnya.
Nay mengangguk. “Oh iya, gue mau tanya dong,” ujar Nay. “Pas gue pingsan, kok bisa lo yang bawa gue ke tenda guru?”
Revind mengingat-ingat kembali. “Oh, itu gue emang pengen ketemu lo. Pas sampai tenda, lo nya gak ada. Kata Melati, lo pamit mau cuci tangan di belakang,” jawab Revind.
“Ouhh.” Nay mengangguk dan mengusap wajahnya. “Gue gak tau kenapa jadi banyak teror gini, tapi setelah gue sering ketemu sama lo. Teror ini seolah bertahap dan datang terus,” ucap Nay.
“Lo curiga sama gue?”
Nay tidak menjawab iya ataupun tidak. Jujur ia sendiri tidak bisa menebak siapa yang sedang berusaha ingin menghancurkannya.
Revind yang tadinya berdiri, ikut duduk disamping Nay. “Kenapa bisa lo mikir kalo gue peneror itu?” ujar Revind. “Kenapa gue kurang kerjaan banget neror lo, terus gue tolongin. Terus aja gitu, emang hidup gue gabut banget?” kata Revind.
“Gue juga gak tau,” ujar Nay. “Gue gak bisa berfikir jernih, gue takut.”
Revind mencoba memfokuskan fikirannya, ia mengingat-ingat apa saja kejanggalan yang ia temukan. Keduanya sama-sama terdiam, hanyut dalam fikiran masing-masing.
Lantas, siapa dalang dibalik semua ini?
***
Revind menggebrak mejanya dengan sangat keras, membuat beberapa orang disana meloncat kaget. Termasuk Andra dan Varo yang lagi main Pou.
“Gue kira dunia ini ngamuk sama elu Ro,” kata Andra sambil mengelus-elus dada.
“Yang ada ngamuk sama lo kali, maen-maenin hati si Fallen,” ujar Varo.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAY (SEGERA TERBIT)
Teen FictionIstilah benci jadi cinta memang benar adanya. Itu dirasakan sendiri oleh gadis cantik bernama Nay yang famous dan dikenal sebagai primadonanya SMA Brawijaya. Gadis yang membentengi dirinya dari jangkauan laki-laki. Tidak pernah mengizinkan satu hati...