38. Salah Faham.

49.9K 2.1K 38
                                    

Aku tidak tau lagi cara membuktikan jika aku benar-benar mencintaimu..

NAY|Story by: sulisftmtuzhh_

---

Nay berdiri di depan Revind, matanya memerah menunjukkan amarah yang meledak-ledak. “JADI LO YANG BUAT SEMUA INI?!” teriak Nay.

“Maksudnya?”

“Gak usah sok polos! Kemarin itu lo gak ada kelas tambahan kan? Tapi lo emang mau neror gue,” ujar Nay.

Revind menggeleng. “Sumpah, buat apa aku lakuin itu sama kamu?”

“Buktinya udah cukup kuat, sekolah udah sepi. Dan cuma ada lo disana. Terus, lo bohong sama gue. Apa gak wajar gue curiga?” tanya Nay.

“Kemarin aku ngikutin kamu, itu karna aku khawatir sama kamu,” kata Revind.

Nay tertawa hambar. “Banyak alasan, lo emang brengsek!” ujar Nay.

Risa menarik paksa tangan Nay. “Apa apaan sih lo? Sejak kapan lo jadi emosional gini?” ujar Risa.

“Kayaknya lo ngebelain dia banget dari kemarin. Sekongkol lo sama dia buat ngehancurin gue? Iya?” ujar Nay.

“NAY BERHENTI!” teriak Kia. “Lo apa apaansih!!”

“Kenapa sih kalian malah belain dia!” teriak Nay. “Dia yang selama ini neror gue! Tapi apa? Malah kalian belain,” ujar Nay.

“Jangan bodoh, jangan menyimpulkan sesuatu hanya dengan satu bukti,” ucap Kia.

“Emang, kalian tuh gak ada yang ngertiin perasaan gue. Kalian gak tau kalo dia.” Nay menunjuk Revind. “Udah neror sekaligus mempermainkan hati gue,” ujar Nay.

Nay menyeka air matanya yang sudah keluar, secepat kilat ia menarik tasnya dari kursi lalu pergi dari hadapan mereka semua. Merasa marah sekaligus kecewa pada banyak pihak.

Kali ini, Nay tidak bertahan dalam ruangannya. Ia memilih untuk pulang ke rumah dan menumpahkan segala rasa kesedihannya pada malaikat hatinya.

***

Nay sampai di dalam rumahnya, ia melihat Syahilla dan Arya sedang duduk disofa, bersebelahan.

Ia melempar tasnya sembarangan lalu sujud tepat dikaki Syahilla. Bahkan sampai membuat Syahilla terlonjak kaget.

Sambil sujud, Nay menangis sekencang-kencangnya. Ia sudah tidak bisa lagi membendung segala kesedihan hatinya.

“Sayang.. Hei, kamu kenapa?” Arya maupun Syahilla langsung panik melihat Nay seperti ini.

Dua tangan Syahilla mengangkat tubuh Nay yang berada dibawah. Ia menarik tubuh putrinya yang sedang bergetar itu ke dalam pelukan miliknya. Membiarkan putrinya merasakan kenyamanan dari pelukan seorang ibu.

5 menit ke depan, masih tidak ada suara dari bibir Nay. Bahunya masih naik turun tidak teratur. Arya sudah mengangkat ponselnya, menghubungi salah satu teman Nay untuk ia cari tau informasi.

Syahilla mendudukan Nay, gadis itu masih terus menangis. Bahkan sampai mengantuk-ngantuk dan perlahan mulai tertidur.

Syahilla memeluk putrinya erat-erat, ia juga menangis. Merasa sedih melihat tangisan putrinya sekencang tadi. Merasa gagal jadi seorang ibu karna tidak bisa pekka terhadap masalah yang dihadapi putrinya

NAY (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang