29. Hari Berdarah.

47.4K 2.3K 25
                                    

Perahu besar membutuhkan nahkoda untuk mengendalikannya. Dan nahkoda tidak bisa berlayar tanpa sebuah perahu.

Sama halnya seperti aku dan dirimu. Bukan kesendirian yang aku butuhkan untuk menghadapi semuanya. Tapi aku juga membutuhkanmu.

NAY|Story by: sulisftmtuzhh_

---

“Gue tau kemarin-kemarin gue emang mainin lo, tapi sekarang gue sadar kalo perasaan gue kali ini beneran,” ujar Andra. Kedua tangannya menahan lengan Fallen yang sudah membuang pandangannya ke arah lain. Terlalu muak menghadapi Andra.

“Udah berapa perempuan yang lo ucapin gitu?” tanya Fallen tanpa mengalihkan pandangannya.

“Gak pernah ada Len, cuma lo doang,” jawab Andra.

Kedua bola mata Fallen sudah berlinang air mata. “Udah lah Ndra, gue capek sama semua omong kosong lo.” Fallen memberontak dan pergi dari hadapan Andra.

Andra hanya bisa menunduk, ia bersandar ditembok lalu mengacak rambutnya frustasi. Baru kali ini hatinya berguncang hebat karna seorang gadis. Biasanya, ialah yang menjadi alasan hati para gadis berguncang.

Revind dan Nay yang sedang mengintip dari belakang tembok sana hanya tertawa. Terutama Revind, ia senang sekali karna akhirnya Andra mendapatkan karma atas kelakuannya selama ini.

“Makan tuh cuma main-main!” kata Revind.

Beda halnya dengan Nay, ia malah jadi meragukan Revind dan takut jika ia akan dipermainkan sama halnya seperti Andra mempermainkan Fallen. Karna Revind dan Andra itu satu tongkrongan, bisa diprediksi juga keduanya memang mempunyai rencana masing-masing.

“Kamu.. Bisa aku percayain kan?” tanya Nay.

“Kamu ngeraguin aku?” Revind balas bertanya.

“Gak salah kan aku mau memastikan?”

Dalam posisi ini, Revind harus menjadi orang yang paling mengerti dan mengalah. Ia harus tau jika bekas luka Nay belum sembuh total, jadi ia tidak boleh merobek lagi luka tersebut.

“Aku gak akan mau buang-buang waktu cuma buat mainin kamu,” kata Revind. “Kalo aku emang suka mainin perempuan, kenapa gak dari kemarin- kemarin aja aku lakuin?” tanya Revind.

“Apa kamu punya jaminan?”

“Kalo aku nyakitin kamu, aku janji aku gak akan nampakkin wajah aku di depan kamu lagi,” ujar Revind penuh keyakinan.

***

Risa, Kia, dan Nay terpaksa harus menunggu Luna dan Fallen di sebuah bangku panjang dekat kantor guru. Fallen dan Luna dipanggil sebab ulangan matematika mereka selalu dibawah KKM.

Nay dan Risa memakan camilan sambil menonton sebuah film di handphone Risa, sedangkan Kia sedang mencak-mencak kesal sendiri karna dibaweli oleh seseorang di chat Whattsapp -nya.

“Kak Nay ya?” seorang gadis menghampiri Nay yang sedang duduk berdempet dengan Risa.

“Iya, ada apa?” tanya Nay.

NAY (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang