37. Asing

50.8K 2.1K 41
                                    

Aku ingat bagaimana bibir itu menyatakan cinta, namun aku juga ingat bagaimana kata-kata itu mematahkan jiwa.

NAY|Story by: sulisftmtuzhh.

---

Sudah seminggu ini tidak ada komunikasi sama sekali antara Nay dan Revind. Keduanya jadi bahan perbincangan hangat oleh para siswa bahkan sampai guru-guru.

Hari-hari Nay yang kelam, tambah kelabu karna tak ada lagi yang berusaha memberi warna pada hari-harinya. Revind benar-benar menjaga jarak darinya, bahkan ia hampir tidak pernah melihat lelaki itu tersenyum, apalagi berbicara.

Lingkaran hitam terlihat jelas dibawah mata Nay, selama seminggu ini ia juga memakai kaca mata. Menyamarkan matanya yang bengkak karna selalu menangis.

Ke-empat sahabatnya hanya menatap miris kepada Nay. Dimana kesehariannya semakin tidak teratur. Nay hampir tidak ingat istirahat dan makan, yang dilakukan gadis itu hanya belajar terus menerus. Menghilangkan fikiran yang berlalu lalang tidak jelas dalam otaknya.

“Masih kefikiran dia?” tanya Luna.

Nay yang sedang sibuk dengan tugas Fisika-nya hanya menggeleng ringan.

“Bohong itu dosa lho,” sahut Risa.

“Terserah,” balas Nay.

“Emang bener ya, kalo kita temenan sama tukang minyak wangi, kebagian wanginya. Revind, temenan sama Andra, kebagin fakboi-nya,” kata Fallen.

Nay langsung menoleh. “Revind gak fakboi,” ujarnya.

“Eh.. Sorry Nay, gue gak tau,” sahut Fallen.

“Revind emang gak fakboi, tapi dia gak bisa pegang omongannya,” ujar Kia datar.

Kali ini Nay terdiam.

“Perempuan enggak butuh kata-kata doang, tapi juga butuh bukti dan pengorbanan. Urusan ngomong, cuma tinggal gerakin lidah,” ujar Kia.

Nay memijat pelipisnya. “Kenapa sih sulit banget ngilangin dia dari kepala gue..” Nay merintih kesal.

“Sabar, ini hubungan pertama lo setelah bertahun-tahun lo gak pernah punya perasaan sama orang lain lagi kan? Lo sama Revind cuma perlu mengerti sifat masing-masing, selebihnya kalian cocok,” kata Risa.

Kia mengangguk. “Bener, gue juga gak liat niat buruk Revind ke, lo,” tambah Kia.

Stop it, jangan bahas dia terus. Cuma ngebebanin tau gak?” ujar Nay.

“Harus dibahas, masalahnya kalian berdua sama-sama tersiksa dalam ketakutan kalian masing-masing,” kata Risa. “Lo takut terlalu sayang, Revind takut nyakitin lo,” sambungnya.

“Gue sama Revind udah berakhir, gue gak mau bahas dia. Dan gue mau lupain dia, ngerti?” sahut Nay.

“Terserah lo, tapi gue yakin lo gak akan bisa ngelakuin itu,” balas Risa.

Adu argument semakin panjang, Kia sudah melerai keduanya. Risa itu terlalu peduli dengan Nay, ia tau jika Nay sangat sedih. Tapi masalahnya, Nay belum dewasa, egois, dan menganggap jika bersikap baik-baik saja semuanya akan selesai.

NAY (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang