15. H-1 Camping.

60.5K 2.7K 60
                                    

Rasa itu semakin tumbuh, entah kenapa aku bisa merasakannya.

NAY|Story by: sulisftmtuzhh_

---

Nay masih sibuk mencatat siapa saja nama siswa yang tidak diperbolehkan ikut Camping beserta alasannya. Kadang ia menemukan alasan yang tidak masuk diakal, padahal acara ini wajib setiap tahun dan memang program sekolah. Tapi masih ada saja anak-anak yang mager.

“Camping ini diadakan bareng dengan sekolah depan, jadi saya malas ikut,” ujar Nay sambil membaca salah satu lembar alasan siswa yang tidak ingin ikut Camping.

“Waw.. Berani juga nih orang,” ujar Nay, gadis itu kemudian melihat nama siswa itu. “Aldi Fahri, XII Ips 5,” ujarnya.

“Pantesan, sekelas sama si cowok urakan..” Nay meletakkan kertas itu bersama kertas-kertas lainnya yang tertumpuk. “Emang ya murid kelas Ips 5 gitu semua,” komen Nay.

“Udah suka seenaknya, mainin cewek, gak jelas, kepo–”

“Tapi ganteng.”

Jantung Nay seakan berhenti berdetak, kakinya langsung melemas mendengar sebuah suara yang tidak asing ditelinga.

Revind hanya tertawa kecil melihat respon Nay, lelaki itu berjalan mendekat. “Mau ambil data siswa yang ikut, disuru Bu Amor.” posisi Nay berada di depan meja, Revind sengaja mendekatkan tubuhnya agar membuat Nay semakin kaku.

Ia mengambil kertas yang sudah tertera di meja, melempar senyum manis kecil pada Nay. Membuat seakan ada yang berdesir di dada gadis itu.

Setelah merasa sudah tebar pesona, Revind berjalan mundur perlahan untuk meninggalkan ruangan itu. Senyum kecil Revind tak kunjung pudar. Bahkan sampai lelaki itu hilang pun, Nay masih seakan terhipnotis.

Selanjutnya ia menepuk-nepuk jidatnya. “Gak boleh Nay.. Gak boleh.. Ingat cinta itu menghancurkan segalanya.. Ingat dulu.. Ingat..,” racau Nay sambil kembali membereskan berkas-berkas tadi.

Cowo urakan sialan! Gak tau apa dia, kalo Nay udah berdebar-debar digituin.

***

“Eh Sa, lo udah nyiapin barang-barang buat besok Camping?” tanya Luna pada Risa.

Risa menggeleng. “Belom, entar juga kita pulang lebih awal kan? Jadi bisa entar,” jawab Risa.

“Nginep yukk,” ajak Luna.

“Ayukk,” sahut Risa.

Kia hanya mendengus malas. “Jangan di rumah gue,” ujarnya. Ia hafal betul kebiasaan Luna dan Risa yang akan menggeratak seluruh isi rumah Kia yang penuh dengan barang-barang unik dari luar negri.

Pernah guci yang dibeli Ibunya Kia di Belanda, pecah karna tidak sengaja tersenggol Luna dan Risa yang memperebutkan bubble wrap karna gabut ingin memainkan. Membuat Kia langsung murka dan tidak pernah mengizinkan menginap dirumahnya.

“Dirumah gue aja yuk, sekalian ada yang mau gue bicarain,” ajak Nay.

Risa dan Luna langsung antusias, Fallen sedang tidak ada. Tadi sih pamit ke kamar mandi, tapi sampai sekarang gak balik-balik.

“Ki ...” Luna dan Risa mulai menggelendot ke tubuh Kia, membujuk Kia agar menginap sama susahnya seperti mendiamkan anak bayi yang sedang menangis.

“Iyeee..,” seakan mengerti apa yang ingin dibicarakan Luna dan Risa, Kia langsung menjawab. Jika tidak di seperti inikan, akan ribet urusannya.

NAY (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang