23. Kita.

53.1K 2.5K 37
                                    

Selamat datang di dunia fantasi. Dimana melihat wajahnya, kamu merasa kikuk sendiri.

NAY|Story by: sulisftmtuzhh_

---

“JADI, BENERAN LO JADIAN AMA REVIND?!!!”

Rasanya Nay ingin menikam saja jantung milik Luna, kuat-kuat. Sudah dibilang jangan heboh, dikantin malah teriak begini. Alhasil, seluruh orang langsung menoleh ke arah mereka. Terjadi bisik-bisik tetangga menggosipkan apa yang baru saja keluar dari mulut Luna.

Nay yang sedang memegang garpu langsung menodong Luna. “Belom pernah gue colok ya lidah lo?” kata Nay.

Cengar-cengir. “Hehe, maaf. Abisnya gue spechlees abis,” sahut Luna.

“Lain kali jangan gitu Lun,” ujar Kia.

“Maaf Ki..”

“Ki?” panggil Nay.

“Kenapa?”

“Lo.. Gak marah gue pacaran?” tanya Nay. Karna, bisa dibilang Kia itu teman yang sangat peduli. Jika ada seseorang yang mendekati Nay paksa, ia pasti turun tangan dan memaki-maki orang tersebut. Baginya, trauma Nay bukan hal spele yang bisa dimainkan.

“Enggak,” jawab Kia sambil menggeleng. “Dia sayang lo, jadi gue percaya,” kata Kia.

“Dia?”

“Nanti juga lo ngerti,” ujar Kia.


Revind dan ketiga temannya memasuki kantin, seperti biasa. Lelaki itu hobi sekali mengikat dasi dikepalanya, belum lagi baju yang dikeluarkan, membuat Nay greget setengah mati melihat lelaki itu. Status sih, pacar kepsek bagian kesiswaan, tapi kelakuan tetep aja gak berubah.

“Revind!” dengan urat malu super konslet, Risa memanggil Revind.

Nay mengatur nafasnya, siap untuk segala ancaman apapun yang sebentar lagi pasti akan menyerangnya. Enggak Risa, enggak Luna, sama aja malu-maluin!

Mendengar namanya dipanggil, langkah Revind terhenti dan ia menoleh. “Kenapa?”

“Traktir lah! Baru jadian kan lu sama Nay?” teriak Risa, pastinya diangguki Luna dan Fallen.

Nay rasanya mau meninggal aja punya teman yang urat malunya dilelang semua.

Bukannya menolak atau menyergah, Revind mengangguk ringan. “Ambil aja, nanti gue yang bayar,” kata Revind.

“Temennya Nay doang nih Vind?” sahut siswa lain.

“Semuanya boleh, ambil aja.”

“YEAYYYY!!!” seisi kantin langsung heboh dan berlarian untuk memesan makanan kembali. Membuat para penjaga kantin dibuat kewalahan.

Berbeda dengan Nay yang malah menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangan yang dilipat diatas meja. Sudah terlalu bingung ingin menyembunyikan wajahnya dimana.

Revind hanya tersenyum kecil melihat Nay yang malu-malu. Itu adalah bagian dari sifat Nay yang paling ia sukai.

***

NAY (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang