5. Akal Dan Hati.

86.7K 3.9K 153
                                    

Tuhanmu menciptakanmu menjadi makhluk yg paling sempurna diantara makhluk ciptaannya yang lain.

Memberimu kemampuan berdiri tegak diatas tanah. Memberimu rasa lapar, memberimu rasa haus, agar semua yang kau lakukan terasa nikmat.

Lantas, mengapa terkadang secara tidak sadar, kamu berkata.. “Tuhan, mengapa engkau tidak adil?”

NAY|Story by: sulisftmtuzhh_

---

“Mane cewek lo sekarang?” tanya Varo, ia menunjukkan layar ponselnya yang sedang menyala. “Liat nih cewek gue, anak Mahardika. Bodygoals, cantik, primadona kelas, uhuy.. Lo? Paling cabe-cabean lampu merah,” lanjut Varo.

Andra hanya merespon dengan menaikkan sebelah alisnya. “Asal lo tau, kemari si Farah anak Trimitsa aja, baru gue putusin,” balas Andra.

“Anj*ng! Serius lo?” kata Varo sontak kaget. “Pantesan tuh cecan bikin SG galau banget.. Kan jiwa-jiwa perkasa gue jadi ingin menghibur..”

“Basi Ro basi, mending lo makan empur ayam sono biar tobat,” sahut Sandy sambil memainkan handphonenya.

“Iri bilang bor!”

“Iri darimananya si Ro? Kalo si Sandy mau juga, tinggal nyomot itu cewek ngantri semua di belakang dia,” kata Andra. “Dianya aja yang sok jual mahal.”

“Bukan sok jual mahal, justru gue gak mau dicap cowok playboy terus murahan. Kasian tulang rusuk gue nanti,” kata Sandy sok bijak.

Truth or dare,” mulai Andra.

Truth!” jawab Varo.

“Siapa perst lope mu?” pancing Andra.

“Mmmmmm... Sandy... Wuahahahaha!” sahut Varo.

“Berisik deh Var, kebiasaan!” Revind yang tadi sibuk dengan game online pun akhirnya bersuara.

“Ngomong-ngomong si Varo abis pamer jadian sama primadona kelas Mahardika, kok dia gak malu ya bos sama elo yang dapet primadona SMA Brawijaya,” kata Andra.

“Heleh! Dapetin darimana, ditolak mentah-mentah yang ada,” sahut Varo.

“Kalo gue bisa dapetin, lo kasih apa?”

“Gue kasih si Jalu dah! Motor sport mahal kesayangan gue,” kata Varo.

“Kalo ngomong jan ngadi-ngadi deh Ro. Lo tau sendiri ketua lo itu cowok dengan pahatan wajah sempurna, pasti dia bisa lah dapetin si Nay. Emang lo? Muka dibentuk pake sendok semen,” ujar Sandy

Revind tertawa kecil.

“Hai bebyyyy..”

Raut wajah Revind berubah dingin, ia sudah mencium bau-bau ulet keket hadir.

“Kamu udah makan belum by? Nih aku bawain sandwich,” ujar Lauren sambil meletakkan sebuah kotak makan didepan Revind.

Padahal ini di markas anak-anak BW, tapi Lauren tetap berani mendatanginya demi bertemu Revind.

“Males,” ketus Revind.

NAY (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang