4. Pesona Sang Primadona.

91K 4.2K 88
                                    

Lebih suka liat cewek galak daripada cewek ramah. Karna cewek galak bisa memperlihatkan siapa orang yang benar-benar special dihidupnya.

Sedangkan cewek ramah tidak bisa, karna dia memperlakukan semua orang sama persis ramah seperti dia memperlakukan pacarnya.

Revindsteffano_

NAY| Story by: @sulisftmtuzhh_

---

“Nay? Tipe suami idaman kamu seperti apa? Aku ingin memaksakan diri..”

“Nay, tenang aja. Aku gak kaya Ericko lim kok, jadi gak akan selingkuhin kamu..”

“Cewek emang banyak, tapi yang ada dihati gue kok cuma Nay sih?!”

Nay dan teman-temannya seusaha mungkin menulikan pendengaran mereka dan menahan sesuatu yang ingin keluar dari perut mereka ketika mereka mendengar ucapan itu semua.

Luna sibuk men -stalk akun lambe turah khusus murid SMA Brawijaya, ketika melihat satu foto dengan wajah gadis yang tidak asing. Seketika ia melotot hebat. “Kemarin lo nemenin Revind di hukum? Gila.. Auto pdkt deh ini mah!” celetuk Luna keras.

“Pdkt matamu!” sanggah Nay langsung. “Ogah banget gue sama cowok yang suka tawuran, entar gue di KDRT-in lagi,” sahut Nay.

“Yaelah, lo nya juga garang. Kalo dia KDRT, tinggal lo bye one -in, ribed amat,” kata Risa, bercanda.

“Gak bisa lah, kodratnya laki-laki itu menjaga, bukan menyakiti,” ujar Kia menimpali.

“Iya Ki iya, bercanda duang. Kia mah dibawa serius mulu,” kata Luna.

“Kia, Queen is seriously,” celetuk Fallen asal.

Mereka sudah sampai perempatan lorong ekstrakulikuler. Langkah mereka semua berhenti, saling berpamitan karna harus bubar untuk mengajar di Eskul mereka masing-masing.

Kia pergi ke ruang Taekwondo, Risa dan Luna ke ruang teater, Fallen ke ruang Cheerleaders, dan Nay ke ruang PMR. Kebetulan, gadis itu juga masih memegang kepercayaan sebagai ketua PMR di SMA Brawijaya.

Nay membuka pintu ruang khusus bimbingan anak-anak PMR, tidak lupa ia mengucapkan salam ketika membuka pintu itu.

“Akhirnya lo dateng juga, nih anak-anak udah pada nanyain lo terus,” ujar Kayla–teman satu eskul Nay.

Nay tersenyum. “Sorry ya lama, soalnya tadi ada rapat kelas dulu sama wali kelas,” ujar Nay.

“Gak pa-pa kok Kak!!” sahut mereka bersemangat.

Nay memperhatikan banyaknya adik kelasnya, ada yang dari kubu merah dan biru. Sengaja dibedakan karna merah adalah kubu kelas 11, sedangkan biru adalah kubu kelas 10.

“Kayla, Rinjani, silahkan dimulai aja,” ujar Nay mempersilahkan.

Kebetulan gadis itu ketua eskul, jadi ia hanya perlu mengawasi para anggota atau teman-temannya yang mengajar. Sudah rutinitas disana, anak-anak kelas 12 harus membagi ilmu ekstrakulikuler pada adik kelas mereka.

NAY (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang