astadasa - disajikan rasa nyaman

1.4K 276 37
                                    

*

ratimaya — astadasa

*

I've been thinking all night
Oh love, I've been thinking all night
Hoping to see the sunlight
Confide in where I would hide
Your sense of humor were akin to mine
But somehow we've grown, yeah
Everything we've had tossed away
Have you lost your mind again, again?

—Elephant Kind—

*

Rumit. Rajendra tidak tahu kapan serangan itu datang secara tiba-tiba dengan cara mengetuk berbagai sisi di jantungnya. Ia tidak biasa merasakan ini. Rajendra yang dirinya kenali adalah seseorang yang sangat tidak ingin memikirkan urusan perempuan. Sama sekali. Tapi kini, tidak memikirkan Janita sedetik pun rasanya tidak bisa. Perempuan itu selalu mondar-mandir di sudut pikir. Berkali-kali berlari dengan girangnya di malam yang Rajendra punya. Perempuan itu layaknya adiksi paling aktif, memabukkan sekaligus membahagiakan.

Perasaan yang saat ini mendekam di hati Rajendra ialah jenis perasaan yang ingin dihilangkan, ingin dihancurkan dan ingin dikubur dalam-dalam, tapi yang muncul ke permukaan justru jenis perasaan yang akarnya semakin kuat, yang sulit dilenyapkan, sulit dituntaskan, dan sulit untuk dipastikan.

Jatuh cinta itu banyak resikonya. Rajendra berani-berani saja untuk jatuh cinta. Catatan, hanya untuk sekedar jatuh, bukan luluh. Kalau sudah luluh, bakal panjang jalan yang akan ditempuh. Rajendra sedari dulu menghindari posisi ketika ia sudah luluh. Rajendra yang penuh strategi akan mati ketika melihat orang ia sukai tiba-tiba muncul di depannya. Rajendra yang penuh perhitungan akan hilang ditelan peradaban kala perempuan yang ia suka mulai merespon jurus jitu pendekatan yang ia lancarkan. Kemudian masih banyak lagi sifat-sifat asli Rajendra yang lenyap tak tersisa kala laki-laki itu sudah luluh seluruhnya.

Sejauh ini Rajendra masih dapat mengendalikan perasaannya. Buktinya ia sudah pernah jatuh cinta berkali-kali, tapi tak pernah luluh sama sekali. Tapi, sehebat pencegahan dari individunya tersebut, kalau sudah waktunya luluh, pasti akan meluruh. Rajedra tidak bisa berbohong kalau Janita itu biasa-biasa saja. Perempuan itu terkadang datar dan terkadang pula pandai menampilkan emosi rasa di wajahnya. Rambutnya sebahu, bukan tipe rambut perempuan impian Rajendra yang hampir menyentuh pinggang. Janita juga cenderung pembangkang, sangat-sangat bukan tipe perempuan impian Rajendra yang menurut dan tidak pandai bicara.

Dari sekian banyak cabang pikiran tentang Janita, hanya satu cabang yang sulit dipangkas, yakni perihal Lingga. Rajendra tidak tahu akan semarah apa laki-laki itu padanya. Lingga pasti akan membuat Rajendra sadar mati-matian untuk tidak mengambil apa yang sudah dari awal laki-laki pilih dan kejar. Untuk urusan perempuan, Lingga tidak main-main meski cinta yang Rajendra punya besar bukan main.

Ponselnya di atas bantal bergetar, menampilkan percakapan dari grup BEM kampus yang sedari tadi tidak Rajendra buka karena sibuk memikirkan cabang pikirannya.

BENTAR LAGI KELAR

Lingga : Jangan lupa besok rapat. Acara porak tinggal 2 Minggu lagi.

Yuna : Yahhh, padahal besok mau creambath :(

Deka : Halah, biasanya sampoan pakai sampo sachet aja sok-sokan mau creambath

Yuna : Sirik aja deh Bang Deka. Cukur tuh rambut biar nggak kayak Andika Kangen Band

Jia : Ih, nggak apa-apa kali, Yun, kan namanya Deka sama Andika Kangen Band itu mirip. Kan nanti jadinya Deka-Dika.

RATIMAYA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang