3

2.6K 244 26
                                    

Setelah siap aku segera keluar kamar, ku lihat Wonho hyung, Shownu hyung, dan Ki hyung sudah siap di ruang televisi sedang menunggu Hyungwon hyung, Minhyuk hyung, Joo hyung, dan mungkin aku? Aku segera berjalan ke ruang televisi, kemudian duduk di sofa pojokan sambil menundukkan kepala. Kepalaku sangat pusing, dan tubuhku sangat lemas saat ini. Sesekali aku memijat kepalaku yang terasa pening. Tidak makan sejak pagi, tidak minum obat penurun demam juga.
.
.
.
.
.

Kami telah tiba di restoran yang manager hyung pesan, kemudian segera menuju ruangan VVIP yang dipesankan untuk menjaga kenyamanan kami. Saat kami masuk, manager hyung telah lebih dulu sampai disana.

"Eoh, kalian sudah datang, cepat masuk dan duduk," setelah dipersilahkan, kami segera masuk kemudian duduk. Drama pun dimulai.

"Loh kyun, gwaenchana? Wajahmu pucat sekali," tanya manager hyung.

"Nan gwaenchana hyung, aku hanya sedikit pusing"

"Okay.."
Saat aku sedang menundukkan kepala untuk menetralkan rasa pusingku, lagi-lagi aku merasakan bahwa keningku tersentuh benda dingin, saat aku melihat keatas, ternyata Hyungwon hyung lah yang menempelkan tangannya di keningku untuk memeriksa suhu tubuhku.

"Omo.. Panas sekali kkungie..." ujar Hyungwon hyung sambil menarik tangannya kembali. 'Hhh... Okay, the drama is ready to start now'. Lagi-lagi aku merasan benda dingin nan lembut-tangan-itu menyentuh keningku. Dan ternyata itu adalah tangan Ki hyung.

"Omo... Kyun, badanmu panas sekali.. Apakah pusing?" kata Ki hyung-okay hanya drama semu pasti-dengan penuh perhatian sambil mengusap kepalaku.
"Sedikit hyung.." aku pun mengeluarkan senyum berdimple terbaikku.

"Ayo adik manis, kau cepat makan, kemudian tidur saat kami mengobrol agar lebih baik" ujar Wonho hyung sambil mencubit eumh pipi gembulku?

"Nae hyung.." jawabku yang masih setia dengan senyum berdimpleku.

Kemudian Wonho hyung memelukku dan membisikkan sesuatu padaku, "Jangan membuat comeback stage kali ini ditunda karena kau sakit! Aku telah bersusah payah untuk semua ini!" bisiknya tepat ditelingaku dengan penuh penekanan. Aku hanya terdiam mendengarkan apa yang ia ucapkan.
.
.
.
Acara makan malam sudah selesai, kemudian Minhyuk hyung menyuruhku untuk tidur sambil menunggu mereka selesai berbincang. Aku pun menuruti perintah Minhyukie hyung ku itu, kemudian berbaring.

"Jaljjayo Kyunie.." ucap Ki hyung yang ada di sebelahku sambil mengelus kepalaku lembut.
.
.
.

"Kkungie.. Ireona, ppalli..." ujar eomma Monsta X untuk membangunkanku.
"Eunghh..." aku pun mulai mengerjapkan kedua mataku hingga pandanganku jelas.

"Ada apa hyung?" tanyaku yang masih setengah sadar.
"Kita akan pulang ke dorm, kajja bangun," ajak Ki hyung padaku.
"Nae hyung, kajja..."

Kami bertujuh pun segera menuju van yang sudah diambil dari parkiran oleh Shownu hyung, kemudian menaikinya. Aku selalu duduk di kursu paling belakang sendirian, ya sendirian.
Sekarang telah tiba saat dimana hyungdeulku bersikap seperti biasa, mengacuhkanku dan menganggap aku tidak ada.
.
.
.
.
.

Kami semua telah sampai di dorm, aku adalah yang paling terakhir masuk ke dorm.
"Minumlah obat bocah, jangan bisanya menyusahkan," ujar Hyungwon hyung saat aku hendak memasuki dorm. "N-nae hyung, arraseo," jawabku dengan kepala menunduk.
"Minum obatku sana, ada di meja ruang televisi," ujar Joo hyung yang tiba-tiba menyahut. "Eits eits.. Jangan salah paham dulu. Jangan kira aku peduli padamu, aku hanya berpendapat seperti Wonho hyung. Agar comeback stage kita tidak ditunda karena satu orang sepertimu sakit. Hhh... Satu orang sepertimu saja sangat merepotkan, apalagi jika mitos tujuh kembaran di dunia itu benar, pasti tujuh kembaranmu juga akan sangat merepotkan," ucap Joo hyung dengan santai tetapi, eummm... Meremehkan?

HURT - IM CHANGKYUN [MONSTA X]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang