35

1.7K 145 14
                                    

Annyeong miy back..

Let's read! Just read, vote, and comment guys!

Sorry for typo, happy reading..

ENJOY!!!

.
.
.
.
.

Malam telah berganti. Changkyun terlelap setelah memakan buburnya dan mengobati tangannya semalam, sekarang terbangun dalam dekapan Ki hyungnya.

Heol, ini bahkan masih pukul setengah empat pagi dan Changkyun sudah bangun? Bahkan Kihyun pun biasa bangun pukul lima tepat.

Sebenarnya, bukan karena kehendaknya lah Changkyun bangun terlampau pagi, namun nyeri di kepala dan tangannya lah yang memaksa jiwanya untuk keluar dari mimpi indah yang sedang dialaminya. Kesal? Tentu saja. Siapa orang yang tak kesal jika harus terbangun dari tidur nyenyaknya hanya karena nyeri yang berdenyut? Bahkan aku_miy_sendiri pun kesal jika harus terbangun karena suatu ketidak nyamanan mendera. Oke sebaiknya kita kembali ke topik sekarang

Kali ini Changkyun nampak galau. Ia galau apakah harus bergerak dan melepaskan pelukan Ki hyungnya atau tidak. Jika ia melepaskannya, ia yalin Ki hyungnya akan bangun karena ia_Kihyun_sangat sensitive terhadap suara ataupun gerakan sekecil apapun, tetapi jika ia tidak bergerak, ia takut jika akan mimisan dan akan membuat Ki hyungnya khawatir saat bangun nanti. Oh sungguh Changkyun sangat galau dan frustasi.

Setelah beberapa saat, ia memutuskan untuk bertahan di posisinya hingga Kihyun terbangun dengan sendirinya.

Mengabaikan rasa sakitnya, ia mencoba untuk kembali terlelap dan menjelajahi kembali mimpinya. Namun sekeras apapun ia berusaha, tetap saja rasa nyerinya mengganggu seolah menariknya untuk tidak kembali terjun ke alam mimpi, akhirnya ia biarkan saja matanya tetap terpejam dan tak menghiraukan rasa sakit yang menderanya. Hingga tak sadar, kegelapan pun kembali menariknya ke jurang mimpi yang sama.

.
.
.
.

"Heol, Changkyun belum bangun juga? Bahkan ini sudah pukul tujuh, tumben sekali, biasanya ia akan bangun pukul 6 sebelum yang lainnya bangun," gumam Kihyun saat kembali ke kamar Changkyun untuk memeriksanya.

"Kyun.. Kyun ireona, palliwa sudah pukul tujuh," ucap Kihyun sambil mengguncang perlahan tubuh mungil Changkyun. Namun naas, Changkyun tidak juga bangun hingga sekarang.

Tak kehabisan akal, Kihyun pun menepuk-nepuk pipi berisi Changkyun untuk membangunkannya. Alangkah terkejutnya Kihyun, saat menepuk pipi Changkyun, ia mendapati suhu tubuh Changkyun yang jauh lebih tinggi daripada suhu normal orang biasanya.

"Aigo, kau demam lagi ternyata, sebaiknya aku buatkan bubur dulu baru membangunkanmu," gumam Kihyun setelah menyadari perbedaan suhu tubuh Changkyun.

.
.
.
.
.

Tak lama, Kihyun pun kembali ke kamar Changkyun, dan meletakkan bubur yang telah dibuatnya di atas nakas.

"Kyun.. Kyun.." ucap Kihyun seraya mengguncang perlahan tubuh Changkyun setelah menaruh buburnya di atas nakas.

Tak lama, Changkyun pun mengerjapkan matanya. Mungkin ia merasa terganggu akibat suara Kihyun? Kalian tahu bukan seperti apa suara Kihyun? Hahaha.. Yakinlah telinga kalian akan rusak setelah mendengar teriakan maut Kihyun. Okay, sebaiknya kita jangan lama-lama membahas suara maut Kihyun, mari kita lanjutkan cerita ini.

"Ki hyung.. Ada apa? Eoh, jam berapa ini?" tanya Changkyun sesaat setelah terbangun dari tidurnya.

"Sekarang sudah jam delapan, cepatlah bangun. Agar dapat kusuapi.." kata Kihyun lembut.

HURT - IM CHANGKYUN [MONSTA X]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang