26

1.8K 165 21
                                    

Let's start, sorry for typo..

ENJOY!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



[Flashback On]

Sore ini hari kedua setelah aku kembali ke rumah karena kematian eomma. Hyung ku sedang ada pekerjaan penting sehingga harus pergi selama dua hari mulai dari hari ini, sehingga sekarang aku hanya berdua bersama appa di rumah. Berdua? Di rumah sebesar ini? Ya, memang kami hanya berdua karena eomma bilang ingin mengurus rumah sendiri, jadi keluarga kami tidak memiliki maid. Tetapi mungkin nanti akan appa akan mencari maid karena eomma sudah tak ada, bisa saja.

Sejak pagi, aku baru keluar kamar satu kali saat sarapan tadi. Selain karena tak memiliki kerjaan, appa juga memang menyuruhku untuk tidak keluar kamar dulu hari ini, jadi ku putuskan saja berlatih rapp dan dance di kamarku sepanjang hari.

.
.
.
.
.

Kini matahari sudah tenggelam dan jarum jam sudah menunjukkan pukul 20.32, dan aku sangat lapar sekarang karena tadi siang aku hanya memakan satu bungkus snack yang kuambil setelah sarapan.

Aku tak ingin menentang appa sebenarnya, namun aku juga sangat lapar. Aku tak ingin lambungku bermasalah, jadi ku putuskan saja untuk keluar kamar dan makan meski sama saja aku menentang appa.


Kriet..


Kubuka pintu kamarku pelan-pelan, kutengokkan kepalaku keluar namun keadaan rumah sama saja tak ada yang berbeda dari biasanya. Akupun memutuskan keluar dan mulai menuruni tangga. (fyi chingudeul, kamar changkyun ada di lantai 2)

Dengan tenang, aku berjalan menuruni tangga. Namun saat sudah berada di tengah tangga, aku tercengang.

Ada pemandangan tak mengenakkan yang membuat hatiku sakit tak ketara. Ku lihat, appa yang membelakangiku sedang bermesraan dengan wanita lain. Bagaimana hatiku tak sakit? Baru saja kemarin eomma pergi, dan sekarang appa sudah bermesraan dengan wanita lain? Bahkan makam eomma ku pun belum kering sepenuhnya. Anak mana yang tak sakit hatinya menyaksikan hal tersebut?

"A-appa, k-kau," ucapku yang masih terdiam di tengah tangga dengan mata yang berkaca-kaca. Appa pun langsung menengok ke arahku.

Sungguh, demi apapun aku sangat takut pada appa ku sekarang. Tatapannya sangat tajam seakan ingin mencincang-cincang tubuhku. Dan setelah ia mengatakan sesuatu-yang tak dapat kudengar-pada wanita tak kukenal itu, ia pun melangkah kearahku dengan tatapan tajam penuh amarah miliknya.

"APPA KAU INI KEJAM SEKALI! BAHKAN MAKAM EOMMA PUN BELUM KERING SEPENUHNYA!" teriakku di saat appa sudah tiba di depanku.

"HAHAHAHA.. KAU!"




Plak!!



Pipi kiri ku perih dan panas. Bahkan ujung bibirku pun mengeluarkan darah. Ya, appa ku baru saja menamparku dengan sangat kencang. Hanya karena seorang wanita. Aku dapat terima jika wanita itu adalah orang yang telah melahirkanku, tapi wanita itu? Wanita itu hanyalah orang yang tak kukenal dan orang yang membuat hidupku semakin hancur mulai saat ini.

"APPA KAU INI KETERLALUAN! KAU YANG SALAH TAPI MALAH KAU YANG MENAMPARKU! KAU TEGA MENAMPAR PUTRAMU SENDIRI UNTUK PERTAMA KALINYA HANYA DEMI WANITA TAK JELAS ITU?!"







Plak!!







Perih dan panas yang terasa di kedua belah pipiku. Appa ku kembali menamparku untuk yang kedua kalinya hanya demi wanita itu.

HURT - IM CHANGKYUN [MONSTA X]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang