Maaf kalau chapt ini kurang memuaskan, karena sejujurnya pas ngetik chapt ini suasana mood aku lagi buruk banget, but semoga suka deh..
Happy reading,
Sorry for typo.
.
.
.
.
.[Kihyun POV]
Hari telah berganti, telah 2 hari aku berada di ruangan Changkyun. Ya, hanya aku dan manager hyung. Yang lain? Lebih baik kita tidak mengharapkan mereka.
Sungguh, sebenarnya kemarin aku ingin memberitahukan rahasia Changkyun pada Minhyuk hyung saja rasanya. Oh iya, setelah yang terjadi di kantin dia tak membahasnya lagi. Disatu sisi aku merasa bersyukur karena dia tak membahasnya lagi, tapi disisi lain aku sedih karena Minhyuk hyung tetap tak tahu pengorbanan Changkyun untuk kami semua. Tapi aku juga bingung dan sedikit curiga karena Minhyuk hyung tak membahasnya lagi, padahal biasanya dia akan terus-terusan membahas suatu hal sampai dia tau faktanya.Hari ini Shownu hyung keluar rumah sakit, tapi malah Changkyun yang dirawat sekarang. Kemarin yang tertua, sekarang yang termuda. Eh tapi dari kemarin Changkyun sudah dirawat sih-saat donorin ginjalnya-tetapi dia keluar duluan, dan sekarang dirawat lagi.
Suasana hening disini, hingga tiba-tiba
Krukk krukkk... (anggep aja suara perut kiki)
Dengan tidak elitnya, perutku berbunyi sangat keras membuat manager hyung tertawa. Aku memang sangat lapar, tetapi tak mau meninggalkan Changkyun. Aku akan menebus semua kesalahanku sekarang.
"Makanlah Ki, aku tahu kau lapar," ucap menager hyung setelah menyelesaikan tawanya.
"Aku tak mau meninggalkan Kkungie hyung"
"Baiklah, biar aku yang beli makanannya. Nanti kau bisa makan disini, jaga Changkyun nae?" pintanya padaku sembari mengambil coat. Ahh.. Manager hyung sangat pengertian, aku jadi tersentuh.
"Ayay capteen, lagipula tanpa kau suruh aku pun sudah akan menjaga dongsaeng ku" jawabku mantap pada manager hyung, lagipula apa yang membuatku harus ragu untuk mengucapkannya?
"Yes, i know. Aku pergi dulu, annyeong," ucap manager hyung padaku dan setelah itu langsung bergegas menuju pintu dan melambaikan tangannya.
"Annyeong hyung!! Hati-hati!!" teriakku saat manager hyung sedikit keluar dari ruangan ini yang hanya dibalas anggukkan oleh sang empunya.
"Eunghh... K-ki h-hyung?"
Tunggu-tunggu, apa ada yang memanggilku? Aku langsung mengarahkan kepalaku yang tadinya menghadap pintu tempat manager hyung pergi menjadi menghadap seseorang di depanku.Astaga, dia bangun. Apa karena teriakanku?
"Omoo... Kkungie, jangan seperti ini. Kau membuatku khawatir," ucapku seraya memeluknya erat.
"M-mian hyung," cicitnya dengan ucapan terbata-bata? Oh ayolah astaga, aku belum memberinya minum.
"Nae nae, apa kau mau minum?" tanyaku yang hanya ia jawab dengan anggukan. Aku pun mengambil air minum diatas nakas, kemudian membuatnya sedikit terduduk dan membantunya meminum air tersebut.
Setelah dia selesai minum, kuletakkan kembali gelas tersebut diatas nakas.
"Apa suaraku yang membuatmu terbangun?" tanyaku yang dibalas anggukan oleh Changkyun. Oh sebegitu keraskah suara ku?
"Mian hehe," ucapku yang ku iringi dengan kekehan menyesal yang membuatku terlihat bodoh, dan dia hanya membalasnya dengan anggukan, lagi.
Apa yang dia pikirkan?"Sebenarnya ada apa hmm? Kenapa bayiku sampai mencoba bunuh diri seperti itu?" tanyaku perlahan sambil mengusap kepalanya lembut.
Kurasa dia takut untuk mengatakannya, "Hey... Tak perlu takut babby, katakan saja, ada aku disini," ucapku menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT - IM CHANGKYUN [MONSTA X]
Fanfiction"Hyungdeul... kapan aku bisa mendapatkan kasih sayang kalian? Jika untuk mendapatkannya aku harus berkorban bahkan nyawa sekalipun aku mau..." -Changkyun Hanya karena memasuki no mercy di pertengahan acara, Changkyun dibenci hyungdeulnya. Mereka ber...